21 pembangunan yang berkelanjutan sustainable development. Jadi dengan kata
lain penerapan CSR ini merupakan investasi yang tidak terlihat bagi perusahaan yang menerapkan nya, karena apabila penerapan CSR dapat berhasil dilakukan
maka citra baik perusahaan akan tetap terjaga di mata para stakeholder nya sehingga perusahaan nantinya akan semakin maju dan berkembang dengan
dukungan yang kuat dari para stakeholder yang telah merasakan hasil dari pengimplementasian program CSR yang di lakukan oleh perusahaan.
II.3.2 Landasan Teoretis Social Responsibility
a. Teori Legitimasi Legitimacy Theory Menurut Dowling 1975 mengatakan bahwa legitimasi mengarah kepada
manfaat atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup. Legitimasi juga mengalamai pergeseran bersamaan dengan perubahan dan perkembangan
lingkungan dan masyarakat di mana perusahaan itu berada. Maka legitimasi itu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu tetapi sejalan dengan terjadinya perubahan
yang ada. b. Teori Stakeholder Stakeholder Theory
Didalam pelaksanaan CSR adanya peranan penting dari pemangku kepentingan stakeholder yang memiliki kertakaitan dengan perusahaan. Dalam
perencanaan sampai kepada pelaksanaan CSR memiliki hubungan terhadap pemangku kepentingan. Menurut Hummels 1998 Stakeholder adalah semua
pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
22 oleh perusahaan. Dengan demikian, stakeholder yang dikatakan diatas merupakan
pihak internal maupun eksternal, seperti pemerintah, perusahaan pesaing, masyarakat sekitar, lingkungan internasional, lembaga di luar perusahaan LSM
dan sejenisnya, lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja lingkungan perusahaan, kaum minoritas dan lain sebagainya yang keberadaannya sangat
menpengaruhi dan dipengaruhi perusahaan. Pentingnya peranan pemangku kepentingan disini bukan berarti perusahaan dikuasai oleh pihak-pihak tertentu
tetapi adanya kerjasama untuk melaksanakan CSR dengan baik dan benar. c. Teori Kontrak Sosial Social Contract Theory
Kontrak sosial muncul karena adanya intereksi dalam kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan , keserasian dan keseimbangan termasuk
terhadap lingkungan. Adapun pendapat dari Shocker dan Sethi dalam Chariri Anis 2006 dalam buku Nor Hadi 2011 yang menjelaskan konsep kontrak sosial
bahwa untuk menjamin kelangsungan hidup serta kebutuhan masyarakat , kontrak di dasarkan pada hasil akhir out put yang secara sosial dapat di berikan kepada
masyarakat luas dan distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada kelompok sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
II.3.3 Standarisasi Pelaksanaan CSR di Indonesia