22 oleh perusahaan. Dengan demikian, stakeholder yang dikatakan diatas merupakan
pihak internal maupun eksternal, seperti pemerintah, perusahaan pesaing, masyarakat sekitar, lingkungan internasional, lembaga di luar perusahaan LSM
dan sejenisnya, lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja lingkungan perusahaan, kaum minoritas dan lain sebagainya yang keberadaannya sangat
menpengaruhi dan dipengaruhi perusahaan. Pentingnya peranan pemangku kepentingan disini bukan berarti perusahaan dikuasai oleh pihak-pihak tertentu
tetapi adanya kerjasama untuk melaksanakan CSR dengan baik dan benar. c. Teori Kontrak Sosial Social Contract Theory
Kontrak sosial muncul karena adanya intereksi dalam kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan , keserasian dan keseimbangan termasuk
terhadap lingkungan. Adapun pendapat dari Shocker dan Sethi dalam Chariri Anis 2006 dalam buku Nor Hadi 2011 yang menjelaskan konsep kontrak sosial
bahwa untuk menjamin kelangsungan hidup serta kebutuhan masyarakat , kontrak di dasarkan pada hasil akhir out put yang secara sosial dapat di berikan kepada
masyarakat luas dan distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada kelompok sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
II.3.3 Standarisasi Pelaksanaan CSR di Indonesia
CSR semakin menguat setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007, dimana dalam pasal 74 antara lain diatur
bahwa :
Universitas Sumatera Utara
23 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Didalam Undang-undang diatas jelas telah diwajibkan bagi perusahaan untuk melakukan CSR sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat sekitarnya dan lingkungannya. Selain itu juga dikeluarkannya PP No 47 thn 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas,
serta peraturan dari BUMN berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan Peraturan Menteri BUMN no.per-09mbu072015 tanggal 03 juli 2015
tentang program kemitraan dan program bina lingkungan badan usaha milik Negara. Kebijakan yang sudah ditetapkan diharapkan mampu melibatkan
masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan, yang pada akhirnya perusahaan dapat maksimal dalam melaksanakan eksistensi CSR terhadap masyarakat.
Dengan dikeluarkan kebijakan-kebijakan diatas yang dimuat dalam undang-
Universitas Sumatera Utara
24 undang dan peraturan dari BUMN, diharapkan mampu dilaksanakan sesuai dan
mencapai tujuan yang diharapkan, bukan semata hanya formalitas tetapi memberi dampak positif bagi sekitarnya.
II.3.4 Prinsip Aktivitas Corporate Social Responsibility