Depot AMIU Analisis Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Air Minum Isi Ulang Terhadap Kualitas Bakteriologis (Escherichia coli) di Kec. Galang Kab. Deli serdang Tahun 2015

2.1.5.3 Kekeringan

Debit sungai pada musim kemarau akan menjadi kecil dan mengakibatkan keterbatasan air untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Fenomenal tersebutlah yang disebut dengan kekeringan Linsley dan Joseph, 1979.

2.1.5.4 Pencemaran air

Pencemaran air merupakan persoalan yang khas yang terjadi di sungai- sungai dan badan air. Sumber pencemaran disebabkan oleh aktivitas manusia seperti sektor domestik, berupa limbah cair dari rumah tangga dan industri Kodoatie dan Rostam, 2010.

2.1.5.5 Banjir

Penyebab bencana khususnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: alam dan manusia. Secara alami bencana akan selalu ada di muka bumi seperti gunung meletus, tsunami dan curah hujan yang sangat tinggi di suatu lokasi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor. Selain itu banjir dapat juga terjadi karena limpasan permukaan. Bencana oleh aktifitas manusia adalah akibat eksploitasi alam yang berlebihan. Kodoati dan Roestam Sjarief, 2010.

2.2 Depot AMIU

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum Permenkes, 2010. Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Desain dan Konstruksi Depot

Air Minum harus terbebas dari pencemaran yang berasal dari debu disekitar Depot, daerah tempat pembuangan kotoransampah, tempat penumpukan barang bekas, tempat bersembunyiberkembang biak serangga, binatang kecil, pengerat, dan lain-lain, tempat yang kurang baik, system saluran pembuangan air dan tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Proses produksi menyediakan tempat yang cukup untuk penempatan peralatan proses produksi. Area produksi harus dapat dicapai untuk inspeksi dan pembersihan disetiap waktu Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Konstruksi lantai, dinding dan plafon area produksi harus baik dan selalu bersih. Dinding ruang pengisian harus dibuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan. Dinding dan plafon harus rapat tanpa ada keretakan. Tempat pengisian harus didesain hanya untuk maksud pengisian produk jadi dan harus menggunakan pintu yang dapat menutup rapat. Desain tempat pengisian harus sedemikian rupa sehingga semua permukaan dan semua peralatan yang ada di dalamnya dapat dibersihkan serta disanitasi setiap hari Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Universitas Sumatera Utara Penerangan diarea proses produksi, tempat pencucianpembilasansterilisasipengisian galon harus cukup terang untuk mengetahui adanya kontaminasi fisik Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Ventilasi harus cukup untuk meminimalkan bau, gas atau uap berbahaya dan kondensat dalam ruang proses produksi, pencucian pembilasansterilisasi dan pengisian galon. Pengecekan terhadap perlengkapan ventilasi perlu dilakukan secara rutin agar tidak ada debu dan dijaga tetap bersih Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004.

2.2.2 Peralatan Depot AMIU

Alat yang digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum: 1. Storage Tank Storage tank berguna sebagai penampungan air baku yang dapat menampung air sebanyak 3000 liter. 2. Stainless Water Pump Stainless Water Pump berguna sebagai pemompa air baku dari tempat storage tank kedalam tabung filter. 3. Tabung Filter Tabung Filter mempunyai tiga fungsi, yaitu : a. Tabung yang pertama adalah active sand media filter untuk menyaring partikel – partikel yang kasar dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama. Universitas Sumatera Utara b. Tabung yang kedua adalah anthracite filter yang berfungsi untuk menghilangkan kekeruhan dengan hasil yang maksimal dan efisien. c. Tabung yang ketiga adalah granular active carbon media filter merupakan karbon filter yang berfungsi sebagai penyerap debu, rasa, warna sisa khlor dan bahan organik. 4. Mikro Filter Mikro Filter merupakan saringan yang terbuat dari polyprophylene yang berfungsi untuk menyaring partikel air dengan diameter 10 mikron, 5 mikron, 1 mikron dan 0,4 mikron dengan maksud untuk memenuhi persyaratan air minum. 5. Flow Meter Flow Meter digunakan untuk mengukur air yang mengalir kedalam galon isi ulang. 6. Lampu ultraviolet dan ozon Lampu ultraviolet dan ozon berguna sebagai desinfeksi pada air yang telah diolah. 7. Galon isi ulang Galon isi ulang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk menampung atau menyimpan air minum didalamnya. Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta dilakukan dalam tempat pengisian yang higienis Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Proses Produksi

Persyaratan teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya, yaitu:

2.2.3.1 Penampungan air baku dan syarat bak penampung

Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan food grade, harus bebas dari bahan–bahan yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas : a. Khusus digunakan untuk air minum b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman c. Harus mempunyai manhole d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui keran e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi. Tangki galang , pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan food grade, tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 1 satu bulan sekali. Air baku harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk diperiksa terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Tandon air baku Gambar 2.2 Tangki stenlies

2.2.3.2 Penyaringan bertahap

Penyaringan bertahap filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. 1. Media filtrasi Ada tiga tipe dasar filter penyaringan granular Bibbie, 2002. Hal ini berguna untuk memahami perbedaan masing-masing filter: Universitas Sumatera Utara A. Filter pasir lambat Filter pasir lambat merupakan filter tertua. Lapisan ini sangat penting untuk penyerapan secara efektif dan filter pasir hanya menyediakan pengolahan awal. Filter ini dibersihkan pada periode antara beberapa minggu dan beberapa bulan, oleh gesekan dari lapisan atas pasir dan pertumbuhan biologi. Filtrasi pasir lambat adalah alternatif proses yang mengikat kotoran dari sumber proses diperlukan dalam sistem kecil, dan aliran gravitasi yang cukup dari sumber pengolahan. Tingkat kekeruhan air menurun dari 11 ntu ke 1 ntu dalam waktu dua minggu. Penggunaan air tanah dianggap terlalu mahal karena masalah dengan besi dan mangan. B. Filter gravitasi cepat Filter gravitasi cepat, beroperasi pada tingkat yang prosesnya lebih tinggi, menggunakan media kasar dengan permeabilitas lebih tinggi. Pengolahan air di mulai dari pengolahan fisik, meskipun media dapat menyerap seberapa banyak kimia yang larut dalam filter. Koagulasi normal wajib memastikan partikel kecil dapat hilang sehingga akan lebih efektif. Filter sederhana digunakan untuk satu media, biasanya pasir, yang umum digunakan dua atau banyak tipe media. Filter gravitasi cepat membersihkan dengan membalikan aliran air melalui filter, untuk mengeluarkan kotoran, proses cuci kembali. Universitas Sumatera Utara C. Tekanan Filter Tekanan filter prosesnya sama dengan filter gravitasi cepat, tetapi yang membedakannya adalah bentuk filter gravitasi cepat, satu- satunya perbedaanya adalah bahwa mereka beroperasi di bawah tekanan dalam pembuluh tertutup besar. Secara tradisional menggunakan sumber air tanah di mana air dipompa dari lubang bor langsung masuk melalui filter ke dalam distribusi, tanpa memerlukan pompa ulangLatterman, 1985. 2. Mekanisme transportasi Dalam proses filtrasi, sebagian besar depot isi ulang melakukan tiga tahap filtrasi. a. Pertama filter berisi media pasir digunakan untuk menyaring partikel- partikel halus dari tangki air baku. b. Kedua media mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorin atau kaporit. c. Ketiga Media karbon aktif berfugsi untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, detergen, bau, senyawa phenol serta untuk menyerap logam berat dan lain-lain. Pada filter karbon aktif ini terjadi proses adsorpsi proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh karena permukaan pori-pori karbon aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap, maka proses penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini karbon aktif harus diganti dengan karbon aktif yang baru. Universitas Sumatera Utara Kemudian setelah air dialirakan ke filter catridge. Ukuran catridge bermacam-macam mulai dari 1 micron sampai 10 mikron dan dipergunakan untuk menghilangkan sisa partikel padatan yang ada di dalam air sehingga air menjadi benar-benar jernih yudo dan P.Nugro, 2005. 3. Proses Filtrasi Ada beberapa macam filter yang dipakai dalam proses filtrasi terhadap zatunsur mineral dan kuman pathogen. Filter yang dimaksud disini adalah filter karbon aktif, filter keramik, filter selaput, dan filter arang aktif. 1. Filter karbon aktif Media filtrasi yang digunakan adalah bubuk halus, biasanya pasir di gunakan dalam penyarigan yang pertama. Filter dapat menyaring partikel yang masuk dengan ukuran 1 mikron atau bahkan lebih kecil dapat dihilangkan secara efektif. Jika karbon aktif digunakan dalam media filter untuk menghilangkan rasa dan bau dapat ditambahkan dengan kemampuan penghilangan partikel Rip, 1985. Keuntungan yang diberikan oleh filter karbon aktif : a. Filter ini mempunyai kemampuan menghilangkan senyawa organik misalnya trihalometan [CHCl 3, CHBrCl 2, CHBr 2 Cl, CHBr 3 ], sisa khlor, kekeruhan dan menghilangkan bau pada air. b. Kemampuan menyaring zat non organik misalnya fe, Pb, Zn cukup baik tetapi dalam waktu cukup lama zat anorganik akan lolos jika melampaui volume air yang keluar dari filter 100 liter. Universitas Sumatera Utara c. Kemampuan menyaring bakteri juga cukup baik. Kerugian yang diberikan filter karbon aktif : a. Kemampuan jaringan akan hilang apabila sudah melibihi batas volume yang ditentukan. b. Bakteri yang tersaringakan menempel pada permukaan karbon aktif, sehingga lama-kelamaan bakteri akan berkembang biak. Oleh sebab itu dalam pemakain filter karbon aktif, air harus mengalami khloronisasi terlebih dahulu. c. Filter ini harus diganti setelah mencapai limit volume air yang dipakaikeluar. 2. Filter keramik Filter ini terbuat dari bahan dasar keramik bubuk halus kemudian dibentuk menjadi keramik. Dapat pula filter ini dibentuk dari bahan baku gips. Keuntugan filter keramik a. Filter ini dapat menghilangkan bahan pencemar yang berada di dalam air dan dapat menyaring bakterikuman. Kelemahan filter keramik Oleh karena filter keramik mengandung pori-pori sehingga kemungkinan besar : a. Mikrobakteri dapat lolos keluar, terutama terhadap fitrabe virus. b. Mikrobakteri tersangkut pada pori-pori dan melekat pada dinding bagian dalam filter dan akan terus berkembang biak. Universitas Sumatera Utara c. Mikrobakteri dan zat-zat organik dapat menyumbat pori-pori sehingga kemampuan menyaring akan berkurang. Oleh karena itu sebaiknya air yang melewati filter keramik sudah dikhloronisasi terlebih dahulu dan harus melakukan pencucian filter pada saat tertentu. 1. Filter selaput Disebut pula filter membran: ada 3 macam filter selaput, yaitu filter salput selulose acetat, filter selaput selulose triacetat dan filter resin poliamida. Cara kerja umum: a. Filter selaput ini memisahkan zat padat yang tidak terlarut dan yang terlarut. b. Penggunaan filter ini memakai tekanan yang cukup tinggi sehingga dapat memaksa air yang melewati filter. Hasil percobaan membuktikan 20 galon air hanya terfiltrasi 2 galon saja. Cara kerja yang diuraikan dengan menggunakan osmosis terbalik Reserve Osmosis. Ketiga filter ini mempunyai ciri-ciri tersendiri. 1. Filter selaput selulose acetat a. Tidak bisa memisahkan bakteri dari air, sehingga dalam pemakainya perlu khloronisasi terlebih dahulu. b. Tidak toleransi terhadap zat khlor, selaput ini mudah rusak akibat adanya zat khlor. Universitas Sumatera Utara c. Debit air yang dihasilkan sangat sedikit. 2. Filter selaput selulose triacetat a. Dapat memisahkan bakteri dari air hanya sebagian saja sehingga masih perlu khloronisasi air terlebih dahulu. b. Sedikit toleransi terhadap khlor, yang berarti selaput ini bisa rusak akibat zat khlor. c. Debit air yang dihasilkan sedang. 3. Filter selaput resin poliamida a. Dapat memisahkan bakteri dari air secara keseluruhan sehingga tidak perlu melakukan khloronisasi terhadap air. b. Toleransi terhadap khlor membran resain poliamida tidak rusak akibat adanya khlor. c. Debit air sangat tinggi dibandingkan dengan filter selulosa acetattriacetat. 4. Filter pasir karang aktif Filter ini mula-mula diperkenalkan di Korea oleh Korean Advanced Institute Science and technology KAIST yang telah diakui keunggulan filter tersebut. Ada dua macam filter pasir karang aktif yaitu filter pasir karang aktif dan filter pasir karang aktif berlapis perak. Filter pasir karang aktif mempunyai sifat dan cara kerja sebagai berikut: a. Filter pasir karang aktif mengandung kalsium dan 20 macam mineral. Universitas Sumatera Utara b. Menghilangkan bahan pencemar, rasa, bau, kekeruhan dan sisa khlor. c. Menghilangkan senyawa organik, misalnya senyawa trihalomethane THM = CHCl 2, CHBr 2 Cl, CHBr 3 . d. Menghilangkan bahan-bahan non organik melalui proses pertukaran ion yaitu menyerap logam berat dengan cara melepas kalsium yang akan berekasi dengan khlor bebas. Filter pasir karang aktif berlapis perak a. Membasmi bakteri dengan cara membentuk ikatan kuat antara koloidal perak dengan belerang di dalam kelompok sulphydryl di dalam sitoplasma bakteri dan kemudian mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. b. pH air akan meningkat terutama apabila air disimpan Gabriel, 2001.

2.2.3.3 Desinfeksi

1. Tujuan desinfeksi Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses desinfeksi dengan menggunakan ozon O 3 berlangsung dalam tangki atau alat pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 – 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet UV dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan 2537 A dengan intensitas minimum 10.000 mwdetikcm 2 Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Universitas Sumatera Utara d. Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan tara pangan food grade dan bersih. Bila mana dilakukan pencucian maka harus dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis deterjen tara pangan food grade dan air bersih dengan suhu berkisar 60 – 85 C, kemudian dibilas dengan air minumair produk secukupnya untuk menghilangkan sisa–sisa deterjen yang dipergunakan untuk mencuci. e. Pengisian Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta dilakukan dalam tempat pengisian yang higienis. f. Penutupan Penutupan wadah dapat dilakukan dengan tutup yang dibawa konsumen dan atau yang disediakan oleh Depot Air Minum. 2. Proses desinfeksi Proses desinfeksi adalah suatu proses menghilangkan kuman patogen yang berada di dalam air. Proses sterilisasi ini dapat dihilangkan dengan berbagai cara, yaitu pemanasan hingga titik didih air, khlorinasi atau dengan cara ozonisasi dan sinar ultraviolet. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan cara khlorinasi, yaitu mencampurkan kaporit ke dalam air. Dalam proses desinfeksi perlu diperhatikan beberapa volume air yang diperlukan bagi perorangan, perkeluarga atau masyarakat luas. a. Keperluan banyak orang cara yang dipakai dalam proses desinfeksi adalah khlorinasi. Universitas Sumatera Utara b. Keperluan pribadi atau masyarakat dalam dalam jumlah sedang. Cara yang dipakai adalah ozonisasi, ultraviolet atau filtrasi c. Keperluan keluarga kecil dan pribadi. Cara yang dipakai dalam proses deinfeksi adalah memasak Gabriel, 2001. Proses desinfeksi dibagi menjadi 3 yaitu 1. Khlorinasi Air setelah mengalir melalui filter pasir cepat maka air tersebut akan diberi kholor 60 dengan perbandingan 1 kubik air diperlukan klor sebanyak 5 gram. Perlu diingat bahwa dalam pemakain zat khlor cendrung meningkatkan keasaman air. H 2 O + Cl 2 → HCl + HClO HClO →HCl + [O] Pemakaian Cl 2 bertujuan membasmidesinfeksi kuman dan [O] yang terbentuk juga memabantu pembasmian kuman. HCl yang terbentuk dalam pemakaian Cl 2 akan menambah keasaman air dan merusak pipa yang terbuat dari logam. 2. Ozonisasi Air yang mendapat ozonisasi, kuman-kuman yang mengandung di dalamnya akan mati 1. Cara ozonisasi Air mengalir melalui penekanan, ozon O 3 akan larut di dalam air H 2 O + O 3 → H 2 O + O 2 + [O] [O] yang terbentuk akan membunuh kuman. Universitas Sumatera Utara Keuntungan penggunaan ozon adalah pipa, peralatan, dan kemasan akan ikut disterilkan, sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin tidak ada kebocoran di kemasasn ozon generator. Ozon merupakan bahan yang efektif disamping sangat aman. Akan tetapi karena ozon bersifat oksidator juga, maka apabila air baku yang masih mengandung Fe atau Mn melewati ozonisasi, maka air yang diperoses akan dapat berubah menjadi sedikit berwarna kekuningan atau kecoklatan karena terbentuknya partikel FeOH 3 . Jadi sebaiknya air yang melewati proses ozonisasi harus benar- benar bersih. 3. Proses ultraviolet Melalui penyinaran ultraviolet dengan intensitas cahaya 2537 Å 10 -8 cm pada air yang sedang mengalir maka kuman-kuman yang terdapat di dalam air akan mati. a. Kontruksi lampu UV Lampu UV seperti lampu neon TL; hanya gelastabung gelas dibuat khusus dari quartz dan di dalam tabung diisi dengan gas air raksa. Ada 3 hal yang memperkuat uv membunuh kuman didalam air : 1. Pemanasan UV secara vertical dan horizontal sehingga seluruh lapisan air tersinari. 2. Dengan memakai lempengan logam yang melengkung dengan sifat seperti cermin cekung membantu dalam memfokuskan cahaya UV. 3. Dengan memasang neon UV secara berderet maka kekuatan bakterisida semakin sempurna. Universitas Sumatera Utara Pada AMIU, cara yang paling banyak digunakan adalah dengan memasang lampu ultarviolet. Air dialirkan melalui tabung yang dipasang lampu ultraviolet berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet. Intensitas lampu ultraviolet yang dipakai harus cukup, yang efektif diperlukan intensitas besar 30.000 MW seccm 2 Micro Watt detik per sentimeter persegi. Proses yang relatif baru adalah mencampur gas ozon ke dalam air, dikenal dengan nama ozonisasi. Ozon merupakan oksidator kuat yang mampu membunuh bakteri patogen, termasuk virus Yudo dan P.Nugro, 2005.

2.2.3.4 Mikrofilter

Mikrofiltrasi adalah jenis proses filtrasi fisik dimana cairan yang terkontaminasi dilewatkan melalui membran pori berukuran khusus untuk memisahkan mikroorganisme dan partikel dari proses cair ditangguhkan . Hal ini biasanya digunakan untuk proses pemisahan lainnya seperti ultrafiltrasi dan reverse osmosis untuk memberikan aliran produk yang bebas dari kontaminan yang tidak diinginkan. Mikrofilter pada setiap AMIU bebeda-beda tergantung kualitas air baku yang digunakannya, jumlahnya dimulai dari cartridge 3, 4, 6, 8. Ukuran cartridge memiliki kekerapatan yang bebeda-beda ddimulai dari ukuran 0-10 μm wikepedia, 2015. Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Manajement Pemeliharaan Sarana Produksi dan Program Sanitasi 2.2.4.1 Manajemen Pemeliharaan Peralatan Manajemen pemeliharaan dapat dijelaskan sebagai fungsi dari panduan kebijakan aktifitas-aktifitas pemeliharaan, teknik pelatihan dan manajemen kontrol dari program-program pemeliharaan. Fungsi-fungsi dari pemeliharaan: 1. Perencanaan dan perbaikan peralatanfasilitas pada standar-standar yang ditetapkan. 2. Pelaksanakan pemeliharaan preventif; khususnya, pengembangan dan penerapan program kerja yang terjadwal untuk tujuan menjaga peralatanfasilitas beroperasi secara memuaskan. 3. Persiapkan anggaran biaya yang realistis terhadap pemeliharaan dan kebutuhan material. 4. Pengaturan logistik untuk menjamin ketersediaan komponenmaterial yang diperlukan untuk tugas-tugas pemeliharaan. 5. Pemeliharaan pencatatan peralatan dan pembersihan Dhilon, 2006. Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur dan berkala. Harus dilakukan usaha pencegahan masuknya binatang pengerat tikus, serangga dan binatang kecil lainnya kedalam bangunan proses produksi maupun tempat pengisian . Pembasmian jasad renik, serangga dan tikus yang dilakukan dengan menggunakan desinfektan, insektisida ataupun rodentisida harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap bahan baku dan air minum. Universitas Sumatera Utara Mesin dan peralatan yang berhubungan langsung dengan bahan baku ataupun produk akhir harus dibersihkan dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur, sehingga tidak menimbulkan pencemaran terhadap produk akhir Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Mesin dan peralatan yang digunakan oleh AMIU harus dirawat secara berkala dan apabila sudah habis umur pakai harus diganti sesuai dengan ketentuan teknisnya Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004.

2.2.4.2 Program sanitasi

Permukaan peralatan yang kontak dengan bahan baku dan air minum harus bersih dan disanitasi setiap hari. Permukaan yang kontak dengan air minum harus bebas dari kerak, oksidasi dan residu lain Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Proses pengisian dan penutupan dilakukan secara saniter yakni dilakukan dalam ruang yang hygienis. Wadah yang dibawa oleh konsumen harus disanitasi dan diperiksa sebelum pengisian, dan setelah pengisian, wadah ditutup dengan penutup tanpa disegel. Wadah cacat harus dinyatakan tidak dapat dipakai dan tidak boleh diisi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Pekerjaan pembersihan dilakukan baik di ruang produksi maupun tempat pengisian sehingga dapat mencegah kontaminasi pada permukaan yang berkontak langsung dengan air minum, bila menggunakan bahan sanitasi maka konsentrasinya harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Pada perlakuan sanitasi harus dicatat konsentrasi bahan sanitasi dan lamanya waktu bahan sanitasi Universitas Sumatera Utara berkontak dengan permukaan yang disanitasi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004.

2.2.5 Karyawan

Karyawan yang berhubungan dengan produksi harus dalam keadaan sehat, bebas dari luka, penyakit kulit atau hal lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air minum Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Karyawan bagian pengisian diharuskan menggunakan pakaian kerja, tutup kepala dan sepatu yang sesuai. Karyawan harus mencuci tangan sebelum melakukan pekerjaan, terutama pada saat penanganan wadah dan pengisian. Karyawan tidak diperbolehkan makan, merokok, meludah atau melakukan tindakan lain selama melakukan pekerjaan yang dapat menyebabkan pencemaran terhadap air minum. Karyawanpersonil tidak diperbolehkan dalam tempat pengisian kecuali yang berwenang dengan pakaian khusus untuk melakukan pengujian atau pekerjaan yang diperlukan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. 2.2.6 Penyimpanan Air Baku Dan Penjualan 2.2.6.1 Penyimpanan Air Baku Bak penampung air baku harus dibuat dari bahan tara pangan food grade, harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. Depot air minum tidak boleh melakukan penyimpanan air minum yang siap dijual dalam bentuk dikemas. Dengan demikian tidak ada stok air minum Universitas Sumatera Utara dalam wadah yang siap dijual. Penyimpanan hanya boleh dilakukan untuk air baku dalam tangki penampung Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004.

2.2.6.2 Penjualan

Air Minum tidak boleh melakukan penjualan secara eceran melalui tokokioswarung dan hanya diperbolehkan menjual di tempat usaha langsung kepada konsumen yang membawa wadah miliknya sendiri atau disediakan oleh Depot. Pelaksanaan penjualanpengisian dilakukan seperti uraian pada proses pengisian air minum yang dimulai dari pembilasanpencuciansterilisasi wadah, pengisian dan penutupan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004. 2.2.7 Persyaratan Usaha Depot Air Minum 2.2.7.1 Tanda daftar indutri TDI TDI adalah bentuk perizinan yang diberikan oleh Depperindag RI untuk AMIU dalam rangka pendirian sebuah industri yang harus dimiliki oleh sebuah depot air minum Menteri Perindustrian dan Perdagangan, 2004 Ketentuan kewajiban memiliki TDI adalah sebagai berikut : 1. Industri kecil dimana nilai investasinya sampai dengan Rp. 5.000.000,- lima juta rupiah tidak termasuk tanah, dan bangunan tempat usaha, tidak wajib memiliki TDI, kecuali perusahaan yang bersangkutan mengkehendaki TDI. 2. Industri kecil dimana nilai investasinya diatas Rp 5.000.000,- lima juta rupiah sampai dengan Rp 200.000.000,- dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah, dan bangunan tempat usaha, wajib memiliki TDI Permenperindag, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.2.7.2 Tanda daftar usaha perdagangan TDUPsurat izin usaha perdagangan SIUP

Tanda Daftar Usaha Perdagagan TDUP atau SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan adalah perizinan yang diberikan oleh Depperindag RI bagi setiap industri yang melaksanakan kegiatan usaha perdagangan Depperindag, 2004.

2.2.7.3 Surat jaminan pasok air baku

Surat Jaminan Pasok Air Baku adalah persyaratan yang harus dimiliki oleh depot air minum yang diberikan oleh PDAM atau perusahaan yang memiliki Izin Pengambilan Air dari instansi yang berwenang Depperindag, 2004.

2.3 Pengawasan Kualitas Air Minum

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Escherichia Coli Dan Koliform Pada Air Minum

2 48 24

Kualitas Bakteriologis Air Pada Perlindungan Mata Air Dikaitkan Dengan Sanitasi Lingkungan Di Desa Besamat Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 29 89

Analisis Bakteri Escherichia coli Pada Air Sumur Yang Akan Digunakan Sebagai Air Minum

1 62 45

GAMBARAN SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2007)

0 5 13

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

Analisis Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Air Minum Isi Ulang Terhadap Kualitas Bakteriologis (Escherichia coli) di Kec. Galang Kab. Deli serdang Tahun 2015

0 0 16

Analisis Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Air Minum Isi Ulang Terhadap Kualitas Bakteriologis (Escherichia coli) di Kec. Galang Kab. Deli serdang Tahun 2015

0 0 2

Analisis Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Air Minum Isi Ulang Terhadap Kualitas Bakteriologis (Escherichia coli) di Kec. Galang Kab. Deli serdang Tahun 2015

0 0 8

Analisis Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Air Minum Isi Ulang Terhadap Kualitas Bakteriologis (Escherichia coli) di Kec. Galang Kab. Deli serdang Tahun 2015

0 0 45

Analisis Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Air Minum Isi Ulang Terhadap Kualitas Bakteriologis (Escherichia coli) di Kec. Galang Kab. Deli serdang Tahun 2015 Appendix

0 0 37