Patogenesis Klasifikasi TB Paru

vi

2.4.3 Patogenesis

Penularan kuman terjadi melalui udara dan diperlukan hubungan yang intim untuk penularannya.Selain itu jumlah kuman yang terdapat pada saat batuk adalah lebih banyak pada tuberkulosis laring dibanding dengan tuberkulosis pada organ lainnya. Tuberkulosis yang mempunyai kaverna dan tuberkulosis yang belum mendapat pengobatan mempunyai angka penularan yang tinggi. 8 Berdasarkan penularannya maka tuberkulosis dapat dibagi menjadi 3 tipe, yakni : 1. Tipe Tuberkulosis Primer Terdapat pada anak anak.Setelah tertular 6-8 minggu kemudian mulai dibentuk mekanisme imunitas dalam tubuh, sehingga tes tuberculin menjadi positif. 2. Tipe Reaktifasi 10 dari infeksi tuberkulosis primer akan mengalami reaktifasi, terutama setelah 2 tahun dari infeksi primer. Reaktifasi ini disebut juga dengan tuberkulosis postprimer. Kuman akan disebarkan melalui hematogen ke bagian segmen apical posterior. Reaktifasi dapat juga terjadi melalui metastasis hematogen ke berbagai jaringan tubuh. 3. Tipe Reinfeksi Infeksi yang baru terjadi setelah infeksi primer adalah jarang terjadi. Mungkin dapat terjadi apabila terdapat penurunan dari imunitas tubuh atau terjadi penularan secara terus menerus oleh kuman tersebut dalam suatu keluarga. 8 Universitas Sumatera Utara vi

2.4.4 Klasifikasi

TB paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura 1. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak BTA a. TB paru BTA + Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif Hasil satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan radiologis menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif. Hasil satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif. b. TB paru BTA - Hasil pemeriksaan dahak 3x menunjukkan BTA negatif, gambaran klinis dan radiologi menunjukkan tuberkulosis aktif. Hasil pemeriksaan dahak 3x menunjukkan BTA negatif, dan biakan MycobacteriumTuberculosis positif. 2. Berdasarkan tipe pasien, ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. a. Kasus baru Pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT kurang dari 1 bulan. b. Kasus kambuh relaps Pasien yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan OAT dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan positif. c. Kasus defaulted atau drop out Pasien yang telah menjalani pengobatan lebih atau sama dengan 1 bulan dan tidak mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih, sebelum masa pengobatannya selesai. Universitas Sumatera Utara vi d. Kasus gagal Pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 satu bulan sebelum akhir pengobatan atau akhir pengobatan. e. Kasus Kronis Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori dua dengan pengawasan yang baik. f. Kasus Bekas TB Gejala klinis tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru yang ditinggalkan.Hasil pemeriksaan BTA negatif biakan juga negative bila ada. Gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB tidak aktif atau foto serial menunjukkan gambaran yang menetap. Riwayat pengobatan OAT adekuat akan lebih mendukung. 3. Tuberkulosis Ekstraparu Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru misalnya pleura, kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal dan lain-lain. Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau PA dari tempat lesi bila memungkinkan. 7

2.4.5 Faktor Risiko