Faktor Risiko Gambaran Klinis

vi d. Kasus gagal Pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 satu bulan sebelum akhir pengobatan atau akhir pengobatan. e. Kasus Kronis Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori dua dengan pengawasan yang baik. f. Kasus Bekas TB Gejala klinis tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru yang ditinggalkan.Hasil pemeriksaan BTA negatif biakan juga negative bila ada. Gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB tidak aktif atau foto serial menunjukkan gambaran yang menetap. Riwayat pengobatan OAT adekuat akan lebih mendukung. 3. Tuberkulosis Ekstraparu Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru misalnya pleura, kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal dan lain-lain. Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau PA dari tempat lesi bila memungkinkan. 7

2.4.5 Faktor Risiko

Individu yang rentan atau memiliki faktor risiko tinggi untuk menderita TB paru adalah : a. Berasal dari negara berkembang b. Anak-anak dibawah umur 5 tahun c. Orang tua pecandu alcohol atau narkotik d. Terinfeksi HIV e. Diabetes mellitus Universitas Sumatera Utara vi f. Penghuni rumah beramai-ramai g. Imunosupresi h. Hubungan intim dengan pasien yang mempunyai sputum positif i. Kemiskinan dan malniturisi. 7

2.4.6 Gambaran Klinis

a Demam Biasanya timbul pada sore hari disertai dengan keringat mirip demam influenza yang segera mereda.Demam seperti ini dapat hilang timbul dan makin lama makin panjang masa serangannya, sedangkan masa bebas serangan makin pendek.Demam dapat mencapai suhu tinggi 40 derajat celcius. A. Gejala Sistemik Gejala siskemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksi dan berat badan menurun. B. Gejala Ekstraparu Gejala ekstraparu tergantung dari organ yang terlihat, misalnya pada pleuritis TB terdapat gejala sesak dan nyeri dada pada sisi yang terlibat, pada limfadentis TB terdapat pembesaran kelenjar getah bening yang lambat dan tidak nyeri. C. Gejala Respiratorik i. Batuk lebih dari 2 minggu Batuk baru timbul apabila proses penyakit ini telah melibatkan bronkus. Batuk mula-mula terjadi karena iritasi bronkus yang selanjutnya akibat peradangan pada bronkus, batuk menjadi produktif.Batuk produktif ini berguna untuk membuang produk eksresi peradangan. Dahak dapat bersifat mukoid atau purulen. ii. Batuk darah Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah.Berat ringannya tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.Batuk darah tidak selalu Universitas Sumatera Utara vi timbul akibat pecahnya aneurisme pada dinding kaviti, juga dapat terjadi karena ulserasi pada mukosa bronkus. iii. Sesak nafas Gejala ini ditemukan pada penyakit yang lanjut dengan kerusakan paru yang cukup luas.Pada awal penyakit gejala ini tidak pernah didapat. iv. Nyeri dada Gejala ini timbul apabila system persarafan yang terdapat di pleura terkena, gejala ini dapat bersifat lokal atau pleuritik. 7

2.4.7 Diagnosis