vi
Dari jawaban responden penderita TB paru berdasarkan tingkat pengetahuan di Rumah Sakit di Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2016
No 1
Pengetahuan Baik
Jumlah
26
Proporsi
26.8 2
Cukup 48
49.5 3
Kurang Jumlah
23 97
23.7
100.0
Dari tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 48 orang 49,5.
5.1.2.2 Sikap
Sikap responden penderita TB Paru di Puskesmas Helvetia Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Penderita TB Paru di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016
No Sikap Jawaban Responden Jumlah
Benar Salah n n N
1. Melalui penggunaan peralatan makan
bersama dengan penderita dapat menularkan penyakit TB Paru.
39 40.2 58 59.8 97 100
2. Penyakit tuberkulosis dapat menular
apabila tidak sekamar dengan penderita TB Paru.
36 37.1 61 62.9 97 100
3. Dengan menutup muluthidung saat
batukbersin dapat menghindari penularan penyakit TB Paru terhadap
orang lain. 57 58.8 40 41.2 97 100
4. Tidak meludah di sembarang tempat
dapat menghindari penularan penyakit TB Paru terhadap orang lain.
56 57.7 41 42.3 97 100
5. Penyakit TB Paru dapat disembuhkan
melalui pengobatan teratur. 47 48.5 50 51.5 97 100
Universitas Sumatera Utara
vi
6. Dengan melakukan perbaikan
lingkungan misalnya dengan membuat ventilasi dapat membantu mengurangi
penularna penyakit TB Paru. 47
48.5 50
51.5 97
100
7. Luas ruangan tidur minimal 8 m
2
, untuk tiap 2 orang dewasa atau 3
anggota keluarga. 29 29.9 68 70.1 97 100
8. Luas ventilasi yang baik adalah 10
dari luas lantai. 30 30.9 67 69.1 97 100
9. Lantai rumah yang baik adalah kedap
air, terbuat dari bahan yang cukup keras, rata dan mudah dibersihkan.
20 20.6 77 79.4 97 100
10. Pencahayaan dengan sinar matahari
harus masuk ke ruangan dan menyebar merata supaya dapat mencegah kuman
TB Paru berkembang biak. 32 33.0 65 67.0 97 100
Dari tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa sikap responden penderita TB Paru paling banyak benar terdapat pada pernyataan N
omor 3 ’Dengan menutup muluthidung saat batukbersin dapat menghindari penularan penyakit
TB Paru terhadap orang lain’ yaitu sebanyak 57 orang 58,8, diikuti pernyataan Nomor 4 ‘Tidak meludah di sembarang tempat dapat menghindari
penularan penyakit TB Paru terhadap orang lain’ yaitu masing-masing sebanyak
56 orang 57,7. Sedangkan responden yang paling banyak menjawab salah terdapat pada pernyataan
Nomor 9 ’ Lantai rumah yang baik adalah kedap air, terbuat dari bahan yang cukup keras, rata dan mudah dibersihkan’ yaitu
sebanyak 77 orang 79,4, diikuti pernyataan Nomor 7 ‘Luas ruangan tidur
minimal 8 m
2
, untuk tiap 2 orang dewasa atau 3 anggota keluarga’ yaitu
sebanyak 68 orang 70,1, selanjutnya pernyataan Nomor 8 ‘Luas ventilasi yang baik adalah 10 dari luas lantai’ yaitu sebanyak 67 orang 69,1,
pernyataan Nomor 10 ‘Pencahayaan dengan sinar matahari harus masuk ke
ruangan dan menyebar merata supaya dapat mencegah kuman TB Paru berkembang biak’ yaitu sebanyak 65 orang 67 dan pernyataan Nomor 2
‘Penyakit tuberkulosis dapat menular apabila tidak sekamar dengan penderita TB Paru’ yaitu sebanyak 61 orang 62,9.
Universitas Sumatera Utara
vi
Sikap responden Penderita TB Paru di Puskesmas Helvetia Kota Medan dapat dikatagorikan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru berdasarkan Sikap di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2016
No 1
Sikap Baik
Jumlah
19
Proporsi
19.6 2
Kurang Baik Jumlah
78 97
80.4
100.0
Dari tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa responden dengan sikap baik sebanyak 19 orang 19,6 dan sikap kurang baik sebanyak 78 orang 80,4.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden penderita TB Paru memiliki sikap kurang baik yaitu sebanyak 78 orang 80,4.
5.1.2.3 Tindakan