vi
5.1.1.4 Distribusi Frekuensi Penghasilan Responden
Adapun hasil penelitian berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Penderita TB di Puskesmas Kota Medan Berdasarkan Penghasilan
No 1
Penghasilan Rp.1.050.000,-
Jumlah
47
Proporsi
48.5 2
Rp.1.050.000 - Rp.2.000.000,- 48
49.5 3
Rp.2.000.000,- Jumlah
2
97
2.1
100.0
Dari tabel 5.5 di atas dapat disimpulkan bahwa responden dengan tingkat penghasilan Rp.1.050.000,- dengan tingkat penghasilan Rp.1.050.000,- -
Rp.2.000.000,- adalah yang paling terbanyak. Selisih 1 orang responden antara tingkat penghasilan Rp.1.050.000,- dengan Rp.1.050.000,- - Rp.2.000.000,-.
Jumlah responden adalah sebanyak 95 orang 98.
5.1.2 Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita TB Paru di Kota Medan
5.1.2.1 Pengetahuan
Dari jawaban responden penderita TB Paru berdasarkan tingkat pengetahuan di Puskesmas Helvetia Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Responden Penderita TB di Puskesmas Kota Medan Berdasarkan Penghasilan
No Pengetahuan
Jawaban Responden
Jumlah Benar
Salah n
n N
1. TB Paru adalah suatu penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.
52 53.6 45 46.4 97 100
2. Bakteri mycobacterium tuberculosis
merupakan penyebab penyakit TB Paru.
54 55.7 43 44.3 97 100
3. Gejala yang dirasakan penderita TB
Paru adalah batuk lebih dari 3 minggu, demam dan disertai influenza.
68 70.1 29 29.9 97 100
Universitas Sumatera Utara
vi
No Pengetahuan
Jawaban Responden
Jumlah Benar
Salah n
n N
4. Nyeri dada, sesak nafas dan batuk
berdarah adalah gejala yang dirasakan penderita TB Paru.
61 62.9 36 37.1 97 100
5. Badan lemah, nafsu makan menurun,
berat badan turun dan rasa kurang enak badan bukan merupakan gejala-
gejala dari TB Paru. 63 64.9 34 35.1 97 100
6. Penyakit ini tidak dapat ditularkan
melalui percikan dahak dan bersin penderita TB Paru.
48 49.5 49 50.5 97 100
7. Minum obat dengan teratur bukan
termasuk ke dalam pencegahan penyakit TB Paru.
48 49.5 49 50.5 97 100
8. Menutup mulut pada waktu batuk dan
bersin termasuk dalam pencegahan TB Paru.
57 58.8 40 41.2 97 100
9. Pencegahan penyakit TB Paru dengan
cara tidak meludah sembarang tempat. 48 49.5 49 50.5 97 100
10. Meningkatkan daya tahan tubuh
dengan makan makanan yang bergizi termasuk ke dalam pencegahan
penyakit TB Paru. 32 33.0 65 67.0 97 100
Dari tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden paling baik tentang TB paruadalah tentang gejala yang dirasakan
penderita TB Paru adalah batuk lebih dari 3 minggu, demam dan disertai influenza yaitu sebanyak 68 orang 70,4, manakala diikutiresponden paling
kurang pengetahuan tentang TB paru adalah dengan meningkatkan daya tubuh dengan makan makanan yang bergizi termasuk ke dalam pencegahan penyakit
TB paru sebanyak 32 orang 33.
Universitas Sumatera Utara
vi
Dari jawaban responden penderita TB paru berdasarkan tingkat pengetahuan di Rumah Sakit di Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2016
No 1
Pengetahuan Baik
Jumlah
26
Proporsi
26.8 2
Cukup 48
49.5 3
Kurang Jumlah
23 97
23.7
100.0
Dari tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 48 orang 49,5.
5.1.2.2 Sikap