KLASIFIKASI TUBERKULOSIS PARU .1 DEFINISI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TUBERKULOSIS PARU 2.1.1 DEFINISI Tuberkulosis paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis paru mencakup 80 dari seluruh kejadian penyakit tuberkulosis, sedangkan 20 selebihnya merupakan tuberkulosis extrapulmonar. Diperkirakan bahawa sepertiga penduduk dunia pernah terinfeksi kuman M.Tuberkulosis Djojodibroto, 2009.

2.1.2 KLASIFIKASI

Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena 1. Tuberkulosis paru : Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan parenkim paru, tidak termasuk pleura selaput paru dan kelenjar pada hilus. 2. Tuberkulosis extra paru Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung pericardium, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. 1. Tuberkulosis paru BTA positif Klasifikasi berdasarkan dahak pemeriksaan mikroskopis: a Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. Universitas Sumatera Utara b 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis. c 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman tuberkulosis positif. d 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT. 2. Tuberkulosis paru BTA negatif Kasus yang tidak memenuhi definisi pada tuberkulosis paru positif Kriteria TB paru negatif harus meliputi yang berikut: a Paling tidak 3 spesimen dahak SPS yang hasilnya BTA negatif b Foto toraks abnormal menunjukan gambaran tuberkulosis c Tidak ada perbaikan setelah pemberian obat antibiotika non OAT. d Ditentukan dipertimbangkan oleh dokter untuk pemberian obat. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit 1.Tuberkulosis paru BTA negatif foto toraks positif Dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto toraks memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas. 2.Tuberkulosis ekstraparu dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu: i. Tuberkulosis ekstra paru ringan, misalnya: tuberkulosis kelenjar limfe, tulang kecuali tulang belakang, sendi dan kelenjar adrenal. Universitas Sumatera Utara ii. 2 Tuberkulosis ekstra-paru berat, misalnya: meningitis, milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudativa bilateral, tuberkulosis tulang belakang, tuberkulosis usus, tuberkulosis saluran kemih dan alat kelamin. Klasifikasi berdasarkan tipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada beberapa tipe pasien yaitu: 1. Kasus baru Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan 4 minggu. 2. Kasus kambuh relaps Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh tetapi kambuh lagi. 3. Kasus setelah putus berobat default Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif. 4.Kasus setelah gagal failure Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. 5. Kasus lain Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, dalam kelompok ini termasuk kasus kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan Menkes RI, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 EPIDEMIOLOGI

Dokumen yang terkait

Angka Kejadian Hepatotoksisitas pada Penderita Tuberkulosis Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama Di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010

12 121 83

Hubungan Pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

1 9 82

Hubungan Pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 13

Hubungan Pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 2

Profil Pemberian Oat (Obat Anti-Tuberkulosis) Lini Pertama Pada Penderita Tb-Mdr Di RSUP Haji Adam Malik Pada Periode Juli 2012-April 2014

0 0 12

Profil Pemberian Oat (Obat Anti-Tuberkulosis) Lini Pertama Pada Penderita Tb-Mdr Di RSUP Haji Adam Malik Pada Periode Juli 2012-April 2014

0 0 2

Profil Pemberian Oat (Obat Anti-Tuberkulosis) Lini Pertama Pada Penderita Tb-Mdr Di RSUP Haji Adam Malik Pada Periode Juli 2012-April 2014

0 0 4

Profil Pemberian Oat (Obat Anti-Tuberkulosis) Lini Pertama Pada Penderita Tb-Mdr Di RSUP Haji Adam Malik Pada Periode Juli 2012-April 2014

0 1 30

Profil Pemberian Oat (Obat Anti-Tuberkulosis) Lini Pertama Pada Penderita Tb-Mdr Di RSUP Haji Adam Malik Pada Periode Juli 2012-April 2014

0 0 3

Profil Pemberian Oat (Obat Anti-Tuberkulosis) Lini Pertama Pada Penderita Tb-Mdr Di RSUP Haji Adam Malik Pada Periode Juli 2012-April 2014

0 0 15