4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pencatatan data rekam medis pasien dengan kasus benda asing esofagus di RSUP
H. Adam Malik Medan tahun 2012-2014.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan teknik komputerisasi kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel distribusi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan. Pengambilan data dilaksanakan selama lima bulan yaitu mulai bulan Juli hingga
November 2015.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani,
Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah Sakit H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355MenkesSKVII1990. Dengan
predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten.
Selain itu, RSUP H. Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera
Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
502MenkesIX1991 tanggal 6 September 1991, RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
5.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Dari penelitian ini didapatkan status yang lengkap dari kejadian benda asing esofagus di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 - 2014 yaitu 46 orang.
Dari keseluruhan sampel tersebut, karakteristik sampel yang diamati adalah jenis kelamin, umur, lokasi benda asing, dan jenis benda asing.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data-data tersebut dapat dibuat karakteristik sampel penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.2.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Umur Umur
Frekuensi n Persentase
Anak-anak 26
56.5 Dewasa
15 32.6
Orang TuaLansia 5
10.9 Total
46 100.0
Didapati bahwa kasus benda asing esofagus dengan kelompok anak-anak merupakan yang paling banyak dengan jumlah 26 orang 56,5, kelompok
dewasa adalah sebanyak 15 orang 32,6, kelompok orang tualansia merupakan yang paling sedikit adalah sebanyak 5 orang 10,9.
Tabel 5.2.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi n Persentase
Laki-laki 28
60.9 Perempuan
18 39.1
Total 46
100.0
Didapati bahwa kasus benda asing esofagus dengan jenis kelamin laki-laki merupakan kasus terbanyak yaitu sebanyak 28 orang 60,9 dan perempuan
hanya sebanyak 18 orang 39,1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jenis Benda Asing
Jenis Benda Asing Frekuensi n
Persentase Anting
1 2.2
Gigi Palsu 18
39.1 Jarum Pentul
3 6.5
Koin 24
52.2 Total
46 100.0
Didapati bahwa jenis benda asing yang paling sering menyebabkan kasus benda asing esofagus adalah koin sebanyak 24 kasus 52,2, sedangkan benda
asing yang paling sedikit ditemukan adalah anting sebanyak 1 kasus 2,2.
Tabel 5.2.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Lokasi Benda Asing
Lokasi Benda Asing Frekuensi n
Persentase Servikal
35 76.1
Torakal 10
21.7 Abdominal