Definisi Epidemiologi Etiologi dan Faktor Predisposisi

Makan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan erat pita suara di pintu masuk laring atau glotis Sherwood, 2009. Faring dan laring bergerak ke arah atas oleh kontraksi m.stilofaring, m.salfingofaring, m.tirohioid dan m.palatofaring. Aditus laring tertutup oleh epiglotis, sedangkan ketiga sfingter laring, yaitu plika ariepiglotika, plika ventrikularis dan plika vokalis tertutup karena kontraksi m.ariepiglotika dan m.aritenoid obligus. Bersamaan dengan ini terjadi juga pengentian aliran udara ke laring karena refleks yang menghambat pernapasan, sehingga bolus makanan tidak akan masuk ke dalam saluran napas. Selanjutnya bolus makanan akan meluncur ke arah esofagus, karena valekula dan sinus piriformis sudah dalam keadaaan lurus Soepardi, 2007. Tahap esofagus dari proses menelan kini dimulai. Pusat menelan memicu gelombang peristaltik primer yang menyapu dari pangkal ke ujung esofagus, mendorong bolus di depannya menelusuri esofagus untuk masuk ke lambung. Gelombang peristaltik memerlukan waktu sekitar 5 sampai 9 detik untuk mencapai ujung bawah esofagus. Perambatan gelombang dikontrol oleh pusat menelan, dengan persarafan melalui saraf vagus. Sewaktu gelombang peristaltik menyapu menuruni esofagus, sfingter gastroesofagus melemas secara refleks sehingga bolus dapat masuk ke dalam lambung. Setelah bolus masuk ke lambung, proses menelan tuntas dan sfingter gastroesofagus kembali berkontraksi Sherwood, 2009.

2.2. Definisi

Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara maupun tidak sengaja Yunizaf, 2007.

2.3. Epidemiologi

Sulit untuk memperkirakan kejadian tertelan benda asing pada anak-anak. Berdasarkan survei yang dilakukan lima tahun di Instalasi Gawat Darurat IGD Amerika kota besar ditemukan 255 kasus benda asing esofagus yang terjadi pada Universitas Sumatera Utara anak-anak, 214 diantaranya disaksikan orang tua atau pengasuh Louie, 2005. Pada survei cross-sectional menemukan bahwa dari 1.500 orang tua, 4 melaporkan tertelan koin pada anak mereka dan hal tersebut sangat umum terjadi pada anak-anak Conners, 2014.

2.4. Etiologi dan Faktor Predisposisi

Secara klinis masalah yang timbul akibat benda asing esofagus dapat dibagi dalam golongan anak dan dewasa. Penyebab pada anak antara lain, anomaly congenital termasuk stenosis kongenital, web, fistel trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah Yunizaf, 2007. Faktor predisposisi antara lain : 1. Belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik. 2. Koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok usia 6 bulan sampai 1 tahun. 3. Retardasi mental 4. Gangguan pertumbuhan dan penyakit-penyakit neurologik lain yang mendasarinya. 5. Pada orang dewasa tertelan benda asing sering dialami oleh pemabuk atau pemakai gigi palsu yang kehilangan sensasi rasa tactile sensation dari palatum, pada pasien gangguan mental dan psikosis Yunizaf, 2007. Faktor predisposisi lain ialah adanya penyakit-penyakit esofagus yang menimbulkan gejala disfagia kronis, yaitu esofagitis refluks, striktur pasca esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma esofagus atau lambung, cara mengunyah yang salah dengan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya, mabuk alkoholisme dan intoksikasi keracunan Yunizaf, 2007.

2.5. Patofisiologi