Dasar-dasar dan Proses Pemberian Kredit

Maksud penilaian kredit dengan menggunakan prinsip-prinsip diatas adalah untuk memperoleh kepercayaan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari bila kredit ternyata jadi diberikan, sehingga kredit tersebut aman dan terkendali.

D. Dasar-dasar dan Proses Pemberian Kredit

Dasar dan proses dalam pemberian kredit terhadap calon debitur, dimana dasar dan proses pemberian kredit adalah merupakan ketentuan, atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan bagi kedua belah pihak, yakni; pihak bank dan pihak nasabah sebagai calon debitur kredit. Tindakan-tindakan tersebut mencakup sejak diajukannya permohonan kredit oleh nasabah sampai dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan oleh pihak bank. Kredit yang diberikan bank kepada calon debiturnya mengandung resiko besar sehingga bank dalam memberikan kredit kepada calon debiturnya harus memperhatikan asas-asas perkreditan, yaitu diantaranya: 39 1. Bank tidak diperkenankan memberikan kredit tanpa surat perjanjian tertulis, 2. Bank tidak diperkenankan memberikan kredit kepada usaha yang sejak semula telah diperhitungkan kurang sehat dan akan membawa kerugian, 3. Bank tidak diperkenankan memberikan kredit untuk pembelian saham, dan modal kerja dalam rangka kegiatan jual beli saham, atau 4. Memberikan kredit melampaui batas maksimum pemberian kredit. hal. 369 39 M. Djumhana, Kredit Sebagai Unsur-Unsur Perikatan, Penerbit Ghalia: Jakarta, 2000, Adapun dasar dan proses pemberian kredit dilakukan di PT. Bank Sumut pada umumnya, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap Permohonan Kredit Calon debitur mengajukan permohonan kredit secara tertulis kepada pihak PT. Bank Sumut pada bagian Administrasi Kredit. Calon debitur datang ke kantor bank, dan mengajukan surat permohonan kredit kepada devisi kredit. Calon debitur kredit diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam hal pengajuan permohonan kredit. Syarat-syarat yang perlu disertakan adalah: a Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTPindentitas lainnya. b Fotokopi Kartu Keluarga KK c Surat izin usaha atau surat keterangan usaha. PT. Bank Sumut memperhatikan prinsip kehati-hatian prundential banking system dalam menilai suatu permohonan kredit tersebut, yaitu sebagai berikut: 1 PT. Bank Sumut hanya memberikan kredit apabila permohonan kredit diajukan secara tertulis. Hal ini berlaku baik untuk kredit baru, perpanjangan jangka waktu, tambahan kredit, maupun permohonan perubahan persyaratan kredit. 2 Permohonan kredit harus memuat informasi yang lengkap dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank. 3 PT. Bank Sumut harus memastikan kebenaran dan informasi yang disampaikan dalam permohonan krediit. 2. Tahap Analis Kredit Tahap Pemeriksaan Berdasarkan arahan Bank Indonesia sebagaimana termuat dalam SK Direksi Bank Indonesia No. 27162KEPDIR tanggal 31 Maret 1995, setiap permohonan kredit yang telah memenuhi syarat harus dianalis secara tertulis dengan prinsip sebagai berikut: a Bentuk, format, dan kedalaman analis kredit ditetapkan oleh bank yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit. b Analisis kredit harus menggambarkan konsep hubungan total permohonan kredit. Ini berarti bahwa persetujuan pemberian kredit tidak boleh berdasarkan semata-mata atas pertimbangan permohonan untuk satu transanksi atau satu rekening kredit dari pemohon, namun harus didasarkan atas dasar penilaian seluruh kredit dari pemohon kredit yang telah diberikan dan atau akan diberikan secara bersamasama oleh bank. c Analis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat, dan objektif yang sekurang-kurangnya meliputi: 1 Menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha dan data pemohon termasuk hasil penelitian pada daftar kredit macet. 2 Penilaian kelayakan jumlah permohonan kredit dengan kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran menghindari kemungkinan terjadinya praktek mark up yang dapat merugikan bank. 3 Menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan permohonan kredit. 4 Analisa kredit sekurang-kurangnya harus mencakup penilaian tentang prinsip 5C dan penilaian terhadap sumber pelunasan kredit yang dititikberatkan pada hasil usaha yang dilakukan pemohon serta penyediaan aspek yuridis perkreditan dengan tujuan untuk melindungi bank atas resiko yang mungkin timbul. 5 Dalam penilaian kredit sindikasi harus dinilai pula bank yang bertindak sebagai bank individu. Pada tahap pemeriksaan, setelah syarat-syarat dilengkapi, pihak PT. Bank Sumut dalam hal ini analis kredit loan officer akan melakukan checking serta peninjauan langsung ke lapangan tentang layak atau tidaknya calon debitur kredit diberikan pinjaman dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan permohonan tersebut antara lain: a Mencocokkan fotokopi bukti diri identitas lain sesuai dengan aslinya. b Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan calon debitur, yang bertujuan untuk menganalisis apakah calon debitur mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. c Menanyakan tentang keuntungan dari calon debitur dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan untuk membayar pinjaman. 3. Tahap Pemberian Putusan Kredit Tahap ini, calon debitur akan memperoleh keputusan kredit yang berisi persetujuan akan adanya pemberian kredit sesuai permohonan yang diajukannya. Keputusan persetujuan permohonan kredit berupa mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Pihak PT. Bank Sumut akan memberitahukan kepada calon debitur untuk mengkonfirmasi kembali beberapa hari menurut hari yang telah ditentukan oleh pihak PT. Bank Sumut setelah pengajuan permohonan kredit. Biasanya pemberian putusan dilakukan 3-5 hari setelah pendaftaran permohonan kredit. Setiap pejabat PT. Bank Sumut yang terlibat dalam kebijakan persetujuan kredit harus mampu memastikan hal-hal berikut: a Setiap kredit yang diberikan telah sesuai dengan prinsip perkreditan yang sehat dan ketentuan perbankan lainnya. b Pemberian kredit telah sesuai dan didasarkan pada analisis kredit yang jujur, objektif, cermat, dan seksama menggunakan 5’C principles serta independent, c Adanya keyakinan bahwa kredit akan mampu dilunasi oleh debitur. Sebelum memberikan kredit kepada para nasabah terlebih dahulu dilakukan analisa dengan penilaian dengan cara melakukan tinjauan langsung ke lapangan Survey On The Spot atau pengecekan tempat dimana agunan berada. Pengecekan ke lapangan didasarkan pada prinsip 5C seperti yang telah disebut di atas. 4. Tahap Pencairan Kredit Akad Kredit Setiap proses pencairan kredit harus terjamin asas aman, terarah, dan produktif dan dilaksanakan apabila syarat yang ditetapkan dalam perjanjian kredit telah dipenuhi oleh pemohon kredit. Setelah semua persyaratan terpenuhi dan pemberian kredit diikat oleh perjanjian kredit maka debitur dapat mengambil dana pinjaman yang telah dimohonkan kepada bagian teller PT. Bank Sumut. 5. Kolektibilitas Kredit Terhadap kredit yang telah direalisasi tidak semuanya berjalan sesuai dengan analisa, pembahasan dan keputusan yang diambil oleh manajemen. Dalam memenuhi kewajiban membayar angsuran kredit baik angsuran pokok maupun angsuran bunga ada debitur yang lancar dan ada pula yang tidak lancar pembayarannya.

E. Pengertian Kredit Bermasalah.