1. Mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi.
2. Mengirangi tingkat pengangguran.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Memberikan  rasa  aman  bagi  masyarakat  yang  menyimpan  uangnya
di bank.
C. Ketentuan dan Persyaratan Umum Pemberian Kredit
Kreditur  dalam  memberikan  pinjaman  uang  kepada  debitur,  tentu  tidak langsung  begitu  saja  bersedia  memenuhi  permintaan  debitur,  sebelum
memberikan  kreditur  pasti  mempertimbangkan  lebih  dahulu  tentang  beberapa  hal dapat tidaknya permintaan itu dikabulkan.
33
Dari   segi   macam-macam   kreditur,   yang   dapat   memberikan   utang digolongkan  menjadi  2  macam,  yaitu  perorangan  dan  perusahaanbank.  Utang-
piutang  antar-perorangan  sifatnya  adalah  pribadi,  karena  siapa  saja    orangnya dapat  memberikan  utang  kepada  orang  lain.  Berbeda  dengan  bank,  sebuah
lembaga  yang  bentuknya  sebagai  perusahaan  yang  salah  satu  fungsinya memberikan kredit kepada nasabahnya, yang diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998.
34
Untuk  mengetahui  apakah  suatu  kredit  yang  diberikan  kepada  calon debitur  layak  untuk  diberikan  atau  tidak,  maka  pihak  bank  sebagai  kreditur  akan
melakukan  penilaian-penilaian  dalam  analisanya  terhadap  kepada  calon debiturnya,  yang  mana  penilaian-penilaian  analisa  tersebut  adalah  merupakan
hal. 13.
33
Gatot Supramono, Perjanjian Utang Piutang, Kencana Prenada Media Group; Jakarta,
34
Ibid.
ketentuan dan syarat standar kelayakan dalam memberikan kredit oleh pihak bank kepada calon debiturnya.
Sebelum  suatu  fasilitas  kredit  diberikan,  maka  bank  harus  merasa  yakin bahwa  kredit  yang  diberikan  benar-benar  akan  kembali  terlunasi.  Keyakinan
tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit. Dalam melakukan penilaian kriteria- kriteria  serta  aspek  penilaian  tetap  sama.  Biasanya  kriteria  penilaian  yang  harus
dilakukan  sudah  menjadi  standar  setiap  bank  untuk  mendapatkan  nasabah  yang benar-benar  menguntungkan  dilakukan  dengan  prinsip  5C  dan  prinsip  7P  serta
prinsip 3R.
35
Adapun penjelasan untuk analisis dengan prinsip 5C kredit adalah sebagai berikut:
36
1. Character watak
Suatu  keyakinan  bahwa,  sifat  atau  watak  dari  orang-orang  yang  akan diberikan  kredit  benar-benar  dapat  dipercaya,  hal  ini  tercermin  dari
latar  belakang  si  nasabah  baik  yang  bersifat  latar  belakang  pekerjaan maupun  yang  bersifat  pribadi.  Seperti  :  gaya  hidup,  hoby,  dan  social
standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar. 2.
Capacity kemampuan Untuk  melihat  kemampuan  nasabahnya  dalam  bidang  bisnis  yang
dihubungkan  dengan  pendidikannya,  kemampuan  bisnis  juga  diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan
35
Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter Kajian Kontekstual Indonesia, Penerbitan Fak. Ekonomi UI; Jakarta, 2004, hal. 193.
36
Ibid.
pemerintah.  Pada  akhirnya  akan  terlihat  “kemampuannya”  dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
3. Capital modal
Untuk  melihat  penggunaan  modal  apakah  efektif,  dilihat  laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba degan melakukan pengukuran
seperti  dari  segi  likuiditas,  solvabilitas,  rentabilitas  dan  ukuran lainnya.  Capital  juga  harus  dilihat  dari  sumber  mana  saja  modal  yang
ada sekarang ini. 4.
Collateral agunan Merupakan  jaminan  yang  diberikan  calon  nasabah  baik  yang  besifat
fisik  maupun  non  fisik.  Jaminan  hendaknya  melebihi  jumlah  kredit yang  diberikan.  Jaminan  juga  harus  diteliti  keabsahannya,  sehingga
jika  terjadi  suatu  masalah,  maka  jaminan  yang  dititipkan  akan  dapat dipergunakan secepat mungkin.
5. Condition of economy kondisi perekonomian
Dalam  menilai  kredit  hendaknya  juga  dinilai  kondisi  ekonomi  dan politik  sekarang  dan  dimasa  yang  akan  datang  sesuai  sektor  masing-
masing,  serta  prospek  usaha  dari  sektor  yang  dijalankan.  Penilaian prospek  bidang  usaha  yang  dibiayai  hendaknya  benar-benar  memiliki
prospek  yang  baik,  sehingga  kemungkinan  kredit  tersebut  bermasalah relatif kecil.
Kemudian  penilaian  kredit  dengan  prinsip  metode  analisis  7P  adalah sebagai berikut:
37
a. Personality kepribadian
Yaitu,  menilai  nasabah  dari  segi  kepribadiannya  atau  tingkah  lakunya sehari-hari  maupun  masa  lalunya.  Seperti  :  emosi,  tingkah  laku,  dan
sikap dalam menghadapi suatu masalah. b.
Party golongan Yaitu,  mengklasifikasikan  nasabah  ke  dalam  klasifikasi  tertentu  atau
golongan-golongan  tertentu  berdasarkan  modal,  loyalitas  serta karakternya.
c. Perpose tujuan
Yaitu,  untuk  mengetahui  tujuan  nasabah  dalam  mengambil  kredit, termasuk  jenis  kredit  yang  diinginkan  nasabah.  Contoh  :  apakah  untuk
modal  kerja  atau  investasi,  konsumtif  atau  produktif  dan  lain sebagainya.
d. Prospect prospek
Yaitu,  untuk  menilai  usaha  nasabah  dimasa  yang  akan  datang menguntungkan  atau  tidak,  atau  dengan  kata  lain  mempunyai  prospek
atau sebaliknya. e.
Payment sumber pembayaran Merupakan  ukuran  bagaimana  cara  nasabah  mengembalikan  kredit
yang    telah    diambil    atau    dari    sumber    mana    saja    dana    untuk
37
Ibid., hal 194.
pengembalian  kredit.  Semakin  banyak  sumber  penghasilan  debitur maka akan semakin baik.
f. Profitability kemampuan untuk membayar keuntungan
Untuk  menganalisis  bagaimana  kemampuan  nasabah  dalam  mencari laba. Diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat. g.
Protection perlindungan Tujuannya  adalah  bagaimana  menjaga  agar  usaha  dan  jaminan
mendapatkan  perlindungan.  Perlindungan  dapat  berupa  jaminan  barang atau orang atau jaminan asuransi.
Kemudian penilaian kredit dengan prinsip 3R adalah sebagai berikut:
38
1. Returns
Adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitor setelah memperoleh kredit.
2. Repayment
Adalah  memperhitungkan  kemampuan,  jadwal,  dan  jangka  waktu pembayaran  kredit  oleh  calon  debitor,  tetapi  perusahaannya  tetap
berjalan. 3.
Risk Bearing Ability Adalah  memperhitungkan  besarnya  kemampuan  perusahaan  calon
debitor  untuk  menghadapi  risiko,  apakah  perusahaan  calon  debitor risikonya besar atau kecil.
38
Ibid., hal 195.
Maksud  penilaian  kredit  dengan  menggunakan  prinsip-prinsip  diatas adalah  untuk  memperoleh  kepercayaan  dan  menghindari  hal-hal  yang  tidak
diinginkan  dikemudian  hari  bila  kredit  ternyata  jadi  diberikan,  sehingga  kredit tersebut aman dan terkendali.
D. Dasar-dasar dan Proses Pemberian Kredit