4. Mengajukan atau melimpahkan penanganan kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL. Terhadap kredit yang telah jatuh tempo dan tergolong kredit macet berdasarkan ketentuan
kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, diserahkan pengurusannya kepada KPKNL.
C. Standar Operasional Prosedur di PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe
Jika Terjadi Kredit Bermasalah Oleh Debitur
Untuk mengatasi kredit bermasalah tersebut upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pihak bank pada tahapan pertama adalah upaya penyelamatan
kredit, dengan syarat apabila bank mempunyai keyakinan bahwa usaha nasabah masih mempunyai prospek untuk berkembang.
Apabila sampai terjadi kredit bermasalah atau macet akibat penunggakan pembayaran, berdasarkan Pedoman Umum Operasional Perkreditan PUOP di
PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe maka penyelamatan kredit bermasalah tersebut dilakukan dengan cara reschedulling, reconditioning, retructuring.
60
Untuk memperbaiki atau memperlancar pinjaman kredit yang diberikan kepada nasabah yang semula tergolong diragukan atau macet, PT. Bank Sumut
Cabang Kabanjahe melakukan tindakan penyelamatan, agar pinjaman kredit yang semula tergolong diragukan atau macet menjadi lancar lagi. Bentuk dari
penyelamatan pembiayaan tersebut berupa:
61
60
Ibid.
61
Ibid.
1 Penjadwalan
kembali rescheduling,
yaitu perubahan
syarat pembiayaan yang menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka
waktunya. 2
Persyaratan kembali reconditioning, yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat pembiayaan, yang tidak terbatas pada perubahan jadwal
pembayaran, jangka waktu, danatau persyaratan lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo pembiayaan.
3 Penataan kembali restructuring, yaitu perubahan syarat-syarat
pembiayaan yang menyangkut: a
Penambahan dana bank, danatau, b
Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bagi hasil menjadi pokok pembiayaan baru, dan atau,
c Konversi seluruh atau sebagian dari pembiayaan menjadi penyertaan
dalam perusahaan, yang dapat disertai dengan penjadwalan kembali danatau persyaratan pembiayaan.
Dalam upaya menentukan langkah-langkah upaya penyelesaian kredit bermasalah khususnya dari pihak Bank Sumut Cabang Kabanjahe adalah dengan
melakukan tindakan upaya-upaya pendekatan sebagai berikut, yaitu:
62
1. Setiap pejabat di PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe yang terkait
dengan pengelolaan kredit tidak boleh membiarkan atau bahkan berusaha untuk menutup-nutupi adanya atau terjadinya kredit
bermasalah di wilayah unit kerjanya.
62
Ibid.
2. Setiap pejabat PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe yang terkait dengan
pengelolaan kredit harus mampu mendeteksi secara dini kemungkinan pembiayaan akan menjadi masalah.
3. Pengambilan langkah-langkah dalam penanganan kredit bermasalah
harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari semakin memburuknya kredit bermasalah tersebut.
4. Pengambilan kebijaksanaan dalam menentukan langlah penyelesaian
kredit bermasalah tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Penanganan kredit bermasalah harus objektif, tidak membedakan
bedakan dengan debitur tertentu, atau besaran pinjaman tertentu, namun tetap memperhatikan skala prioritas.
Upaya hukum PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe dalam penanganan kredit yang bermasalah dilakukan secara sistematis dengan menindaklanjuti
“peringatan dini” dengan memberikan pemberitahuan somatie, dimana pihak PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe sebelumnya harus dapat memperoleh
informasi-informasi dari pengamatan secara langsung terhadap nasabah atas kejadian-kejadian atau gejala-gejala yang diperoleh secara langsung dari nasabah
yang telah diidentifikasi dan diwaspadai dengan menentukan langkah yang tepat yang segera harus diambil untuk melakukan perbaikan sebelum pinjaman kredit
menjadi bermasalah dan semakin memburuk.
63
63
Ibid.
Secara garis besarnya upaya penanganan kredit yang bermasalah di PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe dilakukan melalui 2 upaya, yaitu:
64
a. Upaya penyelamatan, dalam upaya ini cenderung dan lebih terfokus
pada upaya tercapainya pembayaran kembali pembiayaan dengan semestinya dengan cara cash collection, rescheduling, reconditioning,
atau resrecturing. b.
Upaya penyelesaian, penyelesaian pinjaman kredit cenderung terfokus pada tindakan untuk mengupayakan pembayaran kembali pinjaman
kredit dengan mengeksekusi agunan, baik dengan melakukan pencairan cash collateral, penagihan kepada penjamin, pengambilalihan agunan
oleh bank sendiri, penjualan secara sukarela atau penjualan agunan melalui lelang.
64
Ibid.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN