Cara Penyelesaian Bila Terjadi Kredit Bermasalah Oleh Debitur di PT.

5. Colleterall, yaitu jaminanagunan yang merupakan pengamanan bagi pihak kreditur terhadap pemenuhan kewajiban kreditur. Faktor penyebab lainnya terjadinya kredit bermasalah atau kredit macet ialah dikarenakan lemahnya proses legal yang menyebabkan terbuka lebarnya celah hukum yang menyebabkan lemahnya posisi bank kreditur dimata hukum, yang dilakukan secara sengaja charaterfraudketidakpatuhan terhadap standar operasional prosedur SOP maupun secara tidak sengaja ketelitian dan kearutan datacondition. 54

B. Cara Penyelesaian Bila Terjadi Kredit Bermasalah Oleh Debitur di PT.

Bank Sumut Cabang Kabanjahe Keutamaan dalam menjaga untuk berjalannya operasional PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe adalah merupakan hal terpenting dalam sebuah penyelesaian masalah, baik itu masalah kredit macet yang dilakukan oleh antara para pihak, yakni pihak PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe dengan nasabahnya. Setiap bank-bank di Indonesia pasti menghadapi masalah kredit macet, kredit macet merupakan suatu resiko yang dapat terjadi dalam setiap pemberian kredit, dapat dikatakan bahwa bank tidak mungkin terhindar dari kredit macet. Kredit macet adalah suatu hal yang merupakan akan menjadi penyebab kesulitan bagi bank itu sendiri, yaitu berupa kesulitan yang menyangkut tingkat kesehatan bank, oleh karena itu bank wajib mencegah dan mengantisipasi terjadinya kredit macet atau paling tidak bank berusaha melakukan upaya untuk meminimalkan 54 Ibid. jumlah kredit macet agar tidak mengganggu tingkat kesehatan bank khususnya di PT. Bank Sumut Cabang kabanjahe. 55 Adapun upaya cara penyelesaian masalah kredit bermasalah atau kredit macet pada umumnya pihak bank melakukan tindakan: 56 1. Tindakan preventif, yaitu tindakan dengan cara pengawasan terhadap kelancaran suatu kredit yang diberikan, mengadakan pembinaan terhadap usaha debitur agar kredit berjalan lancar dan pengikatan jaminan kredit dengan jaminan. 2. Tindakan represif adalah tindakan yang dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu: 2.a. perdamaian yaitu penundaan waktu dan keringanan suku bunga dan angsuran. 2.b. penjualan barang jaminan yang dilakukan dengan cara damai atau penjualan barang jaminan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku menurut hukum. Langkah penyelamatan kredit bermasalah dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. 55 Hasil wawancara kepada Bapak Efraim Sitepu, jabatan selaku Pemimpin Seksi Administrasi dan Penyelamatan Kredit di PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe, tanggal 28 November 2015 56 Ibid. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian. Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara: 57 1. Kredit diperpanjangpenjadwalan kembali Rescheduling Suatu tindakan yang diambil dengan cara memperpanjang jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran. Dalam hal ini sisi debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit pembayaran kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya 2. Persyaratan Kembali Kredit Reconditioning Reconditioning maksudnya adalah bank mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti : a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu yaitu hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa. c. Penurunan suku bunga Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya dibebankan 20 per tahun diturunkan menjadi 18 per tahun. d. Pembebasan bunga 57 Kasmir, Op. Cit., hal. 129 Pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan nasabah tidak mampu lagi membayar kredit tersebut, akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas. 3. Penataan Kembali Restructuring Restructuring merupakan tindakan bank kepada nasabah dengan cara menambah modal nasabah dengan pertimbangan nasabah memang membutuhkan tambahan dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak. Tindakan ini meliputi : a. Dengan menambah jumlah kredit b. Dengan menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai, tambahan dari pemilik. 4. Kombinasi Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang di atas. Seseorang nasabah dapat saja diselamatkan dengan kombinasi antara Rescheduling dengan Retructuring, misalnya jangka waktu diperpanjang pembayaran bunga ditunda atau Reconditioning dengan Rescheduling misalnya jangka waktu diperpanjang modal ditambah. 5. Penyitaan Jaminan Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar–benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua hutang–hutangnya. yaitu: 58 Dalam Penyelesaian kredit bermasalah dilakukan melalui 2 dua cara, 1. Penyelesaian secara damai Penyelesaian secara damai dapat dilakukan terhadap debitur yang beritikad baik untuk menyelesaikan kreditnya dan cara yang ditempuh dalam penyelesaian kredit ini dipandang lebih baik dibandingkan dengan alternatif penyelesaian lainnya. Penyelesaian kredit bermasalah secara damai, berupa tindakan-tindakan yang dijalankan agar dalam jangka waktu tertentu. Kredit Bermasalah tersebut dapat diselesaikan seluruhnya atau sebagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Penyelesaian Melalui Saluran Hukum Apabila upaya penyelesaian secara damai sudah diupayakan secara maksimal dan belum memberikan hasil atau debitur tidak menunjukkan itikad baiknya dalam menyelesaikan kredit, maka penyelesaiaannya dapat ditempuh melalui saluran hukum Ada beberapa cara yang ditekankan oleh PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe untuk mengatasi, menghindari dan mengurangi kerugian keuangan Negara yang diakibatkan oleh kredit macet ialah: 59 1. Penagihan yaitu didalam melaksanakan kegiatan penagihan terhadap kredit bermasalah, bank membentuk tim penagihan dengan keputusan direksi. Dimana usaha bank dalam melakukan penagihan dengan intensif terutama kepada debitur yang masih mempunyai kemampuan. 58 Ibid. 59 Ibid. 2. Mengajukan klaim terhadap debitur yang telah diajukan deklarasi sebelumnya kepada PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe yaitu pengajuan klaimnya berpedoman kepada perjanjian yang telah ditandatangani bank dan debitur. Untuk mengantisipasi resiko kredit dan atau menghindari kegagalan klaim, PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe wajib melaksanakan hal-hal sebagai berikut : a Pemberian kredit harus berpedoman pada Kebijakan Perkreditan Bank KPB dan ketentuan pelaksanaannya serta memenuhi prosedur pemberian kredit yang sehat. b Prosedur tuntutan ganti rugi klaim berpedoman kepada perjanjian kerjasama antara bank dengan perusahaanlembaga asuransi kredit. c Terhadap kredit yang telah dipertanggungjawabkan, bank wajib menggunakan hak klaimnya untuk mengantisipasi resiko kredit. 3. Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe dalam kegiatan perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain : a Penurunan suku bunga kredit b Pengurangan tunggakan bunga kredit c Perpanjangan jangka waktu kredit d Penambahan fasilitas kredit e Pengambilalihan asset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Mengajukan atau melimpahkan penanganan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL. Terhadap kredit yang telah jatuh tempo dan tergolong kredit macet berdasarkan ketentuan kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, diserahkan pengurusannya kepada KPKNL.

C. Standar Operasional Prosedur di PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe