Fungsi dan Manfaat Kredit

panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam, atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya. 5. Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil

B. Fungsi dan Manfaat Kredit

Adapun yang menjadi fungsi kredit itu dalam kehidupan perekonomian, peradagangan, keuangan, dalam garis besarnya adalah sebagai berikut: 1. Kredit dapat meningkatkan dayaguna utility dari modaluang Seperti yang diketahui bahwa simpanan uang para nasabah pada suatu bank dapat berupa giro, deposito, atau tabungan. Uang tersebut pada persentase tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh bank dalam usaha peningkatan produktifitas. Dalam hal ini memberikan arti bahwa para pengusaha yang menikmati kredit dari bank, mempergunakan kredit tersebut untuk memperluasmemperbesar usahanya, baik untuk peningkatan rehabilitasi, ataupun untuk memulai usaha baru. Dengan demikian dana yang ada di bank tersebut tidak mengendap atau diam, tetapi disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat. 2. Kredit untuk meningkatkan dayaguna utility dari sesuatu barang. Dengan adanya bantuan kredit dari bank, akan dapat membantu produsen untuk memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi, sehingga dayaguna utility dari bahan tersebut meningkat. Misalnya peningkatan dayaguna utility kelapa menjadi kopra dan selanjutnya menjadi minyak kelapaminyak goreng, peningkatan dayaguna benang tekstil dan lain-lain. 3. Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang. Kredit yang disalukan melalui rekening-rekening koran pengusaha, akan menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya, seperti cheque, giro bilyet, wesel, dan sebagainya. Melalui kredit peredaran uang charteal maupun uang giral akan lebih berkembang oleh karena kredit menciptakan kegairahan berusaha, sehingga penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. 4. Kredit akan menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat Setiap manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi, yaitu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, akan tetapi pendinamikanya akan selalu meningkat, akan tetapi peningkatan usaha tidaklah selalu diimbangi oleh peningkatan kemampuan. Karena itu pulalah pengusaha akan selalu berhubungan dengan bank, kemudian dipergunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktifitasnya. Dengan demikian secara otomatis kemudian timbul pula kesan bahwa setiap usaha untuk peningkatan produktifitas, masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan modal, karena masalah tersebut dapat diatasi oleh bank dengan memberikan kreditnya. 5. Kredit sebagai alat stabilitasi ekonomi Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha pengedalian inflasi, peningkatan ekspor, rehabilitasi prasarana, pemenuhan kebutuhan- kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian arah pemberian kredit harus berpedoman pada pemberian pembatasan, yaitu pengarahan ke sektor- sektor produktif. 6. Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Para pengusaha yang memperoleh krdit tentu saja berusaha untuk meningkatkan usahanya. Peningkatan usahanya berarti peningkatan profit. Bila keuntungan ini dikembalikan lagi, dalam arti dikembalikan kedalam struktur modal, maka peningkatan akan berlangsung terus menerus. Dengan pendapatan yang terus meningkat berarti peningkatan pembayaran jumlah pajak oleh perusahaan. Dilain pihak kredit yang disalurkan untuk merangsang pertambahan kegiatan ekspor akan menghasilkan pertambahan devisa bagi negara. Di samping itu dengan semakin efektifnya kegiatan swa-sembada kebutuhan-kebutuhan pokok, berarti akan menghemat devisa keuangan negara, dan akan dapat diarahkan, pada usaha-usaha kesejahteraan ataupun sektor-sektor lain yang lebih berguna. Apabila setiap pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal, dan buruh atau karyawan mengalami peningkatan pendapatan, maka pendapatan negara melalui pajak akan bertambah, penghasilan devisa bertambah, dan penggunaan devisa untuk konsumsi berkurang, dengan demikian langsung atau tidak, melalui pembrian kredit akan menambah pendapatan nasional. 7. Kredit sebagai alat penghubung ekonomi internasional. Bank sebagai lembaga pemberi kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Seperti kita ketahui bahwa negara- negara kaya atau yang kuat ekonominya, demi persahabatan antara negara banyak memberikan bantuan kepada negara yang sedang berkembang. Bantuan-bantuan tersebut tercermin dalam bunga relatif kecil atau murah, dan jangka waktu penggunaan yang panjang. Melalui bantuan kredit antara negara inilah maka hubungan antar negara pemberi kredit dan negara penerima kredit akan bertambah erat terutama yang mengenai hubungan perekonomian dan perdagangan. 31 Kredit juga memiliki manfaat, yaitu sebagai berikut: 32 a. Bagi Debitur 1. Meningkatkan usahanya dengan pengadaan berbagai faktor produksi. 31 Budi Untung, Kredit Perbankan di Indonesia, Penerbit Andi; Yogyakarta, 2000, hal. 4 32 http:yuniarharya.blogspot.com, diakses pada tanggal 20 Juni 2015. 2. Kredit bank relatif mudah diperoleh bila usaha debitur layak dibiayai. 3. Dengan jumlah yang banyak, memudahkan calon debitur memilih bank yang cocok dengan usahanya. 4. Bermacam-macam jenis kredit dapat disesuaikan calon debitur. 5. Rahasia keuangan debitur terlindungi. b. Bagi Bank 1. Bank memperoleh pendapatan dari bunga yang diterima dari debitur. 2. Dengan adanya bunga kredit diharapkan rentabilitas bank akan membaik dan perolehan laba meningkat. 3. Dengan pemberian kredit akan membantu dalam memasarkan produk atau jasa perbankan lainnya. 4. Pemberian kredit untuk merebut pangsa pasar dalam industri perbankan. 5. Pemberian kredit untuk mempertahankan dan menggembangkan usaha bank. c. Bagi Pemerintah 1. Alat untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara umum. 2. Alat untuk megendalikan kegiatan moneter. 3. Alat untuk menciptakan lapangan usaha. 4. Meningkatkan pendapatan negara. 5. Menciptakan dan memperluas pasar. d. Bagi Masyarakat 1. Mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi. 2. Mengirangi tingkat pengangguran. 3. Meningkatkan pendapatan masyarakat. 4. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menyimpan uangnya di bank.

C. Ketentuan dan Persyaratan Umum Pemberian Kredit