30 dokter yang menanganinya. Pasien hipertensi yang melakukan pengobatan lain
sebanyak 35 orang 35. Lamanya regimen pengobatan selama 10 hari sebanyak 52 orang 52, yang paling banyak adalah pasien hipertensi dengan kelompok
usia 55 tahun. Pasien hipertensi rawat jalan merasa bahwa pelayanan dokter cukup memuaskan dengan hasil sebanyak 70 orang 70.
4.2 Nilai Kepatuhan Pasien
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas pasien hipertensi rawat jalan memiliki tingkat kepatuhan rendah yaitu 76 orang 76 ditunjukkan
dengan nilai rata-rata untuk kepatuhan tinggi sebesar 26,88 dan nilai rata-rata untuk kepatuhan rendah sebesar 57,96. Hasil ini memberikan gambaran bahwa
masih banyak pasien yang tidak patuh terhadap pengobatannya.
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pasien hipertensi rawat jalan berdasarkan nilai
kepatuhan
Kategori Frekuensi n orang Persentase
Rata-rata
a. Kepatuhan Tinggi
b. Kepatuhan Rendah
24 76
24 76
26,88 57,96
Total 100
100
4.3 Hubungan karakteristik pasien hipertensi rawat jalan dengan tingkat kepatuhannya dalam melaksanakan terapi obat
Hasil analisis ini akan menunjukkan ada tidaknya hubungan antara faktor internal usia, jenis kelamin, pendidikan dan faktor eksternal lamanya menderita
hipertensi, banyaknya jenis obat, pemeriksaan ulang, reaksi obat yang merugikan, pengobatan lain, lamanya regimen pengobatan, dan pelayanan dokter pasien
hipertensi rawat jalan dengan tingkat kepatuhannya dalam melaksanakan terapi obat. Untuk mengetahuinya dilakukan uji statistik. Data terdistribusi normal
31 memakai uji parametrik dan data tidak terdistribusi normal memakai uji non
parametrik. Hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
a. Hubungan usia dengan kepatuhan
Dari Tabel 4.4 didapatkan hasil analisis berdasarkan hubungan usia pasien hipertensi rawat jalan dengan tingkat kepatuhannya dalam melaksanakan terapi
pengobatan antihipertensi.
Tabel 4.4 Hasil analisis hubungan usia pasien hipertensi rawat jalan dengan
tingkat kepatuhannya
Kategori Frekuensi
n orang Rata-
rata Variabel
Uji Statistik
Nilai Signifikan
a. 55 tahun
b. 56-64 tahun
c. 65 tahun
36 39
25 55,56
53,53 38,50
Usia dengan Tingkat
Kepatuhan Kruskal-
Wallis Test
0,005
Dari hasil uji statistik kruskal-wallis di dapatkan nilai signifikannya adalah 0,005 yang berarti nilai signifikannya lebih kecil
dari nilai α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara usia terhadap
tingkat kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan. Berdasarkan penelitian pada umumnya pasien dengan umur yang sudah
lanjut ditambah lagi dengan sudah lamanya menderita hipertensi, mengaku sering lupa atau enggan untuk meminum obatnya. Ada beberapa alasan yang diutarakan
pasien tersebut diantaranya sudah jenuh meminum obat karena penyakit yang dideritanya sudah cukup lama, sedangkan penyakitnya tidak kunjung sembuh.
Pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun, tekanan darah sistolik 140 mmHg yang merupakan faktor risiko yang lebih penting untuk terjadinya penyakit
kardiovaskular dari pada tekanan darah diastolik. Risiko penyakit kardiovaskular dimulai pada tekanan darah 11575 mmHg, meningkat dua kali dengan tiap
32 kenaikan 2010 mmHg. Risiko penyakit kardiovaskular ini bersifat kontinyu,
konsisten, dan independen dari faktor risiko lainnya serta individu berumur 55 tahun memiliki 90 risiko untuk mengalami hipertensi Yogiantoro, 2009.
Faktor usia yang sangat berkaitan dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obatnya patut diwaspadai, terutama terhadap alasan lupa dalam
meminum obatnya.
b. Hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan