56
Test Statistics
a
Tingkatkepatuhan Mann-Whitney U
940.000 Wilcoxon W
3425.000 Z
-1.118 Asymp. Sig. 2-tailed
.263 a. Grouping Variable: Pelayanandokter
j. Tabel hasil analisis hubungan lamanya regimen pengobatan pasien
hipertensi rawat jalan dengan tingkat kepatuhannya
Ranks
Lamaregimenpengobatan N
Mean Rank Tingkatkepatuhan
7 hari 23
51.63 10 hari
52 51.92
15 hari 25
46.50 Total
100
Test Statistics
a,b
Tingkatkepatuhan Chi-Square
1.161 df
2 Asymp. Sig.
.560 a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Lamaregimenpengobatan
57
Lampiran 5. Persetujuan komisi etik tentang pelaksanaan penelitian bidang
kesehatan
58
Lampiran 6. Surat izin Penelitian Rumah Sakit Umum Sundari Medan
59
Lampiran 7. Surat Selesai Penelitian Rumah Sakit Umum Sundari Medan
43
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM, R.I. 2006. Kepatuhan Pasien: Faktor Penting Keberhasilan Terapi. Info POM. 75 : Halaman: 1-12. ISSN 1829-9334.
Baradero, M., Dayrit wilfrid Mary., siswadi Yakobus. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. Halaman:
156. Brunner, L dan Suddarth, D. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. H. Kuncara,
A. Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan. Edisi 8 Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman: 216-220.
Chobanian, A.V., Bakris, G.K., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.A., Izzo, J.L., Jones, D.W., Materson, B.J., Oparil, S., Wright, J.T., Rocella, E.J.,
and the National High Blood Pressure Education Program Coordinating Committee. 2004. The Seventh Report of the Joint National Committee
on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. US Departement of Health and Human Services, Boston.
Halaman: 1-86.
Cohen, L.D., Townsend, R.R. 2008. In the Clinic Hypertension. Diakses Tanggal 05 Maret 2015. Available from: www.annals.orgintheclinic
. Departemen Kesehatan, R.I. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Hipertensi. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Departemen Kesehatan RI. Halaman: 3-7, 14,16.
Julius, S. 2008. Clinical Implications of Pathophysiologic Changes in the Midlife Hypertensive Patients. American Heart Journal. 122: 886-891.
Kementerian Kesehatan, R.I. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Halaman: 88-90. Kementerian Kesehatan, R.I. 2014. InfoDatin-Hipertensi. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman: 1-7. Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J., dan Lwangsa, S.K. 1997. Besar Sampel
Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman: 46-55.
Morisky D.E., Ang A., Marie K., dan Harry J.W. 2008. Predictive Validity of a Medication Adherence Measure in an Outpatient Setting. The Journal of
Clinical Hypertension. 105: 348-354.
44 Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, P.C. 2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Lippincott’s Illustrated Reviews: Farmacology. Penerjemah Azwar Agoes. Edisi II. Jakarta. Widya Medika. Halaman: 184.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halaman: 79-88.
Novian, A. 2013. Kepatuhan diit pasien hipertensi. Semarang: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 91 : 1-105.
Rahajeng, E., dan Tuminah, S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. 5912 : 580-587.
Ramadhan, A. M., Ibrahim, A., dan Utami, A. I. 2015. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas
Sempaja Samarinda. Samarinda: Jurnal Sains dan Kesehatan.12 : 1-89. Saragi, S. 2011. Panduan Penggunaan Obat. Rosemata Publisher. Jakarta.
Halaman: 1-36. Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Gramedia Widia Sarana.
Halaman: 214. Soetrisno, E. 1986. Menaklukkan Hipertensi. Jakarta : Ladang pustaka.
Halaman:149-151. Uyanto, S. S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Halaman: 257-270. WHO. 2003. Adherence to Long-Term Therapies: Evidence for Action. World
Health Organization, Switzerland. Halaman: 27-36. WHO. 2013. A global brief on Hypertension : Silent Killer, global public health
crisis. World Health Organization Press, Geneva. Halaman: 9, 20. Yogiantoro,M. 2009. Hipertensi Esensial. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid Kedua. Edisi Kelima. Jakarta : Interna Publishing. Halaman: 1079-1085.
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui prevalensi suatu efek atau penyakit pada suatu waktu, oleh karena itu disebut juga dengan studi prevalensi Notoatmodjo, 2005.
Pengumpulan data diperoleh dengan membagikan kuesioner demografi pasien dan kuesioner MMAS Morisky Medication Adherence Scale untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien penderita hipertensi pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.
3.2 Langkah Penelitian
a. Meminta surat permohonan ke Dekan Fakultas Farmasi USU untuk dapat
melakukan penelitian di RSU Sundari Medan. b.
Menghubungi Direktur utama RSU Sundari untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dengan membawa surat rekomendasi dari Fakultas
Farmasi USU. c.
Meminta persetujuan Komisi Etik tentang pelaksanaan penelitian bidang kesehatan ke Fakultas Kedokteran USU.
d. Mengumpulkan data berupa kuesioner dan rekam medik pasien hipertensi
rawat jalan selama bulan April-Juni 2015. e.
Menganalisis data dan informasi yang diperoleh sehingga didapatkan kesimpulan dan menyajikannya secara deskriptif dalam bentuk tabel.
21
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di bagian kardiologi dan penyakit dalam RSU Sundari Medan pada bulan April-Juni 2015 dengan cara membagikan kuesioner kepada
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.
3.4 Populasi
Subjek penelitian ini adalah pasien rawat jalan penderita hipertensi bagian kardiologi dan penyakit dalam Rumah Sakit Umum Sundari Medan.
3.5 Sampel
Subjek penelitian yang dipilih adalah semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
a. Kriteria inklusi:
1. Pasien yang didiagnosa menderita penyakit hipertensi dengan atau tanpa
penyakit komplikasi. 2.
Bersedia mengikuti penelitian ini. 3.
Umur pasien ≥ 18 tahun.
b. Kriteria eksklusi:
1. Tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
Sampel diambil dengan cara purposive sampling dengan subjek penelitian seluruh pasien rawat jalan penderita hipertensi di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.
Pengambilan sampel metode purposive sampling merupakan suatu metode dimana sebahagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian sehingga sampel
yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut berdasarkan pada purposive sampling yang mana pada awalnya telah diidentifikasi berdasarkan karakteristik
22 populasi secara keseluruhan Notoatmodjo, 2005. Pengambilan besar sampel
dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Lemeshow, 1997: n= Z
2 1-a2
P1-P d
2
Keterangan : n = Jumlah Sampel Minimal Z
1-a2
= Derajat Kemaknaan P = Proporsi Pasien
d= Tingkat presisi deviasi Dengan persen kepercayaan yang diinginkan 90; Z
1-a2
= 1,64; P= 0,5; d= 0,1 Maka diperoleh besar sampel minimal:
n = 1,64
2
x 0,5 1-0,5 0,1
2
= 67,24 orang Jadi, jumlah sampel minimal adalah 68 orang. Namun demikian, digenapkan menjadi
100 orang pasien.
3.6 Defenisi Operasional