dan buku pelajaran, alat dan media pendidikan, pengadaan alat komunikasi penambahan perangkat komputer, faximile, dan internet.
8 Mengembangkan  tenaga  kependidikan  untuk  meningkatkan  kualifikasi
kompetensi dan profesionalisme guru. 9
Mengoptimalkan peran serta orang tua Siswa dan masyarakat, merupakan manajemen berbasis sekolah
10 Memberdayakan  sekolah  sebagai  unit  pelaksana  terdepan  dalam  kegiatan
belajar mengajar. Tabel 3. Daftar Nilai UAN SMA Negeri 2 Sukoharjo Lima Tahun Terakhir
Lulus Tidak Lulus
Tahun Ajaran
Jurusan Jumlah
Jumlah 20052006
IPA 97
98,36 2
1,64 IPS
180 97,98
3 2,02
Bahasa -
- -
- 20062007
IPA 90
97,83 2
2,17 IPS
151 99,34
1 0,66
Bahasa 29
100 20072008
IPA 81
97,59 2
2,41 IPS
186 98,94
2 1,06
Bahasa 21
100 20082009
IPA 79
97,53 2
2,47 IPS
132 90,41
14 9,59
Bahasa 34
94,44 2
5,56 Lanjutan
20092010 IPA
59 79,73
15 20,27
IPS 154
83,33 14
16,67 Bahasa
38 100
Sumber: Buku Tahunan SMA Negeri 2 Sukoharjo
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Sukoharjo
Sebelum  melaksanakan  proses  penelitian,  peneliti  terlebih  dahulu melakukan kegiatan indentifikasi awal  atau observasi awal  yang bertujuan  untuk
mengetahui  keadaan  sebenarnya  pada  saat  pembelajaran  akuntansi  berlangsung.
Observasi awal ini dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2009 di  Kelas  XI  IPS  1  SMA  Negeri  2  Sukoharjo.  Hasil  dari  identifikasi  masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ditinjau dari segi siswa
a. Siswa kurang antusias dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.
Salah satu penyebab kurang antusias dan jenuhnya para siswa pada pembelajaran akuntansi karena guru masih menggunakan metode ceramah
secara terus-menerus.
Kegiatan yang
dilakukan siswa
hanya mendengarkan  dan  mencatat  apa  yang  dijelaskan  guru  serta  mengerjakan
apa  yang  diperintahkan  guru,  sehingga  siswa  menjadi  jenuh,  bermalas- malasan, tidak memperhatikan guru dan pada akhirnya siswa tidak mampu
mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Hal
tersebut dapat
diatasi dengan
memperbaiki proses
pembelajaran  yang  melibatkan  siswa  secara  aktif  dalam  proses pembelajaran, sehingga siswa dapat berperan aktif untuk mengungkapkan
pendapatnya dan bertanya disaat mengalami kesulitan tentang materi yang sedang dijelaskan oleh guru.
b. Siswa  kurang  aktif  baik  dalam  proses  pembelajaran  maupun  dalam
mengerjakan tugas rumah. Di  dalam  proses  pembelajaran,  rata-rata  siswa  yang  aktif  bertanya
dan memperhatikan hanya sekitar 25 saja. 35 dari siswa menunjukkan perhatian  namun  kadang  juga  berbicara  sendiri  dengan  temannya.
Sedangkan  yang    40  mereka  tidak  memperhatikan  sama  sekali  ketika guru menjelaskan materi ajar. Kekurang aktifan ini juga terlihat pada saat
siswa mengumpulkan pekerjaan rumah. c.
Prestasi belajar akuntansi yang rendah. Berdasarkan  observasi  awal  yang  dilakukan  pada  tanggal  15
Desember  2009  menunjukkan  bahwa  prestasi  belajar  akuntansi  pada
semester 1 relatif rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas XI IPS 1 sebesar  58,55.  Dari  nilai  tersebut  menggambarkan  bahwa  pembelajaran
akuntansi  yang  selama  ini  dilakukan  belum  mencapai  tujuan  yang diharapkan.
2. Ditinjau dari segi guru
Guru  belum  menggunakan  metode  pembelajaran  yang  mampu membangkitkan semangat siswa dan meningkatkan pemahaman mereka pada
mata pelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Sukoharjo dikatakan kurang
hidup  suasananya,  penggunaan  metode  pembelajaran  yang  monoton  dan kurang  menarik  menjadikan  siswa  kurang  antusias  dalam  mengikuti
pembelajaran. Meskipun guru telah memberi dorongan dan pendekatan secara pribadi  kepada  siswa,  namun  keaktifan  dan  antusias  siswa  terhadap
pembelajaran akuntansi masih belum dapat ditingkatkan.
C. Diskripsi Hasil Penelitian