Pengetahuan dalam Penggunaan Pestisida

46

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan dalam Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida oleh petani di Desa Urat II dari tahun ke tahun semakin meningkat. Praktek penggunaan pestisida pada umumnya tidak didasarkan pada pertimbangan ekologi dan ekonomi. Beberapa praktek yang umum dilakukan oleh petani antara lain adalah penyemprotan pestisida dengan dosis tinggi, pencampuran dengan berbagai jenis pestisida dan bahan lain, metode dan teknik penyemprotan yang belum atau tidak benar, frekuensi penyemprotan yang tinggi dan tidak memperhatikan waktu penyemprotan terakhir sebelum panen. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar petani memiliki pengetahuan sedang 68,4 dan buruk 19.3. Pada umumnya petani belum mengetahui pengertian pestisida, jenis pestisida yang dibeli dalam memberantas hama dan penyakit tanaman, waktu yang paling sering menimbulkan kontaminasi pestisida, cara menentukan dosis pestisida, cara membuang bekas kemasan pestisida, dan cara penyimpanan pestisida. Hasil yang sama juga diperoleh Yuantari 2013, bahwa tingkat pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida dan bahayanya masih kurang. Menurut pengetahuan Petani di Desa Curut bahwa penggunaan pestisida boleh dicampur tanpa memperhatikan komposisi serta jenis pestisida 61,1 menyatakan benar; 40,7 tidak perlu membaca label pada kemasan; 64,8 petani mencampur pestisida berdasarkan petunjuk teman sesama petani. 79,6 petani melakuan pencampuran didekat Universitas Sumatera Utara sumber air. Penyemprotan pestisida sesuai dengan kebiasaan tanpa melihat arah angin 85,2. Setelah melakukan penyemprotan 83,3 Petani tidak membersihan alat semprot dengan alasan masih digunakan untuk menyemprot. Dengan kurangnya pengetahuan petani, maka semakin buruk petani tersebut melakukan penanganan pestisida sehingga dapat mengakibatkan kemungkinan petani terpapar oleh pestisida lebih besar. Rendahnya pengetahuan petani dapat dikarenakan kebiasaan dan rutinitas petani dalam melakukan penyemprotan pestisida sehari-hari. Dimana petani sering mengambil langkah praktis dalam melakukan penyemprotan pestisida, mereka langsung menyemprot tanaman dengan pestisida tanpa memperhatikan nilai ambang dosis anjuran dan jenis pestisida. Petani tersebut juga melakukan penyemprotan tidak mempertimbangkan bahaya yang diakibatkan oleh pestisida tersebut. Petani diantaranya lebih menitikberatkan pada penghematan biaya dalam membeli pestisida, biasanya pestisida yang harganya mahal dicampur dengan pestisida yang harganya murah. Penggunaan pestisida yang baik harus memperhatikan prinsip yaitu: mempertimbangkan ambang ekonomi hama, konsentrasi dosis yang tepat, yang residunya pendek, Penggunaan pestisida pada saat hama berada pada titik terlemah. Petani dalam melakukan penyemprotan pestisida menganggap pestisida sama dengan menggunaan pupuk dan pelaksanaannya mutlak dilaksanakan. Pada umumnya para petani meningkatkan dosis dalam mengatasi hama tanaman yang membandel tanpa memperhitungkan sifat bahan pestisida tersebut baik persisten maupun akumulatif didalam tanaman. Universitas Sumatera Utara Penyemprotan pestisida pada tanaman bawang di daerah penelitian biasanya terdiri dari insektisida, fungisida, dan pupuk. Penyemprotan seperti ini dapat membahayakan para petani apabila tidak memperhatikan kaidah yang ditentukan. Pada umumnya petani mencampur lebih dari 2 jenis pestisida untuk satu kali penyemprotan, mereka melakukan penyemprotan seperti ini dikarenakan untuk menghemat waktu dan tenaga. Penyemprotan yang tidak sesuai dengan dosis juga dikarenakan oleh apabila pestisida tersebut tidak dapat membunuh hama, maka petani akan meningkatkan dosis, selanjutnya apabila hama tersebut masih belum dapat ditangani petani tersebut akan mencampur pestisida yang satu dengan pestisida yang lain yang harganya murah, sedangkan pestisida yang dilarang peredarannya merupakan pestisida yang harganya murah. Dalam melakukan penyemprotan pestisida beberapa petani melakukan penyemprotan dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu, mereka berangggapan bahwa penyemprotan pestisida mutlak dilakukan, dan mereka beranggapan penyemprotan pestisida bukan bertujuan untuk mengendalikan hama tanaman, tetapi mereka beranggapan untuk mencegah timbulnya hama tanaman tertentu. Ada juga petani yang merokok pada saat melakukan penyemprotan. Djojosumarto 2006 menyatakan bahwa masih banyak petani di Indonesia yang tidak mengetahui tingkat toksisitas pestisida yang mereka gunakan dan seringkali mereka menggunakannya tanpa memenuhi aturan yang diberikan. Selain toksisitas pestisida, konsentrasi pestisida juga harus diperhatikan. Semakin pekat pestisida berarti konsentrasinya makin tinggi maka semakin besar bahayanya. Universitas Sumatera Utara

5.2. Sikap dalam Penggunaan Pestisida

Dokumen yang terkait

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 11

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 2

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 6

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 1 21

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 3

Perilaku dan Aplikasi Penggunaan Pestisida serta Keluhan Kesehatan Petani di Desa Urat II Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 1 10