49
Gambar 4.4 Perkembangan Suku Bunga Kredit
4.6 Perkembangan GDP Perkapita Negara Tujuan Ekspor
Ekspor Sumatera Utara menurut negara tujuan utama, dimana hampir semua negara tujuan utama ekspor Sumatera Utara tahun 2014 mengalami
penurunan nilai ekspor antara lain Malaysia sebesar 35,31 persen, Jepang 31,97 persen, Turkey 5,72 persen, dan Mesir 2,78 persen. Sedangkan negara tujuan
utama ekspor yang mengalami kenaikan adalah Pakistan 51,30 persen, Kamboja 36,93 persen, Amerika Serikat 27,29 persen, dan Belanda 0,49 persen.
Ditinjau dari distribusi ke berbagai wilayah perdagangan dunia, sekitar 10,18 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke Negara Tiongkok.
Negara Amerika Serikat, Jepang, dan India merupakan pangsa pasar terbesar berikutnya yaitu masing-masing 10,23 persen, 6,74 persen, dan 6,50 persen.
Ekspor ke negara lain kurang dari 5 persen. 5
10 15
20 25
30 35
40
Suku Bunga
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel 4.6 Perkembangan GDP Perkapita Negara Tujuan Ekspor ton
1995-2014
Tahun Negara Tujuan Ekspor
Amerika Serikat Jepang
India
1995 79.475
254.468 356.871
1996 79.433
256.749 203.326
1997 79.518
252.187 428.574
1998
79.348 261.311
378.125
1999 79.688
243.063 361.026
2000 79,008
279.559 413.304
2001 288.321
515.421 870.356
2002
235.951 556.473
752.043
2003 251.049
520.399 1.095.313
2004 251.049
520.399 1.095.313
2005 255.233
498.320 851.483
2006 235.423
543.002 959.107
2007
215.690 471.667
1.290.556
2008 200.114
441.977 1.780.186
2009 223.549
395.822 1.676.102
2010 205.053
449.535 1.719.004
2011 201.606
446.450 1.312.914
2012
230.760 460.308
141.701
2013 278.648
473.159 968.262
2014 382.941
372.942 650.686
Sumber : BPS Sumatera Utara 1995-2014
Universitas Sumatera Utara
51
Gambar 4.5 Perkembangan GDP Perkapita Negara Tujuan Ekspor ton
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
Am e rika Se rika tto n Je p a ng to n
Ind ia to n
Universitas Sumatera Utara
52
4.7 Analisis Data
Dalam bab ini penulis mencoba untuk membuat suatu analisis dan evaluasi yang merupakan hasil interpretasi dari data-data yang telah di peroleh. Untuk
menganalisis data maka model analisis kuantitatif dengan meggunakan regresi linier berganda, yaitu :
Log Y = α + Logβ1X1 + Logβ2X2 + Logβ3X3 + Logβ4X4 + μ Dimana :
Y =
Ekspor non-migas Sumatera Utara US
X1
= nilai tukar USRp
X2
= inflasi
X3 =
Suku bunga kredit
X4 =
GDP perkapita negara tujuan ekspor �
1
+ �
2
+ �
3
+ �
4
= Koefisien Regresi α
= konstanta
μ
= Variabel Gangguan error term
Dari pengelolahan data dengan menggunakan program Eviews metode OLS, di peroleh data estimasi sebagai berikut :
Log Y = 6.789744 + 0.290472LogX1 + 0.336041LogX2 -
1.393089LogX3 - 0.1767055LogX4_AS + 0.013624LogX4_INDH + 0.098738LogX4_JPG
Standard error = 1.826192 0.555409 0.123245 0.304050
0.364914 0.073976 0.293833 t-statistik
= 3.717980 0.522987 2.541065 -4.581779 -0.484237 0.184167 0.336035
R² = 0.793
Ajusted R² = 0.697
F-statistik = 8.307
Universitas Sumatera Utara
53
D-W statistik = 1.363
Probabilitas = 0.0026
4.7.1 Interpretasi Model
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program Eviews diperoleh estimasi sebagai berikut :
Log Y = 6.789744 + 0.290472LogX1 + 0.336041LogX2 - 1.393089LogX3 - 0.1767055LogX4_AS + 0.013624LogX4_INDH +0.098738LogX4_JPG
Dari hasil estimasi di atas, pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Nilai tukar mempunyai pengaruh yang positif terhadap ekspor non migas
Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diliah dari koefisien X1 sebesar 0.290472 dengan tingkat signifikansi α1. Artinya, apabila nilai tukar
naik sebesar satu persen, maka ekspor non-migas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 0.29, ceteris paribus.
b. Inflasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap ekspor non migas
Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diliah dari koefisien X2 sebesar 0.336042 dengan tingkat signifikansi α1. Artinya, apabila inflasi naik
sebesar satu persen, maka ekspor non-migas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 0.33, ceteris paribus.
c. Suku bunga mempunyai pengaruh yang positif terhadap ekspor non migas
Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diliah dari koefisien X3 sebesar
Universitas Sumatera Utara
54
- 1.393089 dengan tingkat signifikansi α1. Artinya, apabila suku bunga
naik sebesar satu persen, maka ekspor non-migas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 1.39, ceteris paribus.
d. Negara tujuan ekspor Amerika Serikat mempunyai pengaruh yang positif
terhadap ekspor non migas Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diliah dari koefisien X4_AS sebesar -
0.176705 dengan tingkat signifikansi α1. Artinya, apabila negara tujuan Amerika Serikat naik sebesar satu persen,
maka ekspor non-migas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 0.17, ceteris paribus.
e. Negara tujuan ekspor Jepang mempunyai pengaruh yang positif terhadap
ekspor non migas Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diliah dari koefisien X4_JPG sebesar 0.098738 dengan tingka
t signifikansi α1. Artinya, apabila negara tujuan Jepang naik sebesar satu persen, maka ekspor non-
migas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 0.09, ceteris paribus.
f. Negara tujuan ekspor India mempunyai pengaruh yang positif terhadap
ekspor non migas Sumatera Utara. Hal tersebut dapat diliah dari koefisien X4_INDH sebesar 0.013624 dengan tingkat signifikansi α1. Artinya,
apabila negara tujuan India naik sebesar satu persen, maka ekspor non- migas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 0.01, ceteris
paribus.
Universitas Sumatera Utara
55
4.7.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasisk a.
Multikolinieritas
Multikolinieritas yaitu adanya korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model estimasi.
Model analisis : Log Y = α + Logβ1X1 + Logβ2X2 + Logβ3X3 + Logβ4X4 + μ
Hasil pengujian terhadap variabel independen :
TABEL 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas
Regresi R²
F-Statistik X1X2,X3,X4_AS,X4_JPG,X4INDH
0.183395 4.042471
X2X1,X3,X4_AS,X4_JPG,X4_INDH 0.056115
1.070128 X3X1,X2,X4_AS,X4_JPG,X4_INDH
0.636854 31.56681
X4_ASX1,X2,X3,X4_JPG,X4_INDH 0.209972
4.784000 X4_JPGX1,X2,X3,X4_AS,X4_INDH
0.154482 3.288726
X4_INDHX1,X2,X3,X4_AS,X4_JPG 0.197038
4.417010
Sumber : data diolah lampiran
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari semua hasil uji multikolinieritas nilai R² dari hasil regresi masing- masing variabel dependen
lebih kecil dari koefisien R² hasil regresi variabel dependen terhadap variabel dependen. Begitu juga dengan koefisien F-statistik dari hasil regresi masing-
masing variabel lebih kecil dari pada koefisien F-statistik hasil regresi variabel dependen terhadap variabel dependen sehingga dapat disimpulkan dalam analisis
ini tidak terdapat masalah multikolinieritas. Artinya, tidak terdapat korelasi yang kuat di antara variabel independen dlam suatu model estimasi.
Universitas Sumatera Utara
56
b. Uji Heterokedastisitas
Berasarkan Uji Heterokedastisitas yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
F-statistik = 0.471507 Probability = 0.8177
ObsR-squared = 3.574493 probability = 0.7340
Hasil perhitungan yang didapat adalah ObsR- squared 3.574493 α
0.05, berarti tidak terjadi Heterokedasitatas.
c. Uji Autokorelasi