14
2.2.2 Teori Keunggulan Mutlak Absolute Advantage Adam Smith
Menurut teori Keunggulan Mutlak yakni perdagangan internasional akan terjadi jika setiap negara mampu memproduksi barang tertentu secara lebih efisien
dari pada negara lain melalui spesialisasi dan pembagian kerja. Keunggulan mutlak bisa diperoleh karena adanya perbedaan dalam kepemilikan factor
produksi antara lain sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan entrepreneurship.setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan gain from
trade karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, sedangkan untuk produk yang tidak
memiliki keunggulan mutlak sebaiknya impor saja. Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan
spesialisasi terhadap ekspor suatu jenis barang tertentu, dimana negara tersebut memiliki keunggulan mutlak dan tidak memproduksi atau malakukan impor jenis
barang dimana negara lain yang memproduksi barang sejenis. Atau denagn kata lain, suatu negara akan mengekspor mengimpor suatu jenis barang. Jika negara
tersebut tidak dapat memproduksi secara lebih efisien atau lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Sehingga teori ini menekankan bahwa efisiensi
dalam penggunaan input, misalnya tenaga kerja, dalam proses produksi sangat menentukan keunggulan atau daya saing.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda,
dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hnya satu negara yang memiliki keunggulan
Universitas Sumatera Utara
15
absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keunggulan.
2.2.3 Teori Hecksher-Ohlin H-O
Teori Hecksher dan Ohlin H-O disebut juga teori proporsi faktor factor propotion atau teori ketersediaan factor factor endowment. Dasar pemikiran
teori ini adalah perdagangan internasional, misalnya antara Indonesia dan Amerika Serikat terjadi karena opportunity cost antara kedua negara tersebut
berbeda. Perbedaan biaya alternative tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi. Jadi karena factor endowment yang berbeda, maka
sesuai hukum pasar harga faktor produksi tersebut juga berbeda antara Indonesia dan Amerika. Jadi menurut teori H-O, suatu negara akan berspesialisasi dalam
produksi dan ekspor barang-barang yang impor utamanya relative sangat banyak di negara tersebut, serta impor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh
negara tersebut jumlahnya terbatas. Dalam kasus Indonesia, negara tersebut akan ekspor produk-produk yang padat karya tetapi dalam kategori unskilled workers
atau padat bahan-bahan baku yang berlimpah di dalam negeri, seperti minyak, batu bara, dan komoditas-komoditas lain. Tulus Tambunan: 2001.
2.2.4 Teori Keunggulan Komparatif Comparative Adventage David Ricardo