Sedangkan menurut Sjahrial 2009:328 akuisisi saham adalah suatu cara untuk memeroleh perusahaan lain dengan membeli hak suara saham secara tunai,
penyertaan saham atau surat berharga lainnya. Proses ini sering dimulai dengan suatu penawaran tersendiri dari manajemen suatu perusahaan kepada perusahaan
lainnya yang disebut dengan suatu penawaran tender yang ditujukan langsung kepada pemegang saham perusahaan target. Kemudian para pemegang saham
tersebut memilih untuk menerima penawaran tender saham-saham mereka dengan mempertukarkan secara tunai atau dengan surat berharga lain tergantung
penawaran. Sedangkan akuisisi aktiva adalah cara suatu perusahaan dapat secara efektif memeroleh perusahaan lain dengan membeli sebagian besar atau semua
aktivanya, sama halnya dengan membeli suatu perusahaan. Banyak orang yang bingung dalam membedakan merger dan akuisisi, tetapi sebenarnya merger dan
akuisisi memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu cara penggabungan usaha, hanya merger berarti penggabungan semua aset dan kewajiban dalam satu
perusahaan, sedangkan akuisisi merupakan pembelian saham atau aset perusahaan lain Ross, 2006.
2.1.1.2. Klasifikasi Merger dan Akuisisi
Menurut Ross 2002:818 merger dapat diklasifikasi ke dalam 3 tipe, yaitu:
A. Merger Horizontal
Merger horizontal adalah merger yang terjadi antar dua atau lebih perusahaan yang berada dalam lini bisnis atau industri yang sama. Salah
Universitas Sumatera Utara
satu tujuan dari merger horizontal adalah untuk meningkatkan daya saing melalui efisiensi dan untuk meningkatkan pangsa pasar, karena perusahaan
yang melakukan merger horizontal biasanya adalah perusahaan yang dulu bersaing. Brealey et al., 2007:207
B. Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau operasi.
Merger ini dilakukan oleh perusahaan hulu terhadap perusahaan hilir, atau sebaliknya, perusahaan hilir terhadap perusahaan hulu. Keuntungan yang
daat diperoleh dari merger vertikal ini antara lain adalah terjaminnya pemasokan bahan baku, penekanan biaya transaksi, dan terciptanya
koordinasi yang lebih baik di dalam perusahaan. C.
Merger Konglomerat Merger konglomerat adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan yang masing-masing perusahaan bergerak dalam industri yang tidak terkait. Apabila merger konglomerat ini dilakukan secara terus
menerus oleh suatu perusahaan maka akan tercipta konglomerasi. Tujuan utama merger konglomerat adalah untuk mencapai pertumbuhan badan
usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik Brealey, 2007:207.
Selain tiga tipe merger yang telah disebutkan, Sartono 2001:366 menambahkan satu tipe merger yang lain, yaitu merger kongenerik, yaitu penggabungan dua
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang sama tetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada keterkaitan supplier.
2.1.1.3 Motif dan Alasan Merger dan Akuisisi
Menurut Moin 2003 ada beberapa motif yang mendorong suatu perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi, yaitu:
A. Motif Ekonomi Motif ekonomi berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
B. Motif Sinergi Jika nilai perusahaan setelah merger lebih besar daripada nilai masing-
masing perusahaan sewaktu terpisah maka merger tersebut masuk akal. Nilai yang lebih besar ini disebut sinergi Sjahrial, 2009:335.
Menurut Ross,et al. 2006 sumber-sumber sinergi dapat bersumber dari : a.
Peningkatan Pendapatan Peningkatan pendapatan dapat diperoleh dari meningkatnya kemampuan
pemasaran perusahaan, keuntungan strategi, dan meningkatnya kekuatan pasar.
b. Penurunan Biaya
Skala ekonomis adalah salah satu faktor penurunan biaya dapat terjadi. Skala ekonomis menyangkut rata-rata biaya per satuan barang-barang dan
jasa yang diproduksi. Jika biaya produksi per satuan turun karena tingkat
Universitas Sumatera Utara
produksi meningkat, maka skala ekonomis terjadi Sjahrial, 2009:338. Faktor lain adalah ekonomis pada integrasi vertikal, sumber daya yang
melengkapi, dan eliminasi atas inefisiensi manajemen. c.
Keuntungan dari Pajak Sumber sinergi ini mencakup faktor kerugian operasi bersih, kapasitas
utang yang tidak digunakan, dan dana surplus. d.
Biaya Modal Pengurangan biaya modal juga dapat terjadi apabila dilakukan merger.
Dalam menerbitkan sekuritas, perusahaan yang melakukan merger juga mencapai skala ekonomi. Ross et al., 2003:825
Di samping motif-motif di atas, merger terkadang dilakukan dengan alasan yang meragukan Brealy et al., 2007:207, yaitu :
A. Diversifikasi
Menurut Syahyunan 2013:137 alasan diversifikasi dalam melakukan merger tidak masuk akal, karena diversifikasi tidaklah menimbulkan
manfaat karena tidak menciptakan pertambahan nilai dimana pasar akan menentukan nilai perusahaan berdasarkan risiko yang tidak bisa dihindari.
B. Bootstrapping Game
Dengan dilakukannya merger dan akuisisi akan menciptakan pandangan bahwa pasti akan tercipta peningkatan laba bagi perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengelabui investor. Membeli perusahaan dengan rasio harga-laba rendah
dapat meningkatkan laba per saham. Tetapi peningkatan ini tidak akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan harga saham yang lebih tinggi. Peningkatan laba jangka pendek akan diimbangi oleh pertumbuhan laba masa depan yang lebih
rendah Brealey, et al., 2007:212. Jika pasar cerdas maka mereka akan menyadari bahwa perusahaan yang bergabung seharusnya dinilai dengan
merata-ratakan jumlah nilai perusahaan ketika masih belum bergabung Ross, 2006:838.
Sartono 2001:373 mengemukakan bahwa ada lima alasan suatu perusahaan melakukan merger dan akuisisi, yaitu :
A. Economies of Scale
Dengan merger perusahaan dapat mencapai skala operasi yang ekonomis. Yang dimaksud dengan skala yang ekonomis adalah skala operasi dengan
biaya rata-rata terendah. Tidak jarang dengan melakukan merger maka duplikasi fasilitas operasi dapat dihilangkan, begitu juga dengan usaha
pemasaran daat lebih efisien, sistem akuntansi akan lebih baik, pengadaan, dan proses roduksi dapat dikonsolidasikan. Sales force dapat dikurangi untuk
menghindari duplikasi usaha pemasaran yang menyangkut wilayah. Dengan merger dapat diperoleh sinergysm, yaitu nilai keseluruhan lebih besar dari
penjumlahan nilai bagian-bagiannya 4+4=10. B.
Memperbaiki Manajemen Beberapa perusahaan dikelola dengan cara yang kurang efisien. Kurangnya
motivasi untuk mencapai profit yang tinggi, kurangnya keberanian untuk mengambil risiko sering mengakibatkan perusahaan kalah dalam persaingan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan merger maka perusahaan dapat mempertahankan karyawannya hanya ada tingkat yang benar-benar diperlukan sehingga kemakmuran pemegang
saham dapat ditingkatkan. Di samping itu efisisensi serta produktivitas karyawan dapat ditingkatkan Sartono,2001:374.
C. Penghematan Pajak
Penghematan pajak dapat dilakukan dengan melakukan merger oleh perusahaan yang memiliki kerugian pajak dengan perusahaan yang
menghasilkan laba, dimana perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan
sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi Syahyunan, 2013:136. D.
Diversifikasi Risk Reduction Cara ini memang paling mudah yakni dengan menggabungkan dua
perusahaan yang berbeda maka kini dimiliki jenis usaha yang lebih besar tana harus melakukan dari awal.
E. Meningkatkan Corporate Growth Rate
Melalui merger ataupun akuisisi perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhannya. Hal ini dimungkinkan karena penguasaan jaringan
pemasaran yang lebih luas, manajemen yang lebih baik, dan efisiensi yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.4. Akuntansi dalam Merger dan Akuisisi