Akuntansi dalam Merger dan Akuisisi Keunggulan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi

2.1.1.4. Akuntansi dalam Merger dan Akuisisi

Ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain, Ross et al. 2006:825 membagi perlakuan akuntansi menjadi 2, yaitu: a. Metode Pembelian Metode pembelian dalam akuisisi merupakan metode dimana perusahaan pengakuisisi membeli suatu perusahaan berdasarkan nilai pasarnya. Dalam metode inilah dikenal istilah goodwill. Goodwill adalah selisih antara harga beli yang dikeluarkan perusahaan pengakuisisi dengan nilai pasar dari aset individual yang diakuisisi Ross et al., 2006:825. Sebagai contoh, perusahaan A mengakuisisi perusahaan B dengan metode pembelian. Perusahaan B memiliki kas sebesar Rp200.000.000 dan bangunan dengan nilai buku Rp100.000.000. Setelah dilakukan penilaian, ditentukan nilai pasar bangunan perusahaan B adalah Rp125.000.000, maka nilai pasar perusahaaan B adalah Rp300.000.000. Kemudian perusahaan A membayar Rp375.000.000 kepada perusahaan B. Selisih antara nilai pasar dan jumlah yang dibayar perusahaan A yaitu sebesar Rp75.000.000 dicatat sebagai goodwill. Goodwill ini kemudian akan diamortisasi dalam jangka waktu tertentu. b. Pooling of Interest Berbeda dengan metode pembelian, metode pooling of interest tidak melihat nilai pasar yang berlaku. Total aset yang terdapat pada perusahaan baru berada pada level yang sama dengan jumlah aset dari masing-masing perusahaan yang bergabung. Universitas Sumatera Utara

2.1.1.5. Keunggulan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi

Menurut Moin 2003 keunggulan merger dan akuisisi antara lain adalah sebagai berikut : a. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas. b. Memeroleh kemudahan dana atau pembiayaan c. Memeroleh karyawan yang lebih berpengalaman d. Mendapatkan pelanggan yang lebih mapan tanpa harus merintis dari awal e. Memeroleh sistem operasional dan administratif yang mapan f. Mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru g. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru h. Memeroleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat Syahyunan 2013:136 menjelaskan keunggulan dan kelemahan merger dan akuisisi : a. Keunggulan Merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding dengan pengambilalihan yang lain. b. Kelemahan Merger Dibandingkan dengan akuisisi, merger memiliki beberapa kekurangan , yaitu harus adanya persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. Universitas Sumatera Utara c. Keunggulan Akuisisi 1 Akuisisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham maupun suara pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran bidding firm , mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak bidding firm. 2 Dalam akuisisi saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender over sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan. 3 Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat. 4 Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi. d. Kelemahan Akuisisi 1 Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilaihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga sekitar 67 suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi. 2 Apabila perusahaan mengambilalih seluruh perusahaan yang dibeli, maka terjadi merger. Universitas Sumatera Utara Sjahrial 2009:341 mengemukakan beberapa cara untuk menghindari kesalahan dalam melakukan akuisisi, yaitu: a. Jangan abaikan nilai pasar Nilai pasar yang sekarang berlaku mewakili pendapat para investor mengenai nilai perusahaan di bawah manajemen yang ada. Penggunaan nilai ini sebagai suatu titik awal. b. Perkirakan hanya pertambahan aliran kas Penting untuk memperkirakan pertambahan aliran kas sebagai hasil dari akuisisi. Analisis akuisisi harus fokus hanya pada penciptaan yang baru pada pertambahan aliran kas dari akuisisi yang diusulkan. c. Menggunakan tingkat diskonto yang benar Tingkat diskonto harus menjadi tingkat keuntungan yang diharakan untuk pertambahan aliran kas yang terkait dengan akuisisi, dan harus menggambarkan risiko yang terkait dengan penggunaan dana, bukan sumber. d. Waspadalah terhadap biaya transaksi Suatu akuisisi mungkin melibatkan biaya transaksi yang nyata, meliputi biaya untuk investasi bank, biaya untuk bidang hukum dan kebutuhan- kebutuhan untuk keterbukaan. Universitas Sumatera Utara 2.1.2. Kinerja Keuangan 2.1.2.1. Pengertian Kinerja Keuangan