0,05 tersebut menandakan bahwa variabel debt to asset ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti
besar kecilnya debt to asset ratio tidak mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan profitabilitasnya.
Hasil penelitian yang dilakukan Gayatri 2012 tidak mendukung penelitian ini.Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Menurut Van Horne 2005, semakin tinggi rasio debt to total asset, semakin besar risiko keuangannya. Yang dimaksudkan dengan
terjadinya peningkatan risiko adalah kemungkinan terjadinya default karena perusahaan terlalu banyak melakukan pendanaan aktiva dari
hutang. Dengan adanya risiko gagal bayar, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini semakin
besar. Semakin besar rasio ini, maka akan semakin besar biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang
dimiliknya. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas perusahaan.Berdasarkan teori yang dijelaskan diatas bahwa hasil
penelitian tidak sesuai atau sejalan dengan fenomena yang terjadi.
4.7.5. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap profitabilitas
Hasil pengujian tentang pengaruh debt to equity ratio terhadap profitabilitas menghasilkan nilai t sebesar 1,887 dengan signifikansi
sebesar 0,068. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti debt to equity ratio tidak mempengaruhi perusahaan Property dan Real Estate periode
2011 dalam menghasilkan profitabilitasnya.
Rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang
semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar
kreditur dan berdampak pada berkurangnya profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Julita 2013 mendukung penelitian ini yang menyatakan bahwa debt to equity ratio memiliki
hubungan tidak signifikan dengan profitabilitas.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak dipengaruhi oleh debt to
equity ratio.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah working capital turnover, receivable turnover, inventory turnover, debt to asset ratio
dan debt to equity ratio
memiliki pengaruh baik secara parsial maupun secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Model penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dengan media software SPSS 22.Pengujian dilakukan dengan melakukan
pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.sampel penelitian sebanyak 13 perusahaan yang telah dipilih melalui metode purposive sampling, periode penelitian adalah tahun
2011-2013. Hasil perhitungan dan analisis telah dilakukan, diperoleh beberapa
kesimpulan, diantaranya sebagai berikut: 1.
Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel working capital
turnover,receivable turnover, debt to asset ratio,debt to equity ratio terhadap profitabilitas pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2011-2013. variabelinventory turnover
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
Universitas Sumatera Utara