tergantung pada berapa lama periode perputaran masing-masing komponen modal kerja tersebut.
Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat
diperoleh perusahaan jumlah rupiah untuk tiap modal kerja.Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin disebabkan rendanhnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar.
2.2. Rasio Hutang
Menurut Munawir 2004:18, Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi, dimana hutang
ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.
Pendanaan melalui hutang akan memiliki implikasi penting, yaitu Brigham Houston, 2010:140:
1. Dengan memperoleh dana melalui hutang, para pemegang saham dapat
mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan.
2. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri
sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal yang diberikan pemegang saham, maka semakin kecil
resiko yang harus dihadapi oleh kreditor.
Universitas Sumatera Utara
3. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan
dana hasil pinjamsan lebih besar dari pada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar.
Rasio hutang dapat diukur dengan menggunakan debt to equity ratio dan debt to asset ratio.
a. Debt to equity ratio
Rasio ini adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri ekuitas. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut Van Horne dan Wachowicz, 2005:209: ���� �� ������ ����� =
����� ������ �������
b. Debt to Asset Ratio
Rasio ini berfungsi menghitung berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang. Rasio ini menekankan
pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh
pendanaan utang Van Horne dan Wachowicz, 2005:209. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
���� �� ����� ����� = ����� ������
����� �����
2.3. Profitabilitas
Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen penting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya
kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya
Universitas Sumatera Utara
perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Penggunan semua sumber daya tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangi dengan beban. Menurut Brigham 2010 : 148 ada
beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu : Margin laba atas penjualan, Basic Earning Power, Pengembalian atas aktiva
ROA, dan Pengembalian atas ekuitas ROE.
Peneliti membatasi hanya menggunakan satu cara yakni dengan memakai rasio Return On Total Assets untuk mengukur profitabilitas
perusahaan. Return On Total Assets adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi
tingkat pengembalian yang dihasilkan maka perusahaan akan semakin baik. Return on Asset
=
���� ����� ℎ ����� ����
2.4. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1