PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP DENSITAS BIOETANOL PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP SPESIFIC GRAVITY

42 fermentasi pada hari ke 2 meningkat dihari ke 3 kemudian menurun pada variasi lama fermentasi hari ke 4. Pada saat penambahan 9 ragi pada hari ke 2 sampel mengalami pada fase lag yang merupakan penyesuaian mikroba sejak mikroorganisme mengalami kondisi pertumbuhan dalam lingkungan yang baru. Pada fase ini terjadi pertumbuhan mikroba yang lambat karena sel mempersiapkan diri melakukan pembelahan dan mengalami masa adaptasi dengan lingkungan.Pada hari ke 3 mikroba mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga terjadi pemecahan gula secara besar-besaran guna untuk memenuhi kebutuhan perrtumbuhan saccharomyces cerevisiae..Enzim invertase yang dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisiaeakan mengubah glukosa menjadi alkohol. Semakin besar konsentrasi ragi dan semakin lama proses fermentasi, maka semakin banyak glukosa yang dirombak menjadi alkohol.Pada hari ke 3 mikroba mengalami fase statis yaitu laju pertumbuhan seimbang dengan laju kematian dan tidak dapat berubah lagi.Pada hari ke 4bakteri Saccaromyces Cereviceae mengalami fase pertumbuhan diperlambat atau mengalami fase kematian sehingga aktivitas bakteri untuk mengubah glukosa semakin menurun [25].Hal ini disebabkan karena jumlah Saccharomyces cereviseae yang ada lebih banyak dibanding nutrisi yang tersedia, sehingga Saccharomyces cereviseae lebih banyak menggunakan glukosa tersebut untuk bertahan hidup daripada merombaknya manjadi alkohol. Semakin banyak mikroba yang terdapat di dalamnya, maka semakin besar pula kebutuhannya akan nutrisi, sehingga glukosa yang diuraikan menjadi alkohol akan berkurang, karena sudah dikonsumsi sebagai nutrisi sebelum dirubah menjadi produk etanol [24].

4.3 PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP DENSITAS BIOETANOL

Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Densitas rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Prinsip metode ini yaitu mengukur secara langsung berat zat dalam piknometer dengan menimbang dan volume zat ditentukan dengan piknometer, metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan yang dilakukan dengan penimbangan [15]. Semakin tinggi densitas suatu zat, maka semakin besar pula massa setiap Universitas Sumatera Utara 43 volumenya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi densitas yaitu temperatur, massa zat, dan volume zat [26]. Pada gambar 4.3 memperlihatkan pengaruh konsentrasi ragi dan waktu fermentasi terhadap densitas bioetanol. Gambar 4.3PengaruhKonsentrasi Ragi dan Waktu Fermentasi Terhadap Densitas Bioetanol Gambar 4.3menunjukkan bahwa densitas bioetanol diperoleh pada waktu 3 hari dengan massa ragi 9 yaitu0,970 grml dimana densitas tersebut melebihi dari densitas bioetanol absolut yaitu sebesar 0,789grml [27]. Hal ini menunjukkan bahwa etanol yang dihasilkan masih belum murni karena bercampur dengan air. Hal ini disebabkan oleh proses distilasi yang dilakukan hanya distilasi sederhana bukan distilasi azeotrop selain itu kestabilan temperatur operasi yang sukar dijaga sehingga uap yang keluar bukan hanya bioetanol melainkan bercampur dengan air[24].

4.4 PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP SPESIFIC GRAVITY

Specific gravity dan API gravity adalah suatu pernyataan yang menyatakan densitas kerapatan atau berat per satuan volume dari suatu bahan, Besarnya 0,950 0,955 0,960 0,965 0,970 0,975 0,980 2 3 4 D en si tas B ioe tan ol gr m l Waktu hari konsentrasi 3 konsentrasi 6 konsentrasi 9 Universitas Sumatera Utara 44 harga dari spesificgravityberkisar 0,7894. Specific gravity merupakan harga relatif dari densitas suatu bahan terhadap air.Pada gambar 4.4memperlihatkan pengaruh konsentrasi ragi dan waktu fermentasi pembuatan bioetanol dari biji nangkaterhadap spesific gravitybioetanol [27]. Gambar 4.4 Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Waktu Fermentasi Terhadap spesific gravity Gambar 4.4memperlihatkanspesific gravitybioetanol diperoleh0,959- 0,975 dimana spesific gravity tersebut belum sesuai dari spesific gravitybioetanol absolut yaitu 0,7894[15]. Spesific gravity yang lebih tinggi akan menyebabkan etanol sulit menyala, sehingga kualitas dari etanol tersebut rendah karena etanol yang dihasilkan masih bercampur dengan air.

4.5 PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP NILAI KALOR