48
Dalam penelitian ini, dilakukan suatu analisis ekonomi yang sederhana terhadap pembuatan bioetanol dari biji  nangka  dengan cara  yang konvensional.
Rincian biaya diberikan dalam Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Rincian Biaya Pembuatan Bioetanol dari Biji Nangka
Bahan dan Peralatan Jumlah
Harga Rp Biaya Total Rp
Biji nangka 1 kg
20.000,-1 kg 20.000,-
Aquadest 10 L
1.500,-L 15.000,-
Ragi Tape 60 gr
2000,-10 g 12.000,-
Listrik -
33.000,- 33.000,-
Total biaya 80.000,-
Harga Etanol Pro analisisL = Rp. 299.999,-
Harga Etanol TeknisL = Rp. 35.750,-
Dari hasil penelitian yang dihasilkan volume bioetanol sebesar 135,866ml. Dengan rincian biaya pembuatan bioetanol dari biji nangka yang telah dilakukan,
maka total biaya yang diperlukan untuk pembuatan bioetanol dari biji nangka adalah sebesar Rp. 80.000,-kg, meskipun bioetanol yang dihasilkan masih rendah
kemurniannya dan masih rendah yang dihasilkan, bila dibandingkan dengan harga dipasaran masih sangat mahal untuk biaya produksi, tetapi masih dapat
dipertimbangkan dengan prospek bahan bakunya yang mudah didapat .
4.9 TABEL PERBANDINGAN STANDAR  BAKU MUTU BIOETANOL
Badan Standar Nasional BSN telah menetapkan standar baku mutu bioetanol secara umum, dimana standar ini digunakan untuk menyatakan
kelayakan bioetanol sebagai bahan bakar. Pada tabel 4.3  di  dapat  dilihat apakah bioetanol yang dihasilkan pada penelitian ini telah ditentukan sesuai dengan
standar sudah layak sebagai bahan bakar alternatif atau tidak. Tabel 4.3 Syarat Mutu Bioetanol [27]
Universitas Sumatera Utara
49
No Parameter
Satuan Mutu Standar
Bioetanol Bioetanol dari
Biji NangkaHasil
penelitian Keterangan
1. Densitas Etanol
pada suhu 20-30 C
gml Maks. 0,7894
0,959– 0,975 Belum Sesuai
2. Indeks bias
- 1,36
1,347-1,349 Belum sesuai
3. Kelarutan dalam
Air -
Larut Larut
Telah sesuai 4.
Warna cairan -
Jernih tidakberwarna
Jernih tidak berwarna
Telah sesuai 5.
Reaksi dengan api -
Mudah terbakar Tidak terbakar
Belum sesuai 6.
Bau -
Berbau tajam menyengat
Berbau tajam menyengat
Telah sesuai 7.
Spesific Gravity pada suhu 30
C -
Min. 0,7894 0,959 - 0,975
belum sesuai
8. 9.
Kadar Etanol Nilai Kalor
vv Kkalg
Min.94,1 Min. 3000
10,9 196,899
Belum Sesuai Belum Sesuai
Bioetanol yang dihasilkan pada penelitian ini memang belum sesuai dengan standar bioetanol yang telah ditentukan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya: 1.
Tidak adanya pemberian  nutrient pada ragi  pengurai sehingga kurang bekerja secara optimal dalam mengubah glukosa menjadi bioetanol [14]
2. Tertimbunnya produk sehingga mempercepat kematian ragi pada saat
fermentasi berlangsung [27] 3.
Kurang diperhatikan kemurnian dari ragi yang digunakan 4.
Proses pemurnian atau distilasi yang belum optimal dibutuhkan distilasi bertingkat.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  KESIMPULAN
1. Kombinasi perlakuan konsentrasi ragi dan lama fermentasi yang
memberikan hasil terbaik pada penelitian ini adalah penambahan konsentrasi ragi sebanyak 9  dan lama fermentasi 3 hari, dimana volume
awal bioetanol  adalah sebesar 10,9mlkg, danbioetanol murni  adalah sebesar 2,590 ml .
2. Lama fermentasi mempengaruhi perolehan volume bioetanol per jumlah
bahan baku awal pada pembuatan bioetanol dari biji nangka, perolehan bioetanol dari biji nangka cenderung meningkat dengan bertambahnya
lama fermentasi  hingga pada kondisi tertentu kemudian menurun. Dan pada penelitian ini, untuk semua variasi konsentrasi ragi fermentasi bahan
baku awal tertinggi diperoleh dengan lama fermentasi selama 3 hari
dengan penambahan ragi sebanyak 9 .
3. Indeks  bias maksimum sebesar 1,34942  dan densitas maksimum sebesar
0,959 grml, volume awal maksimum adalah 10,9 mlkg,  nilai kalor maksimum  yaitu 196,899 dengan waktu fermentasi 3 hari dan pemberian
jumlah ragi sebesar 9 dari jumlah bahan baku.
4. Untuk parameter warna, bau, kelarutan  dalam air, hasil yang diperoleh
telah sesuai dengan syarat mutu standart bioetanol.
5. Hasil bioetanol dilanjutkan analisa kualitatif dengan K
2
CrO
7
dan H
2
SO
4,
menandai bioetanol dari biji nangka  positif bioetanol dengan perubahan warna jingga menjadi hijau. Analisa kualitatif dengan KMnO
4
menandai positif bioetanol dari biji nangka dengan perubahan warna ungu  menjadi
ungu tua mendekati hitam.
Universitas Sumatera Utara
51
5.2 SARAN