Cuplikan halaman 116 Kasih Sayang 1. Cuplikan halaman 7

Analisis: Dari cuplikan diatas, dapat dilihat bahwa interaksi yang dilakukan Shoko kepada keluarganya menunjukkan kasih sayang. Terlihat pada cuplikan Aku hampir dua puluh __ usia dewasa __ dan aku merasa tak bisa apa-apa melihat ibuku bekerja banting tulang. Setiap petang, aku akan mengabaikan gigitan angin musim dingin di wajahku. Mantelku berjuntai kaku hingga kaki saat berjalan terburu-buru ke bar. Jika dilihat dari moral Bushido, sikap shoko mengandung nilai Jin. Jin adalah murah hati, mencintai sesama dan simpati. Terlihat dari bagaimana Shoko bekerja keras dan membantu kedua orang tuanya dengan menyisihkan uang untuk kedua orang tuanya. Hal ini mengisyaratkan bahwa Shoko tidak ingin orang tuanya berada dalam kesusahan dan khawatir dengan kondisi kedua orang tuanya. Shoko bekerja untuk menaikkan martabat orang tuanya dengan kerja keras dengan menjadi Hostest. Walaupun keadaan Shoko juga sulit dalam hal keuangan, tapi Shoko membantu kedua orang tuanya. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui Shoko Tendo adalah untuk saling menyayangi dan berbagi pada siapapun. Sejak lahir manusia sudah bergantung pada kehadiran orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu saling menyayangilah antar sesama manusia.

6. Cuplikan halaman 116

Bersamaan dengan perjuangan keras orang tuaku untuk menutupi utang- utang mereka, Maki juga memiliki persoalan keuangan. Suaminya Ogino adalah pecundang sejati dan tidak pernah betah pada pekerajaan apapun yang ia jalani. Universitas Sumatera Utara Dalam penampilannya, ia tampak tenang tapi kenyataannya sama sekali berbeda. Suatu hari, Maki datang menemuiku. “Aku benar-benar ingin bercerai , tetapi aku tidak punya uang dan tempat tinggal. Aku telah menolerir gembel pemalas itu cukup lama.” “Jika kau punya tempat tinggal. Apakah kau akan pergi dan menceraikannya?” “Shoko, aku frustasi.” “Oke. Kau bisa tinggal disini. Aku akan pindah ketempat lain . “Kau bersungguh-sungguh?” “Ya aku akan menemui agen real estate besok dan memilih tempat.” “Bisakah aku mengangkut barang-barangku hari ini? Rasanya aku sudah tidak tahan lagi melihat mukanya.” “Silahkan, pindahlah sekarang.” “Kau luar biasa” Analisis: Dari cuplikan diatas adanya komunikasi antara Shoko dan kakaknya, Maki. Shoko menunjukkan adanya sikap peduli dan sayang Shoko kepada kakaknya Maki. Shoko memberikan solusi kepada kakaknya yang dalam masalah dengan suaminya yang pemalas. Walaupun Shoko juga mengalami kesulitan, tetapi Shoko dengan bermurah hati memberikan tempat tinggal yang didapatkan Universitas Sumatera Utara dari lelaki yang ia cintai, yaitu Shin. Dan dengan ikhlas Shoko tinggal di apartement lain. Jika dilihat dari nilai Bushido sifat Shoko mengandung nilai Jin. Jin adalah etika bushido yang berkaitan kemurahan hati untuk mencintai sesama, kasih sayang dan simpati. Bushido memiliki keseimbangan antara maskulin yin dan femininyang. Meski berlatih pedang dan strategi berperang, para samurai harus memiliki sifat pengasih dan peduli sesama manusia. Sifat Shoko juga terdapat nilai Gi dalam moral Bushido. Yaitu etika samurai yang berkaitan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah dan keputusan yang tepat berdasarkan pada alasan-alasan yang rasional sehingga hasil yang diperoleh merupakan sesuatu ketetapan yang adil. Gi merupakan sikap mental yang terkait dengan pikiran, perkataan dan perbuatan dalam menegakkan kejujuran dan kebenaran. Terlihat dari kemampuan Shoko dengan cepat memutuskan menyuruh kakaknya Maki, untuk tinggal di apartement yang di tempati sebelumnya. Keputusan yang dilakukan Shoko adalah untuk melindungi dan membantu Maki dari suaminya yang penjudi dan mencintai Maki dengan cara obsesif. Nilai pendidikan yang diajarkan oleh Shoko Tendo adalah dalam keadaan sulit apapun, sebisa mungkin kita membantu orang yang butuh pertolongan kita. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa hidup sendiri. Tolong-menolong adalah salah satu kunci manusia untuk hidup di lingkungan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Kejujuran 1. Cuplikan halaman 48-49