BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Novel “Yakuza Moon” merupakan sebuah novel otobiografi dari Shoko Tendo yang menceritakan kembali tentang pengalamannya ketika Shoko
mengalami masa-masa sulit kehidupan dan berjuang untuk menemukan kehidupan yang lebih baik.
Dalam novel “Yakuza Moon” terdapat beberapa nilai Bushido. Nilai Bushido adalah jalan ksatria atau jalan terhormat yang harus ditempuh seorang
Samurai dalam pengabdiannya. Nilai Bushido yang terdapat dalam novel “Yakuza Moon” adalah :
- Gi Keadilan : Kemampuan untuk memecahkan masalah dan keputusan yang tepat berdasarkan alasan-alasan yang rasional sehingga hasil diperoleh
merupakan sesuatu ketetapan yang adil. Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan dalam menegakkan kejujuran dan kebenaran.
- Yu Keberanian : Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap demi prinsip kebenaran yang dipercaya meski mendapat berbagai tekanan dan
kesulitan. - Jin Murah Hati : Kebajikan Jin merupakan gabungan antara kasih
sayang dan kemurahan hati. Mencintai sesama dan simpati.
53
Universitas Sumatera Utara
- Meiyo Menjaga Nama Baik : etika samurai untuk menjaga nama baik dan kehormatan. Seorang samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka
jaga dengan perilaku terhormat. -Chungi Kesetiaan : Etika samurai yang berkaitan dengan kesetiaan
pada pimpinan Nilai Pragmatik yang paling dominan dalam novel “ Yakuza Moon” karya
Shoko Tendo adalah kasih sayang. Karakteristik Shoko Tendo didalam novel “Yakuza Moon” karya Shoko
Tendo yang dapat dijadikan cerminan bagi pembaca adalah keberanian, kasih sayang, kejujuran dan kesetiaan.
4.2 Saran
Melalui skrispi ini penulis berharap agar minat pembaca menjadi lebih meningkat terhadap karya sastra, khususnya novel. Selain mendapat cerita yang
menarik, juga dapat mengetahui tentang kehidupan ini yang sebelumnya yang kita tidak ketahui.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL “YAKUZA MOON”, STUDI
PRAGMATIK DAN SEMIOTIK
2.1 Definisi Novel
Novel berasal dari bahasa Itali, yaitu Novella. Secara harfiah, novella berarti sebuah “barang baru yang kecil” dan kemudian diartikan sebagai “cerita
pendek dalam bentuk prosa” Abrams, dikutip Nurgiyantoro. 1995:9. Novel umumnya terdiri dari sejumlah bab yang masing-masing berisi cerita yang
berbeda. Hubungan antarbab kadang kadang merupakan hubungan sebab akibat, bab yang satu merupakan kelanjutan dari bab-bab yang lain.
Menurut Kosasih 2011:223 novel adalah karya sastra yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Kisah
novel berawal dari kemunculan suatu persoalan yang di alami tokoh hingga tahap penyelesaiannya. Novel memberi gambaran tentang tokoh-tokoh, tentang
peristiwa, dan tentang latarnya secara fisik, seolah-olah dapat dilihat, dapat diraba, serta dapat didengar. Di samping itu, novel juga menghadirkan pengetahuan
tentang hal-hal yang terdalam, yang tidak dapat dilihat tidak dapat dipegang, tidak dapat didengar melainkan dapat dirasakan oleh batin yang diperoleh secara tersirat
dari gambaran tokoh, peristiwa dan tempat yang dilukiskan. Ada juga karya sastra fiksi atau novel yang berdasarkan diri pada fakta.
Karya fiksi yang demikian oleh Abrams dalam Nurgiyantoro1995:4 digolongkan
12
Universitas Sumatera Utara
sebagai fiksi nonfiksi nonfiction fiction, yang terdiri atas 1 fiksi historis historical fiction, atau novel histories, jika yang menjadi dasar penulisan fakta
sejarah; 2 fiksi biografis biographical fiction atau novel biografis; jika yang menjadi dasar penulisan fakta biogarafis dan 3 fiksi sains science fiction atau
novel sains, jika yang menjadi dasar penulisan fakta ilmu pengetahuan. Nurgiyantoro 1995: 18-19 membagi novel dalam dua kategori, yaitu
novel populer dan novel serius. Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan banyak penggemarnya, khusunya pembaca dikalangan remaja. Ia
menampilkan masalah- masalah yang aktual dan selalu menzaman, namun hanya pada tingkat permukaan. Novel populer tidak menampilkan permasalahan
kehidupan secara lebih intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan. novel populer umumnya bersifat sementara, cepat ketinggalan zaman. Novel populer
cepat dilupakan orang, apalagi dengan munculnya novel-novel baru yang lebih populer pada masa sesudahnya.
Novel serius adalah novel yang sanggup memberikan serba kemungkinan. Untuk membaca novel serius, untuk memahaminya dengan baik, diperlukan daya
konsentrasi yang tinggi dan disertai dengan kemampuan untuk itu. Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditampilkan dalam novel jenis ini diungkapkan
sampai ke inti hakikat kehidupan yang universal. Novel serius disamping memberikan hiburan, juga terimplisit tujuan untuk memberikan pengalaman yang
berharga kepada pembaca, atau paling tidak mengajaknya untuk meresapi dan merenungkan secara lebih sunggh-sungguh tentang permasalahan yang
dikemukakan.
Universitas Sumatera Utara
Jadi berdasarkan penjelasan definisi novel diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa novel yang menjadi objek kajian penelitian penulis adalah
novel biografis dan novel serius. Dikatakan demikian karena novel “Yakuza Moon” karya Shoko Tendo ini menceritakan tentang dirinya sendiri yang
berusaha untuk menemukan jalan hidupnya dan menata ulang kembali kehidupannya. Di dalam novel ini pengarang menceritakan semua kejadian-
kejadian yang dialaminya dan orang-orang disekitarnya.
2.2 Resensi Novel “Yakuza Moon”