Menurut susunannya plot terbagi dalam dua jenis, yaitu plot lurus atau maju progresif dan plot sorot-balik, mundur flash back. Plot lurus atau maju
progresif adalah jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis, yaitu secara runtut cerita dimulai dari dari tahap awal penyituasian, pengenalan,
pemunculan konflik, tengah konflik meningkat, klimaks, dan akhir penyelesaian. Sedangkan plot sorot-balik, mundur flash back , yaitu kejadian
yang tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimulai dari tahap awal yang benar- benar merupakan awal cerita secara logika, melainkan mungkin dari tahap tengah
atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Berdasarkan uraian tersebut, alur dalam novel “Yakuza Moon” adalah
peristiwa alur maju. Peristiwa yang terjadi dalam novel tersebut dimulai saat tokoh utama Shoko dengan masa kanak-kanaknya dan berakhir pada saat tokoh
Shoko Tendo dewasa yang menjadi seorang penulis.
2.2.3 Latar Setting
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan tempat lingkungan sosial yang terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan, Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:216. Latar dalam cerita sangat mempengaruhi pembentukan tingkah laku dan cara
berpikir tokoh. Menurut Nurgiyantoro 1995:227, latar dapat dibedakan dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu dan sosial-budaya. Ketiga unsur itu masing-
masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
1. Latar tempat
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah fiksi ataunon fiksi. Unsur yang dipergunakan
mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas.
Dalam novel “Yakuza Moon”, lokasi tempat berlangsungnya cerita adalah kota Sakai, Osaka, Yokohama – Jepang.
2. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi atau non
fiksi. Latar waktu mengacu pada hari, tanggal, bulan, tahun bahkan zaman tertentu yang melatarbelakangi cerita tersebut. Latar novel “Yakuza
Moon” terjadi pada tahun 1968-1998, yaitu era Showa. 3.
Latar Sosial Latar sosial- budaya menyaran pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan soial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.Tata cara kehidupan sosial masyarakat
mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Tata cara kehidupan sosial masyarakat dapat berupa kebiasaan hidup, adat
istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap dan lain-lain. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh
Universitas Sumatera Utara
yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah dan tinggi. Nurgiyantoro, 1998: 233-234.
Novel Yakuza Moon, berlatar tempat di Jepang. Karakteristik dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat Jepang sudah ditanamkan sejak jaman
dulu sampai di jaman modern sekarang. Pola pikir, pandangan hidup dan semangat juang rakyat Jepang membuahkan hasil yang memuaskan.
Sekarang Jepang menjadi bangsa yang unggul dalam tekhnologi dan Industri. Semangat juang yang tinggi dalam masyarakat Jepang dikenal
dengan bushido. Bushido dikenal sebagai tata cara samurai untuk menunjukkan perilaku tradisional Jepang yang ideal. Dalam etika Bushido
ada ajaran moral yang terkait dengan keadilan, keberanian, kebaikan hati, kesopanan, kesungguhan hati, kehormatan, kesetiaan dan pengendalian
diri. Benedict, 1982:333. Bushido merupakan etika yang dipengaruhi oleh ajaran Budha Zen.
Zen merupakan moral dan filosofi Samurai. Zen merupakan agama dan kepercayaan yang mengajarkan bahwa tidak ada tenggang waktu jeda
dari perbuatan yang telah dimulai dan harus diselesaikan. Etika Zen adalah “langsung, percaya pada diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sendiri.
Selain dilandasi oleh etika Zen, bushido juga dilandasi oleh etika Confusius. Ajaran Confusius mengatur harmonisasi hubungan antara
sesama manusia, hubungan manusia dengan makhluk lain yang ada di dunia dan hubungan alam dengan semesta. Selain didasari oleh Zein dan
Universitas Sumatera Utara
Confusius, bushido juga dipengaruhi oleh ajaran Shinto yang mengajarkan kesetiaan pada kaisar.
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266. Walaupun Samurai telah ditiadakan dan peperangan tidak terjadi lagi di
Jepang, ajaran bushido pada jaman modern masih dilakasanakan dan diwariskan kepada generasi muda melalui pendidikan rumah dan di sekolah-sekolah. Nilai-
nilai tersebut yaitu : 1.
Gi Integritas Gi dalam moral Bushido yaitu etika samurai yang berkaitan dengan
kemampuan untuk memecahkan masalah dan keputusan yang tepat berdasarkan pada alasan-alasan yang rasional sehingga hasil yang
diperoleh merupakan sesuatu ketetapan yang adil. Gi merupakan dasar dari keseluruhan sikap mental terkait dengan pikiran, perkataan dan perbuatan
dalam menegakkan kejujuran dan kebenaran http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266
Integritas akan melahirkan kepercayaan. Kepercayaan adalah modal sosial untuk menciptakan organisasi dan hubungan bisnis yang baik
serta besar. Dalam Gi apa yang ada di hati, yang kita ucapkan yang kita pikirkan dan yang kita lakukan adalah sama. Agustius 2010:50
2. Yu Keberanian
Yu adalah sifat samurai dalam berani menghadapi kesulitan dan kegagalan. Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk
Universitas Sumatera Utara
bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercaya meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Untuk mendapat kebenaran, diperlukan rasa
keberanian dan keteguhan hati Agustian, 2010:64 Seseorang yang batinnya memang pemberani akan menunjukkan
loyalitas dan kasih sayang pada majikannya dan orang tua. Mereka juga mempunyai kesabaran, sikap toleran serta menghadapi apa saja. -Kode
samurai- Agustian, 2010:65 3.
Makoto – Shin Kejujuran dan Keikhlasan Jujur dan tulus ikhlas merupakan kode etik samurai yang berarti
berkata atau membeikan informasi yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran. Pelanggaran makato-shin merupakan sanksi yang dihindari
karena akan merusak nama baik pribadi, keluarga, lembaga atau masyarakat dan bangsa
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266 4.
Jin Murah Hati Makna Jin adalah murah hati, mencintai sesama dan simpati. Bushido
memiliki aspek keseimbangan antara maskulin yin dan feminin yang. Samurai yng memiliki kemampuan tempur yang hebat, dia juga harus
memiliki sifat murah hati, memiliki kepedulian sosial yang tinggi Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memaafkan.
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266
Universitas Sumatera Utara
5. Rei Hormat dan santun kepada orang lain
Sikap samurai dalam bersikap santun kepada orang lain yang tulus yang di tujukan kepada semua orang, kepada atasan, pimpinan, dan orang
tua. Sikap hormat dan santun tercermin dalam sikap duduk, cara bicara, cara menghormati dengan menundukkan badan dan kepala.
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266 Makna kehormatan adalah kebahagian bukan mendapatkan sesuatu,
tapi kebahagiaan memberikan sesuatu Soichiro Honda dalam Agustian, 2010:90
6. Meiyo Menjaga nama baik
Meiyo adalah etika samurai untuk menjaga nama baik dan kehormatan. Seorang samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka jaga
dengan cara perilaku terhormat. Penghormatan samurai ditujukan kepada atasanmajikan, orang tua dan keluarga. Kehormatan dan harga diri
seorang samurai diekspresikan dalam bentuk sikap dan kekokohan mereka memegang dan mempertahankan prinsip kehidupan yang mereka yakini.
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpizumiarticledownload62325266 7.
Chungi Kesetiaan pada pemimpin Chungi merupakan etika Samurai yang berkaitan dengan kesetiaan
pada pimpinan. Kesetiaan ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan dilakukan untuk menjaga nama baik dan
Universitas Sumatera Utara
kehormatan pimpinan, atasan dan juga nama baiknya sendiri. Agustian 2010 :118.
Seorang ksatria mempersembahkan seluruh hidupnya untuk melakukan pelayanan tugas Kode Samurai
2.4.2 Penokohan perwatakan