Kadar Kalsium Saliva Pada Karies dan Bebas Karies.

36 menyebabkan demineralisasi pada permukaan gigi. Kondisi asam seperti ini maka bakteri streptococcus mutans dan Lactobacillus sp ,yang merupakan mikroorganisme penyebab utama dalam proses terjadinya karies. Streptococcus mutans berperan dalam permulaan initition terjadi karies gigi, sedangkan Lactobacillus sp , berperan pada proses perkembangan dan kelanjutan karies. 28 Pertama kali akan terlihat white spot pada permukaan enamel kemudian proses ini berjalan secara perlahan sehingga lesi kecil tersebut berkembang, dan dengan adanya destruksi bahan organik, kerusakan berlanjut pada dentin disertai kematian odontoblas. 28 Demineralisasi dapat terjadi apabila enamel berada dalam suatu lingkungan pH di bawah 5,5, saat ini banyak minuman ringan dengan pH di bawah 5,5 yang dikonsumsi oleh masyarakat pH berperan pada demineralisasi karena pH yang rendah akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dan ion ini akan merusak hidroksiapatit enamel gigi. 39 Proses demineralisasi dan remineralisasi sering kali terjadi setiap hari pada setiap individu. Dari waktu kewaktu akan menyebabkan karies gigi. Perbaikan dan kebalikan pada lesi atau pemeliharaan. Remineralisasi sering terjadi, khususnya jika pH biofilm dikembalikan oleh saliva yang bertindak sebagai aksi buffer . Area remineralisasi mempunyai konsentrasi tinggi dari flourida dan struktur enamelnya sedikit lebih mikroporus dari pada struktur gigi aslinya disebabkan perolehan kalsium dan fosfat dari saliva. 1

5.3 Kadar Kalsium Saliva Pada Karies dan Bebas Karies.

Berdasarkan hasil penelitian Tabel 3 menunjukkan kadar kalsium saliva pada kelompok karies 0,98 ± 0,310 mmolL dan pada kelompok bebas karies kelompok kontrol adalah mmolL 1,55 ± 0,312. Berdasarkan uji statistik T tidak berpasangan diketahui terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05. Penelitian Prabhakar 2009, rata-rata konsentrasi kalsium pada anak-anak dengan karies aktif mengalami penurunan dibandingkan pada anak-anak dengan bebas karies. Penurunan pengalaman karies dengan nilai konsentrasi kalsium tinggi dalam saliva sehingga terjadi proses remineralisasi pada lesi awal pembentukan karies. Jumlah saliva yang cukup dengan kalsium dan fosfat sebagai Universitas Sumatera Utara 37 tempat penyimpanan ion, sangat penting dalam lingkungan rongga mulut sebagai proses remineralisasi dan mencegah demineralisasi. 37 Menurut Preethi dkk 2010, rata-rata kadar kalsium menurun pada anak- anak dengan karies aktif dibandingan dengan bebas karies dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan. Penurunan pada pengalaman karies pada anak-anak dengan konsentrasi kalsium yang tinggi di dalam saliva dihubungan pada proses remineralisasi pada lesi awal karies. Saliva yang lewat jenuh dengan kalsium dan fosfat bertindak sebagai cadangan untuk ion-ion yang diperlukan. 5 Saliva memiliki peran yang penting untuk melindungi kesehatan mulut. Saliva adalah jumlah yang cukup dibutuhkan untuk melindungi jaringan mulut. Keseimbangan antara demineralisasi dan remineralisasi tergantung konsentrasi kalsium saliva dan fosfat maupun level alkalin fosfat saliva. Hal ini adalah poin penting, jika kalsium dan fosfat merangsang saliva berpengaruh terhadap demineralisasi dan remineralisasi. Hasil didapatkan tentang kalsium dan fosfat dalam saliva berhubungan terhadap karies gigi. 12 Enamel gigi merupakan bahan yang keras dan paling padat didalam tubuh. Komposisi hidroksiapatit merupakan mineral yang mengandung kalsium dan fosfat. Struktur biomineralisasi ini adalah unik yang diperbaharui oleh remineralisasi, dimana melibatkan deposit dari ion kalsium dan fosfat dari saliva ke dalam area permukaan enamel dan didalam permukaan enamel. Dibawah kondisi asam kristal apatit dari bawah permukaan enamel, larut dalam cairan saliva disekitarnya. Demineralisasi ini merupakan salah satu langkah dalam perkembangan karies gigi, tersedianya kalsium dan fosfat faktor penting untuk remineralisasi dari awal pembentukan karies sesudah asam, selanjutnya angka karies terendah dihubungkan dengan konsentrasi kalsium saliva tinggi. 16 Diet dapat memengaruhi gigi setelah erupsi melalui pengaruh lokal. Misalnya, kalsium membantu untuk mempertahankan komposisi mineral gigi, yang dapat tergantung pada demineralisasi dan remineralisasi terhadap faktor makanan dan pH dalam lingkungan mulut. Bakteri plak memfermentasi gula, memproduksi asam dan menurunkan pH lebih asam pada permukaan gigi, yang selanjutnya meningkatkan demineralisasi dari pelarutan kalsium fosfat dari hidroksiapatit enamel. Jika kesehatan gigi tidak dijaga dengan baik bakteri plak Universitas Sumatera Utara 38 tidak hilang dengan cara menyikat gigi dan ion fluorida yang rendah, membentuk kavitas karies. Demineralisasi enemel terjadi pH sekitar 5,5 pH kritis , pH kritis berbanding terbalik dari kalsium dan konsentrasi fosfat dari plak dan saliva dipengaruhi oleh makanan maka tidak memiliki nilai tetap. Asam dinetralkan oleh saliva, menaikkan pH pada permukaan gigi dari pH kritis, meningkatkan remineralisasi. Keseimbangan antara remineralisasi dan demineralisasi tinggi dan rendah pH ini mengurangi frekuensi fermentasi gula dengan cara menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluorida. 24 Universitas Sumatera Utara 39

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN