34
5.1 Volume Saliva Pada Karies dan Bebas Karies.
Berdasarkan hasil penelitian Tabel 1 menunjukkan nilai rerata volume saliva pada kelompok karies 3,55 ± 0,633 ml5menit pada kelompok bebas karies
kelompok kontrol adalah 6,94 ± 1,482 ml5menit. Berdasarkan uji statistik T tidak berpasangan diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan p0,05 antara
kedua kelompok tersebut. Terdapat perbedaan antara penurunan volume saliva stimulasi dimana pada kelompok karies terjadi penurunan volume saliva
stimulasi dibandingkan dengan kelompok bebas karies kelompok kontrol. Saliva dapat mempengaruhi proses karies dalam berbagai cara yaitu aliran
saliva yang berkurang dapat meningkatkan akumulasi plak pada permukaan gigi dan meningkatkan fermentasi karbohidrat dari rongga mulut. Sistem buffer asam
karbonat-bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea dalam saliva dapat menyangga dan menetralkan asam, penurunan pH yang terjadi saat bakteri plak
sedang memetabolisme gula. Kapasitas buffer dan pH saliva erat hubungannya dengan kecepatan sekresinya.
2
Hasil penelitian Prabhakar 2009, menunjukkan bahwa aliran saliva menurun pada karies aktif dibandingkan bebas karies, secara statistik terdapat
perbedaan signifikan. Dilanjutkan penelitian Browne et al menunjukkan bahwa hiposalivasi merupakan penyebab paling umum terhadap karies gigi.
37
Pengaruh fungsi saliva penting adalah pembersihan dan menetralkan asam untuk pencegahan karies. Secara umum, meningkatnya sekresi laju aliran saliva
maka terjadi proses pembersihan dan kapasitas buffer tinggi. Berkurangnya laju aliran saliva dan bersamaan dengan penurunan sistem pertahanan rongga mulut
dapat menyebabkan karies meningkat dan peradangan mukosa, karies gigi sebagian besar disebabkan karena hiposalivasi.
25
Volume saliva dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk derajat hidrasi, posisi tubuh, terpapar cahaya matahari.
27
Konsep terjadinya karies gigi berfokus pada fermentasi dari karbohidrat oleh bakteri yang kariogenik, menghasilkan asam organik. Bakteri plak
menghasilkan berbagai hasil akhir yang berbeda tergantung pada diet. Jika ada karbohidrat yang mampu difermentasi asam-asam organik menghasilkan asam
laktat, formit dan asetat. Asam-asam tersebut dapat menurunkan pH pada plak
Universitas Sumatera Utara
35 menghasilkan demineralisasi pada gigi dan menciptakan suatu lingkungan yang
menguntungkan lebih lanjut bakteri Streptococcus mutans.
.25
5.2 Nilai Keasaman pH Saliva Pada Karies dan Bebas Karies.