commit to user
3.
Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi serum darahnya tidak dapat membuat aglutinin, maka
rumus darah orang tersebut A,B dan mempunyai golongan darah AB.
Bila di dalam sel darah seseorang tidak mengandung aglutinogen dan serum
darahnya dapat membuat aglutinin a dan b, maka rumus darah orang tersebut
adalah -,ab dan mempunyai golongan darah O. Dalam peristiwa transfusi darah, hal ini perlu diperhatikan.
1. Transfusi Darah
Transfusi darah diperlukan bila seseorang kekurangan darah dari volume normal darah. Kekurangan darah dapat disebabkan oleh penyakit atau dapat juga
karena luka, baik luka kecelakaan ataupun luka yang disengaja operasi. Maka agar fungsi transportasi tidak terganggu, diperlukan penambahan darah atau
transfusi darah.
Macam-macam Golongan Darah dan Skema Transfusi Darah : No. Gol.
Darah Aglutinogen
dalam sel darah merah
Aglutinin dalam plasma
darah Dapat menerima
resipien Dapat memberi
kepada Donor
1. A
A B
A atau O saja A atau AB saja
2. B
B A
B atau O saja B atau AB Saja
3. AB
A dan B -
A, B, AB, O AB saja
4. O
- a dan b
O saja A, B, AB, O
commit to user
Dalam Transfusi darah, yang perlu diperhatikan bagi donor adalah jenis aglutinogennya di dalam sel darah merah eritrosit, sedangkan bagi resipien
adalah jenis aglutinogennya di dalam plasma darah. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Bila
senyawa itu tidak sesuai, maka senyawa itu akan bersifat sebagai antigen. Sel darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Masing-masing orang
memiliki golongan darah tertentu. Ini berarti bahwa sel darah seseorang mengandung zat aglutinogen tertentu, plasma darahnya dapat membuat aglutinin
tertentu pula. Dari skema pindah tulang darah berikut, tampak bahwa golongan darah O
dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah, sehingga golongan darah O disebut donor universal. Sebaliknya golongan darah AB dapat menerima darah
dari semua golongan darah, sehingga golongan darah AB disebut resipien universal. Pada umumnya orang Indonesia bergolongan darah B atau O.
D O
N O
R Resipien
Aglutinin Aglutinogen A B AB O
A B
AB O
- +
+ -
+ -
+ -
- -
- -
+ +
+ -
commit to user
Keterangan: + terjadinya haemolisis
- tidak terjadi haemolisi
2. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Transportasi Darah
Beberapa kelainan pada sistem transportasi darah, yang disebabkan oleh faktor-faktor keturunan, kerusakan, ataupun sebab-sebab yang belum diketahui
antara lain sebagai berikut:
1. Hemofili adalah suatu penyakit keturunan dimana darah sukar membeku.
Dari luka yang bagaimanapun kecilnya, darah tetap mengalir keluar. 2.
Anemia atau penyakit kekurangan darah mungkin disebabkan karena hemoglobinnya kurang mengandung zat besi, atau memang karena
kekurangan sel darah merah. Bila sel darah merahnya yang kurang, hal ini disebabkan karena adanya kuman-kuman penyakit pemakan sel darah
malaria, cacing tambang, dan sebagainya. 3.
Penyakit kuning pada bayi yang baru dilahirkan disebabkan karena kerusakan sel-sel darahnya oleh aglutinin yang berasal dari ibunya.
4. Leukimia atau kanker darah disebabkan karena produksi sel-sel darah putih
yang tidak dapat terkendali. Penutupan atau penyembuhan luka sangat tergantung pada vitamin K, kadar zat kapur, dan kadar gula dalam darah.
5. Trombus dan embolus adalah penyakit jantung, yang dapat disebabkan
karena adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
commit to user
6. Sklerosis adalah penyakit pada pembuluh nadi yang mengeras. Pengerasan
dapat terjadi karena endapan senyawa lemak yang disebut atherosklerosis
atau endapan senyawa zat kapur yang disebut arterios klerosis.
7. Varises adalah pelebaran pembuluh vena, umumnya terdapat di bagian
betis. Bila pelebaran pembuluh tersebut terdapat di dekat anus disebut ambei atau hemoroid.
8. Miokarditis adalah radang pada otot jantung. Suatu daerah dari otot-otot
jantung dapat menjadi rusak karena kekurangan persediaan darah. 9.
Kemacetan dalam urat nadi jantung adalah suatu kondisi dimana jantung tidak menerima cukup darah karena arteri koroner tersumbat. Penyakit
jantung ini juga dikenal sebagai trombosis koroner. 10.
Hipertensi adalah tekanan darah arteri yang abnormal tinggi, dengan nilai
ambang tekanan sistolis 140-200 mm Hg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastolis 90-110 mm Hg atau lebih.
11. Hipotensi adalah tekanan darah yang abnormal rendah, dimana tekanan
sistolis menunjukkan di bawah 100 mm Hg.
D. Manajemen Strategik