commit to user 47
sepakbola, termasuk tendangan melambung. Ditinjau dari pelaksanaan metode massed practice yaitu, latihan yang dilakukan secara terus menerus. Berdasarkan
hal inilah, siswa yang memiliki tungkai panjang lebih cocok diberi metode latihan massed practice. Karena metode massed practice pada latihan tendangan
melambung lebih menekankan hasil yaitu, tendangannya agar melambung setinggi mungkin, sehingga tungkai yang panjang harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin. Sedangkan siswa yang memiliki tungkai pendek cocok diberi metode latihan distributed practice. Karena siswa yang tungkainya pendek lebih
ditekankan pada penguasaan teknik menendang melambung yang benar. Dengan penguasaan teknik menendang yang benar, sehingga tendangannya dapat
melambung tinggi sesuai yang diharapkan. Dengan demikian diduga antara metode latihan dan panjang tungkai memiliki interaksi di antara keduanya.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.
Ada perbedaan pengaruh antara metode latihan menggunakan massed practice dan distributed practice terhadap peningkatan ketepatan menendang bola pada
siswa usia 13-15 tahun Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali tahun 2010.
2.
Ada perbedaan pengaruh peningkatan ketepatan menendang bola antara siswa yang memiliki tungkai panjang dengan siswa yang memiliki tungkai pendek
pada siswa usia 13-15 tahun Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali tahun 2010.
3.
Ada interaksi antara metode latihan dan panjang tungkai terhadap peningkatan ketepatan menendang bola pada siswa usia 13-15 tahun Sekolah Sepakbola
Pandanaran Boyolali tahun 2010.
commit to user 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan sepakbola Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali Stadion Pandan Arang Boyolali . Penelitian dilaksanakan
selama satu setengah bulan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan dari bulan 20 Mei sampai dengan bulan 8 Juli 2010. Jadwal
penelitian menyesuaikan jadwal dari Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali.
B. Metode Dan Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dasar
penggunaan penelitian eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna
mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Dalam hal ini Sugiyanto 1995: 21 menyatakan, “Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk meneliti ada
tidaknya hubungan sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan treatment terhadap kelompok eksperimen
yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok yang tidak diberi perlakuan atau diberi perlakuan yang berbeda”. Sedangkan rancangan yang digunakan yaitu
Pretest-Postest. Dengan demikian rancangan penelitian yang tepat adalah anava faktorial 2 X 2. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan gambar rancangan
penelitian anava faktorial 2 X 2 menurut Sugiyanto 1995:31 sebagai berikut: Tabel 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 X 2
Atributif Manipulatif
Kelompok Tungkai panjang
b
1
Kelompok Tungkai pendek
b
2
Metode massed practice a
1
a
1
b
1
a
2
b
1
Metode distributed practice a
2
a
1
b
2
a
2
b
2
Keterangan: