commit to user 65
Variabel penelitian Rerata
A
1
A
2
B
1
B
2
B
1
B
2
Sebelum Sesudah
13.00 21.50
11.80 14.90
16.20 20.00
12.60 17.00
Peningkatan 8.50
3.10 3.80
4.40 Tabel 9. Ringkasan Analisis Anava dua jalur.
Sumber Varians dk
Jk RJk
Fo Ft
rerata lat 1
980.10 980.10
A 1
57.60 57.60
10.83 4.11
B 1
28.90 28.90
5.44 AB
1 90.00
90.00 16.93
Kekeliruan 36
191.40 5.32
1348.00
Keterangan : : Hasil Analisis F
ditolak A
: Metode Latihan Massed practice dan Distributed practice B
: Proprsi tungkai Tungkai panjang dan Tungkai pendek AB : Interaksi antara metode latihan dengan panjang tungkai
Tabel 10. Hasil Uji Rentang Newman Keuls setelah Anava. KP
Rerata A
1
B
2
A
2
B
1
A
2
B
2
A
1
B
1
3,10 3,80
4,40 8,50
0,70 1,30
5.40 0,60
4.70 4.10
A
1
B
1
8,50 Keterangan : signifikan pada P 0,05
Keterangan: a
1
b
1
: kelompok metode massed practice dengan kriteria sampel tungkai panjang a
1
b
2
: kelompok metode massed practice dengan kriteria sampel tungkai pendek a
2
b
1
: kelompok metode distributed practice dengan kriteria sampel tungkai panjang
a
2
b
2
: kelompok metode distributed practice dengan kriteria sampel tungkai pendek
1. Pengujian Hipotesis Pertama
commit to user 66
Metode latihan massed practice dan distributed practice dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan
ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola pada siswa usia 13-15 tahun Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali tahun 2010. Dari hasil
penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F = 10.83 lebih besar dari F
t
= 4,11 F
F
t
pada taraf signifikansi 5. Ini berarti hipotesis nol H ditolak.
Hasil ini menunjukkan, metode latihan massed practice dan distributed practice terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan ketepatan menendang
bola dalam permainan sepakbola. Dengan selisih perbedaan peningkatan 1.70 lebih besar pada metode latihan massed practice.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan panjnag tungkai pada siswa usia 13-15 tahun Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali tahun 2010 hasil penelitian ini menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan terhadap ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F
= 5.44 lebih besar dari F
t
= 4,11 F F
t
pada taraf signifikansi 5. Ini artinya hipotesis nol H
ditolak. Hasil ini menunjukkan antara siswa yang memiliki tungkai panjang dan siswa yang memiliki tungkai pendek terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola. Siswa yang memiliki tungkai panjang lebih baik daripada siswa yang memiliki tungkai
pendek, dengan selisih perbedaan 2.40.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Pengaruh interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor menunjukkan ada interaksi antara metode latihan dan panjang tungkai. Dari
hasil penghitungan diperoleh nilai F = 16.93 ternyata lebih besar dari F
t
= 4,11 F
F
t
pada taraf signifikansi 5 sehingga H ditolak. Dengan demikian dapat
commit to user 67
disimpulkan, metode latihan dan panjang tungkai memiliki pengaruh interaksi terhadap ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola.
E. Pembahasan Hasil Penelitian