commit to user 35
secara memadai bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian bagian penting di dalam proses belajar gerak untuk memperoleh pemulihan yang
cukup”. Pendapat lain dikemukakan Sugiyanto Sudjarwo 1992: 284 bahwa, Waktu istirahat yang diberikan tidak perlu menunggu sampai mencapai
kelelahan, tetapi juga jangan terlalu sering. Yang penting adalah mengatur agar rangsangan terhadap sistem-sistem yang menghasilkan gerakan tubuh diberikan
secara cukup, atau tidak kurang atau tidak berlebihan. Metode latihan distributed practice merupakan metode latihan yang
mempertimbangkan waktu istirahat sama pentingnya dengan waktu untuk praktik latihan. Waktu untuk istirahat bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi
merupakan bagian penting di dalam proses latihan keterampilan. Waktu istirahat di antara waktu latihan bertujuan untuk recovery atau pemulihan. Dengan istirahat
yang cukup di antara waktu latihan memungkinkan kondisi atlet pulih dan lebih siap untuk melakukan kerja atau latihan berikutnya.
b. Pelaksanaan Latihan Tendangan Lambung dengan Metode Distributed Practice
Metode latihan distributed practice merupakan pengaturan giliran praktik keterampilan yang dilakukan secara berselang seling di antara waktu latihan dan
waktu istirahat. Bertolak dari pengertian metode latihan distributed practice tersebut, maka maka pelaksanaan latihan tendangan melambung sepakbola
dengan metode distyributed practice yaitu, pelatih menjelaskan tenik tendangan melambung yang benar dari letak kaki tumpu, bagian kaki yang digunakan untuk
menendang bola, sikap badan, pandangan mata dan bagian bola yang ditendang. Setelah teknik tendangan lambung dijelaskan, selanjutnya pelatih
mendemontrasikan atau memberi contoh tendangan melambung. Tugas pelatih selanjutnya mengorganisasi latihan dengan menata siswa sedemikian rupa yaitu,
tendangan melambung dilakukan berpasangan secara kelompok. Jarak kelompok 1 dan kelompok 2 antara 20-30 meter. Siswa pada kelompok 1 siswa paling
depan melakukan tendangan melambung yang diarahkan kepada kelompok pasangannya pemain paling depan kelompok 2 berusaha mengontrol bola.
commit to user 36
Setelah melakukan tendangan melambung ke posisi barisan paling belakang. Pemain depan pada kelompok 2 berusaha mengontrol bola, selanjutnya
menendang bola melambung ke pemain 2 kelompok 1, demikian seterusnya dilakukan secara bergantian.
Setelah siswa menendang bola melambung masuk ke baris paling belakang dimaksudkan, memberi kesempatan untuk istirahat sesuai dengan
program yang telah dijadwalkan. Istirahat yang diberikan tersebut dapat digunakan untuk relaksasi atau pemulihan. Dengan demikian kondisi atlet akan
pulih, selain itu dapat mengenali atau mencermati kesalahan pada saat melakukan latihan, sehingga pada kesempatan berikutnya kesalahan tidak diulang lagi.
Metode latihan distributed practice merupakan bentuk latihan yang dilakukan secara berselang-seling. Ini artinya, setelah melakukan gerakan diberi
waktu istirahat. Latihan yang dilakukan secara berselang-seling tersebut akan berdampak keterampilan yang dipelajari tersimpan dalam memori sangat singkat.
Pengulangan gerakan yang diberi waktu interval istirahat, maka keterampilan yang dipelajari akan lebih lama dikuasai. Untuk lebih jelasnya berikut ini
disajikan ilustrasi latihan tendangan melambung dengan metode distributed practice sebagai berikut:
X X X
o
jarak 20-30 meter
X X X
Gambar 4. Ilustrasi Latihan Tendangan Melambung dengan Metode Distributed Practice
Ditinjau dari proses informasi dan sistem memori, latihan tendangan melambung dengan metode distributed practice termasuk sistem memori jangka
pendek atau short term memory. Short term memory merupakan suatu pemrosesan informasi yang diterima dalam waktu singkat dan dapat hilang dengan cepat pula
karena lamanya waktu. Menurut hasil penafsiran Sperling yang dikutip Rusli Lutan 1988: 164 bahwa:
commit to user 37
1 Penyimpanan sensori jangka pendek mampu untuk menyimpan semua informasi yang dihadirkan ke dalamnya karena subjek dapat
mengingatkan kembali huruf jika suara dibunyikan dengan segera. 2 Penyimpanan sensori jangka pendek itu kehilangan informasi dengan
cepat seiring dengan lamanya waktu. Bertolak dari pendapat tersebut menunjukkan, latihan tendangan melambung
sepakbola dengan metode distributed practice yaitu, pemain akan mengingat gerakan tendangan melambung pada saat melakukan gerakan tersebut. Namun
setelah melakukan gerakan tendangan melambung diberi waktu istirahat atau diselingi oleh pemain lainnya. Pemberian waktu istirahat atau gerakan dilakukan
pemain lainnya tersebut akan berdampak penurunan keterampilan yang dipelajari. Oleh karena itu, dalam pemberian waktu istirahat harus diperhatikan sebaik
mungkin, karena pemberian waktu istirahat yang terlalu lama, maka keterampilan akan cepat hilang.
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Tendangan Melambung dengan Metode Distributed Practice
Metode latihan distributed practice merupakan bentuk latihan yang diselingi dengan istirahat di antara waktu latihan. Berdasarkan hal tersebut,
metode latihan distributed practice ini mempunyai beberapa keuntungan baik bagi pelatih maupun atlet. Menurut Suharno HP. 1993: 17 bahwa kegunaan prinsip
interval dalam latihan yaitu: “1 menghindari terjadinya overtraining, 2 memberikan kesempatan organisme atlet untuk beradaptasi terhadap beban latihan
dan 3 pemulihan tenaga kembali bagi atlet dalam proses latihan”. Waktu istirahat sangat penting diantara waktu latihan. Waktu istirahat
memberi kesempatan untuk atlet mengadakan pemulihan diantara pengulangan gerakan. Ditinjau dari pelaksanaan latihan tendangan melambung dengan metode
distributed practice dapat diidentifikasi kelebihannya antara lain: 1 Dapat meminimalkan kesalahan teknik tendangan melambung, karena setiap
kesalahan dapat segera dibetulkan. 2 Kondisi fisik siswa akan terhindar dari kelelahan yang berlebihan
overtraining.
commit to user 38
3 Kondisi atlet akan lebih siap untuk melakukan sesion atau latihan berikutnya dengan baik.
Latihan tendangan melambung dengan metode distributed practice juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan latihan tendangan melambung dengan
metode distributed practice antara lain: 1 Dapat menimbulkan rasa bosan atau jenuh saat istirahat untuk menunggu
gilirannya. 2 Siswa yang aktif adalah atlet yang sedang mendapat giliran, sedangkan yang
lainnya hanya menjadi penonton untuk menunggu giliran. 3 Seringnya waktu istirahat akan mengakibatkan penguasaan teknik gerakan
menjadi agak berkurang karena gerakan yang sudah terbentuk akan berkurang lagi dalam istirahat.
4 Latihan ini prioritasnya hanya untuk peningkatan keterampilan teknik, sedangkan kondisi fisiknya terabaikan.
6. Panjang Tungkai