commit to user 57
e
y i
b j
y
R an
− Β
= Β
∑
− 2
1
f
y y
ab y
J b
Β −
Α −
= Α
g
2 y
y y
y y
R Α Β
+ Β
− Α
− −
Υ =
Ε
2 Kreteria Pengujian Hipotesis
Jika
2 1
1 V
V F
F −
− ≥
α , maka hipotesis nol ditolak.
Jika
2 1
1 V
V F
F −
− α
, maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang 1
− Κ
i
V dan dk penyebut
α k
nk n
V −
+ =
... ..........
1
2
= taraf signifikan untuk pengujian hipotesis.
Keterangan: ∑
Y
2
: Jumlah kuadrat data Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan
Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan metode latihan massed practice dan distributed practice.
By : Jumlah peningkatan berdasarkan panjang tungkai Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan
kelompok perlakuan dan panjang tungkai Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.
b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA
Menurut Sudjana 1994: 36 langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut:
1 Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang
terkecil sampai ke yang terbesar. 2
Dari rangkaian ANAVA, diambil haarga RJK disertai dk-nya.
commit to user 58
3 Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:
N Kekeliruan
RJK S
E y
= RJK Kekeliruan juga didapat dari hasil
rangkuman ANAVA. 4
Tentukan taraf signifikan α
, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK Kekeliruan dan P = 2,3…,k.
Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak k-1 untuk V dan P supaya dicatat.
5 Kalikan harga-harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing
y
S dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan terkecil RST.
6 Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih
rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = k-1, dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata–rata terbesar
kedua rata–rata terkecil dengan RTS untuk P = k-1, selisih rata-rata terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P =
k-2, dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada 1
2 1
− k
K pasangan yang harus dibandingkan. Jika selisih–selisih yang didapat lebih
besar dari pada RST-nya masing–masing maka disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata–rata perlakuan.
a. Hipotesa Statistik
Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka perlu dirumuskan hipotesis nol H
dan hipotesis alternatif H
A
. Rumusan hipotesis yang diajukan untuk uji Range Berganda Duncan disusun sebagai berikut:
Hipotesa 1
2 1
Α ≥
Α =
µ µ
H
2 1
Α Α
= µ
µ
A
H Hipotesa 2
2 1
Β ≥
Β =
µ µ
H
commit to user 59
2 1
Β Β
= µ
µ
A
H Hipotesa 3
= Β
× Α
= Interaksi
H ≠
Β ×
Α =
Interaksi H
A
Keterangan µ
= Nilai rata – rata A
1
= Metode massed practice A
2
= Metode distributed practice B
1
= Tungkai panjang B
2
= Tungkai pendek
commit to user 60
BAB IV HASIL PENELITIAN
Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal
secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi empat sesuai rancangan factorial 2 X 2. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam
bentuk tabel.
A. Deskripsi Data
Deskripsi hasil analisis data hasil ketepatan menendang bola pada siswa usia 13-15 tahun Sekolah Sepakbola Pandanaran Boyolali tahun 2010 sesuai
dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Hasil Ketepatan Menendang Bola dalam Permainan sepakbola Menurut Kelompok
Penelitian.
Metode Tungkai
Statistik Tes Awal
Tes Akhir Peningkatan
Massed Practice
A1 Panjang
B1 Jumlah
130.00 215.00
85.00 Mean
13.00 21.50
8.50 SD
9.17 8.53
4.14 Pendek
B2 Jumlah
118 149
31.00 Mean
11.80 14.90
3.10 SD
7.18 7.29
0.88 Distributed
Practice A2
Panjang B1
Jumlah 162.00
200.00 38.00
Mean 16.20
20.00 3.80
SD 4.47
5.54 1.55
Pendek B2
Jumlah 126.00
170.00 44.00
Mean 12.60
17.00 4.40
SD 5.54
5.89 0.97
1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan metode massed practice dan distributed practice dibandingkan, maka dapat diketahui kelompok
metode latihan massed practice lebih besar 1.70 daripada kelompok metode latihan distributed practice.