sangat berakibat buruk untuk kesehatan ibu jika dalam keadaan hamil. Hasil wawancara kepada 5 lima orang suami, terdapat 3 orang suami tidak tahu kapan
istrinya mulai hamil dan tidak tahu tanda-tanda kehamilan sehingga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak berbeda dengan sebelum hamil. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut penulis berasumsi ada kemungkinan partisipasi suami dalam perawatan kehamilan rendah jika suami tidak mengetahui istri sedang hamil dan juga
tanda-tanda kehamilan. Dari fenomena tersebut terlihat bahwa ada masalah yang memengaruhi
partisipasi suami dalam perawatan kehamilan, sehingga perlu dilakukan penelitian pengaruh pengetahuan, kepercayaan dan adat istiadat terhadap partisipasi suami
dalam perawatan kehamilan istri di Kelurahan Pintu Sona Kabupaten Samosir.
1.2. Permasalahan
Apakah ada pengaruh pengetahuan, kepercayaan dan adat istiadat terhadap partisipasi suami dalam perawatan kehamilan istri di Kelurahan Pintu Sona
Kabupaten Samosir.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, kepercayaan dan adat istiadat terhadap partisipasi suami dalam perawatan kehamilan istri di Kelurahan Pintu Sona
Kabupaten Samosir.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Hipotesis
Ada pengaruh pengetahuan, kepercayaan dan adat istiadat terhadap partisipasi suami dalam perawatan kehamilan istri di Kelurahan Pintu Sona Kabupaten Samosir.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir; sebagai bahan masukan dalam
upaya meningkatkan Partisipasi masyarakat khususnya para suami dalam perawatan kehamilan sebagai salah satu upaya menyukseskan Program
Kesehatan Ibu dan anak. 1.5.2.
Bagi para suami sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kehamilan dalam kaitanya untuk meningkatkan
kepercayaan dan adat istiadat yang mendukung perawatan kehamilan sehingga partisipasi suami dalam perawatan kehamilan dilakukan secara tepat.
1.5.3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan pengaruh pengetahuan, kepercayaan dan adat istiadat terhadap partisipasi suami dalam perawatan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Perawatan Kehamilan
Perawatan kehamilan adalah perawatan selama kehamilan sebelum bayi lahir yang lebih ditekankan pada kesehatan ibu Manuaba, 2007.
Perawatan kehamilan harus segera dimulai sesegera mungkin setelah diduga kuat terjadi kehamilan dengan tujuan utama untuk mengetahui status kesehatan ibu
dan janin, menentukan usia kehamilan dan memulai rencana untuk perawatan obstetri berkelanjutan Leveno, 2009.
2.2 Tujuan Perawatan Kehamilan
Periode prenatal adalah periode persiapan, baik secara fisik, yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun secara psikologis, yakni antisipasi
menjadi orangtua. Kunjungan prenatal reguler dimulai segera setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi, yang bertujuan untuk mengikuti pertumbuhan dan
perkembangan janin dan untuk mengidentifikasi kelainan yang dapat menganggu proses persalinan normal Bobak, 2005.
Tujuan perawatan kehamilan antara lain; 1 Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu serta bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri,
dan proses kelahiran bayi, 2 Mendeteksi dan penatalaksanaan komplikasi medis, bedah atau obstetri selama kehamilan, 3 Mengembangkan persiapan persalinan serta
kesiapan menghadapi komplikasi 4 Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui
Universitas Sumatera Utara
dengan sukses menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologi dan sosial Kusmiyati, 2009.
2.3 Perawatan Kehamilan