harus dihindari. Wanita yang benar-benar bekerja, dianjurkan untuk beristirahat untuk mengurangi kemungkinan rasa lelah. Pekerjaan penuh selama kehamilan akan disertai
dengan resiko yang lebih besar terhadap kelahiran kurang bulan dan pertumbuhan janin buruk Stoppard, 2002.
9. Bepergian dan Perjalanan
Perjalanan yang dilakukan oleh wanita sehat tidak berefek buruk pada kehamilan. Bepergian dengan menggunakan pesawat udara yang tekanan udaranya
dapat dikendalikan. Juga tidak menimbulkan resiko khusus. Tanpa adanya penyulit obstetri atau medis, wanita hamil dapat bepergian dengan pesawat terbang yang
aman hingga gestasi 36 minggu Mochtar, 1998. Wanita hamil harus berhati-hati dalam membuat rencana perjalanan yang
cenderung lama atau melelahkan. Duduk diam untuk waktu yang lama dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta edema
tungkai. Bepergian juga dapat menimbulkan masalah lain. Biasanya perjalanan jauh akan meletihkan, dan asupan makanan serta minuman cenderung berbeda dengan
yang biasa dialami. Konstipasi atau diare sering terjadi dalam perjalanan, dan juga dengan berada di tempat lain terdapat ketidakpastian dalam memperoleh pelayanan
medis yang memuaskan. Sabuk pengaman pada kendaraan harus dikenakan tanpa menekan bagian perut yang menonjol Lenovo, 2009.
10. Konsumsi Alkohol dan Rokok
Alkohol yang dikomsumsi ibu hamil dapat membahayakan jantung ibu hamil dan merusak menimbulkan kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
kelahiran premature. Wanita hamil seharusnya tidak mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alkohol sebelum atau selama hamil. Efek pemakaian alkohol dalam
kehamilan adalah pertumbuhan janin terhambat, retardasi mental, kecacatan dan kelainan jantung dan kelainan neonatal Kusmiyati, 2009.
Zat-zat kimia yang diserap dari asap rokok langsung membatasi pertumbuhan janin karena mereduksi jumlah sel yang dihasilkan didalam tubuh dan otak janin.
Khusus selama kehamilan karena alasan apapun tidak boleh merokok sebab dengan merokok berarti dia menambah satu faktor kesulitan yang memperbesar kemungkinan
terjadinya kematian bayi dalam kandungan Stoppard 2002. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan kebiasaan untuk merokok selama hamil
karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah BBLR, prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasenta
Stephenson,1989.
11. Obat-obatan
Wanita hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi obat-obatan selama hamil kecuali bila dengan resep dokter. Hal ini penting untuk menjaga embrio atau fetus
terhadap bahaya atau efek dari obat-obatan tersebut Kusmiyati, 2009. Prinsipnya jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan
terutama triwulan pertama. Perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu dipertimbangkan pemakaian
obat-obatan tersebut Mochtar, 1998.
Universitas Sumatera Utara
12. Imunisasi dan Vaksinasi
Kehamilan bukan saat untuk memulai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Setiap bahan atau setiap kontak dengan
mikroorganisme yang dapat menaikkan suhu tubuh dengan tajam harus dihindari. Vaksinasi rubella, tifoid dan influenza tidak diberikan selama kehamilan karena
kemungkinan adanya akibat yang membahayakan janin. Perlindungan terhadap polio dapat diberikan jika wanita tersebut belum pernah divaksin. Vaksin tetanus harus
diberikan pada wanita hamil untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum Lenovo, 2009. Untuk memilih imunisasi apa yang aman selama kehamilan
sebaiknya ibu berkonsultasi dengan petugas pelayanan kesehatan. Wanita hamil sebaiknya memberitahukan kepada petugas pelayanan kesehatan bahwa dia sedang
hamil sebelum imunisasi ditetapkan Stoppard 2002.
13. Kesehatan Jiwa