Kesejahteraan Keluarga TINJAUAN PUSTAKA

4. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak. 5. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau begaimanapun tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga Su’adah, 2005: 22. Keluarga merupakan sendi dasar kelompok sosial terkecil serta mempunyai corak tersendiri. Anak yang baru lahir pertama kali menemukan masyarakat yang terkecil ini. Disitulah dia dibesarkan dan memperoleh pendidikan yang pertama kali, mengadakan pertemuan pertama kali dengan manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang perorang pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga itu tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi kanak-kanak tapi juga bagi para remaja. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, sebagai pengajar dan pemberi contoh Tirtaraharja dan Sulo, 2000: 169.

2.2 Kesejahteraan Keluarga

Dalam UU Nomor 10 Tahun 1992 memberikan batasan tentang keluarga sejahteraan yaitu keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, Universitas Sumatera Utara mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara anggota antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas, selanjutnya dikembangkan indikator yang mencerminkan tingkat kesejahteraan keluarga di Indonesia. Indikator tersebut sangat bermanfaat untuk memantau kondisi kesejahteraan keluarga di Indonesia dari waktu ke waktu. Dalam indikator tersebut, tingkat kesejahteraan keluarga dibagi dalam 5 tahapan yaitu tahap prasejahtera, tahap sejahtera I, tahap sejahtera II, tahap sejahtera III, dan tahap IV Menteri Negara KependudukanKepala BKKBN “Badan koordinasi Keluarga Berencana Nasional” 1996. Dengan mengacu pada pembangunan keluarga sejahtera, maka kemiskinan atau kurang sejahtera digambarkan dengan kondisi sebagai berikut: Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Mereka digolongkan keluarga miskin atau prasejahtera apabila tidak mampu memenuhi salah satu indikator berikut: 1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. 2. Makan minimal dua kali sehari. 3. Pakaian lebih dari satu pasang. 4. Sebagian lantai rumahnya tidak dari tanah; dan 5. Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan. Keluarga sejahtera I adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum secara minimal namun belum dapat memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhan sosial dan psikologis seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan yang menjamin kehidudpan yang layak. Termasuk dalam keluarga sejahtera I bila tidak mampu memenuhi salah satu indikator berikut: 1. Menjalankan ibadah secara teratur. 2. Minimal seminggu sekali makan dagingtelurikan. 3. Minimal memiliki baju baru sekali dalam setahun. 4. Luas lantai rumah rata-rata 8M² per anggota keluarga. 5. Semua anak berusia 5-15 tahun sekolah. 6. Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap. 7. Dalam 3 bulan terakhir tidak sakit dan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Keluarga sejahtera II adalah keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan menabung dan memperoleh informasi. Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator dari sejahtera I, Tetapi belum mampu melaksanakan indikator berikut: 1. Upaya keluarga meningkatkanmenambah pengetahuan agama. 2. Keluarga mempunyai tabungan. 3. Makan bersama paling kurang sekali sehari. 4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat. 5. Rekreasi bersamapenyegaran paling kurang sekali dalam sebulan. 6. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, televisi, majalah. Universitas Sumatera Utara 7. Anggota keluarga mampu menggunakan transportasi. Keluarga sejahtera III adalah keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga I dan II namun belum dapat memberikan sumbangan kontribusi maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat. Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator dari tahapan keluarga sebelumnya, tetapi belum mampu melaksanakan indikator berikut: 1. Memberikan sumbangan secara teratur dalam waktu tertentu secara sukarela dalam bentuk materi kepada masyarakat. 2. Aktif sebagai pengurus yayasaninstitusi dalam kegiatan kemasyarakatan. Keluarga sejahtera IV adalah keluarga-keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga pada tahapan I sampai dengan III. Bila keluarga sudah mampu melaksanakan seluruh tahapan maka keluarga disebut keluarga sejahtera Cornelis Rintuh, 2005: 86-87. Menurut Maslow kebutuhan tersusun secara bertingkat yang dibagi menjadi enam kelompok, mulai dari yang paling sederhana dan mendasar meliputi: 1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan untuk mempertahankan hidup makan, tidur, istirahat, dan sebagainya. 2. Kebutuhan rasa aman: kebutuhan untuk secara terus-menerus merasa aman dan bebas dari ketakutan. 3. Kebutuhan akan cinta dan pengakuan: kebutuhan berkaitan dengan kasih sayang dan cinta dalam kelompok dan dilindungi oleh orang lain. Universitas Sumatera Utara 4. Kebutuhan harga diri: kebutuhan berkaitan dengan perolehan pengakuan oleh orang lain sebagai orang yang berkehendak baik. 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri: kebutuhan untuk dapat melaksanakan sesuatu dan mengwujudkan potensi-potensi yang dimiliki menyatakan pendapat, perasaan, dan sebagainya. 6. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami: kebutuhan yang berkaitan dengan pengusaan iptek. Pemuasan kebutuhan harus dipenuhi berdasarkan tingkatanya, kalau salah satu dari kebutuhan itu tidak terpenuhi maka akan menimbulkan masalah dalam kehidupannya Tirtarahardja dan Sulo, 2005: 106. Untuk itu dalam penelitian tersebut dapat dilihat dalam delapan indikator, yaitu: a. Pendapatan b. Perumahantempat tinggal c. Pangan d. Sandang e. Pendidikan f. Kesehatan g. Rekreasi h. Tabungan. A. Pendapatan Pendapatan atau penghasilan secara umum dapat di artikan sebagai penerimaan atau jumlah yang didapat dari hasil utama. Menerut Sadono dan Universitas Sumatera Utara sukirno 1988 mengemukakan bahwa “pendapatan adalah penghasilan yang diterima tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh suatu negara”. Sementara dalam istilah pajak pendapatan dapat didefinisikan sejumlah uang atau nilai uang yang diperoleh seseorang sebagai hasil usaha dan tenaga, barang bergerak, barang tak bergerak, harta bergerak, dan hak atas bayaran berskala. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa dalam kategori sebagai berikut: 1. Pendapatan berupah uang yaitu: - Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang. - Dari usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha itu sendiri, komisi dan penjualan kerajinan rumah tangga. - Dari hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. - Dari keuntungan sosial yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial. 2. Pendapatan berupa barang, yaitu: - Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentukkan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi. - Barang yang diproduksi dan dikomsumsi rumah tangga, antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang harus dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati Sumardi, 1987: 94. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan keluarga dipengharuhi oleh besarnya pendapatan suami dan istri yang berkerja dan memberi arah kepada pendapatan keluarga. Universitas Sumatera Utara B. Perumahan Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat, tetapi kadang desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah: 1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya, membangun sebuah rumah harus diperhatikan tempat di mana rumah itu didirikan. Contohnya rumah didaerah gempah harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh dan bila rumah didekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap serangan binatang buas. 2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat. Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang rumah misalnya dari bambu, kayu atap rumbia, dan sebagainya, merupakan bahan-bahan pokok- pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendidrikan rumah adalah bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. 3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat. Dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak Universitas Sumatera Utara mengerti masyarakat. Dalam penerangan teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh masyarakat tersebut dimonifikasi. 4. Kebijaksanaan pengaturan pemerintah yang menyangkut tata guna tanah. Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat perdesaan belum merupakan problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar. Syarat-syarat rumah yang sehat: 1. Bahan bagunan terdiri dari: a. Lantai b. Dinding c. Atap d. Lain-lain tiang, kaso, reng 2. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Disamping itu, tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan, dan ini akan menjadi bateri-bateri penyebab penyakit. 3. Cahaya Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak dan kurangnya cahaya menyebabkan berkembangnya bibit penyakit. Universitas Sumatera Utara 4. Luas bangunan rumah Luas lantai bagunan rumah sehat harus cukup untuk penghuninya di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuai dengan jumlah penghuninya. 5. Fasilitas-fasilitas rumah sehat Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-failitas sebagi berikut: a. Penyediaan air bersih yang cukup Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci bermacam- macam cucian, dan sebagainya. b. Pembuangan tinja Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat yang dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja, air seni, dan CO 2. Tinja dalam penyebaran penyakit sangat besar, dan dapat langsung mengkontamisasi makanan, minuman, sayuran, dan sebagainya, juga air, tanah, serangga lalat, kecoa, dan sebagainya dan bagian-bagian tubuh kita dapat terkontaminasi oleh tinja tersebut. Benda-benda yang terkontaminasi oleh tinja dari seseorang yang sudah menderita suatu penyakit tertentu, sudah barang tentu akan penyebab penyakit bagi orang lain. Kurangnya perhatian terhadap pengelolahan tinja disertai dengan cepatnya pertambahan penduduk, jelas akan Universitas Sumatera Utara mempercepat penyebaran penyakit-penyakit yang ditularkan melalui tinja, seperti penyakit tifus, distri, kolera, bermacam-macam cacing gelang, kremi, tambang, pita, schistosomiasis dan sebagainya. c. Pembuangan air limbah air bekas Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. d. Pembuangan sampah Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Apabila setiap rumah tangga dibiasakan untuk memisahkan sampah organik dengan sampah an-organik, kemudian sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman dapat dijual atau dipakai sendiri, sedangkan sampah an-organik dibuang, dan akan segera dipungut oleh para pemulung. Dengan demikian maka masalah sampah akan berkurang. e. Fasilitas dapur f. Ruang berkumpul keluarga Soekidjo Notoatmodjo, 2007: 167. Universitas Sumatera Utara C. Pangan Dalam kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, di samping udara oksigen. Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk: a. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhanperkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak. b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari. c. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh yang lain. d. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Agar makanan dapat berfungsi seperti itu maka makanan yang kita makan sehari-hari tidak hanya sekedar makanan. Makanan harus mengandung zat-zat tertentu sehingga memenuhi fungsi tersebut, dan zat-zat ini disebut gizi. Makanan yang kita makan sehari-hari harus dapat memelihara dan dapat meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan bukan sekedar makanan, tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat-zat gizi. Zat-zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Fungsi-fungsi zat makanan itu antara lain: a. Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan makanan dari hewan. Fungsi protein bagi tubuh antara lain: Universitas Sumatera Utara - Membangun sel-sel yang rusak - Membentuk zat-zat pengatur, seperti enzim dan hormone - Membentuk zat inti energi b. Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, magarin, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah: - Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia - Sebagai pelarut vitamin: A, D, E, dan K - Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dan perlindung bagian tubuh pada temperatur rendah. c. Karbohidrat, berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedahkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan beras, jagung, singkong, dan sebagainya yang merupakan makanan pokok. d. Vitamin-vitamin yang dibedahkan menjadi dua, yakni vitamin yang larut dalam air vitamin A dan B, dan vitamin yang larut dalam lemak vitamin A, D, dan K. Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain: - Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata - Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh, dan membantu penyerapan zat lemak oleh usus. - Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata dan enzim berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel Universitas Sumatera Utara - Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan dalam proses pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf - Vitamin C, berfungsi sebagai activator macam-macam fermen perombak protein dan lemak dalam oksidasi dan hidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit. - Vitamin D, berfungsi mengatur kadar kapur dan fostor dalam bersama- sama kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrin - Vitamin E, berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan diperlukan pada sel-sel sedang membelah - Vitamin K, berfungsi dalam pembentukan protombin yang berarti penting dalam proses pembekuan darah. e. Mineral, terdiri dari zat kapur, zat besi, zat fluor, natrium dan chlor, kalium, dan iodium. Secara umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan Soekidjo Notoatmodjo, 2007: 221. D. Sandang Pakaian adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan adanya pakaian kita bisa menghindari dari terik matahari atau dari kedinginan dan menjadikan indah bila dikenakan. Universitas Sumatera Utara E. Pendidikan Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara efisien dan efektif itulah disebut dengan pendidikan. Dan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendididkan, khususnya pada tingkat lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seperti diketahui, lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga. Makin bertambah usia seseorang, peranan lingkungan pendidikan lainnya yakni sekolah dan masyarakat semakin penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap lanjut. Fungsi pendidikan adalah membantu perserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya fisik, sosial, dan budaya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat tercapai tujuan pendidikan optimal. Kedua mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksimempersiapkan individu untuk peranan-peranan tertentu, sehubungan dengan keterampilan dan keahlian Tirtarahadja dan Sulo, 2005: 163. F. Kesehatan Istilah kesehatan itu sendiri, di dalam UU Nomor 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok, Bab I pasal 2 didefinisikan sebagai berikut: “yang dimaksud dengan kesehatan dalam undang-undang ini ialah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas Universitas Sumatera Utara dari penyakit, cacat dan kelemahan”. Sedangkan pada UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan Bab 1 Pasal 1 sebagai berikut: “kesehatan adalah keadaan kesejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis”. Kedua definisi tersebut di atas memberi arti yang luas pada kata kesehatan. Berdasarkan definisi tersebut, seseorang belum dianggap sehat sekali pun ia tidak berpenyakit jiwa danataupun raga. Orang tersebut masih harus dinyatakan sehat secara sosial. Hal ini dianggap perlu karena penyakit yang diderita seseorangkelompok masyarkat tersebut umunya ditentukan sekali oleh perilakunyakeadaan sosial budayanya yang tidak sehat. Sebagai contoh, kebiasaan merokok, minuman keras, akan mengakibatkan penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Demikian pula halnya apabila masyarakat tidak mempunyai perilaku menunjang kesehatan. Misalnya, masyarakat yang tidak mempunyai kebiasaan mengatur menu yang seimbang, tidak biasa dengan kebersihan, tidak hidup di dalam rumah yang sehat, tidak biasa mengamankan buangannya yang berbahaya, dan lain-lainnya. Kebiasaan- kebiasaan tersebut didasari oleh ketidak-mampuan secara materiil, pengetahuan maupun sosial budaya. Di dalam UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 ditambahkan lagi klausul: “yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis” Juli Soemirat Slamet, 2009: 4. Universitas Sumatera Utara G. Rekreasi Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi. Dalam kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan a means of refreshmnet or diversion. Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi. Meyer, Brightbill, dan Sessoms memberikan sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu: - Rekreasi merupakan kegiatan - Bentuknya bisa beraneka ragam - Rekreasi ditentukan oleh motivasi - Rekreasi dilakukan secara rutin - Rekreasi benar-benar sukarela - Rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan - Rekreasi adalah serius dan berguna - Rekreasi itu fleksibel - Rekreasi merupakan hasil sampingan. Faktor-faktor Rekreasi Rekreasi biasanya dilakukan karena: Universitas Sumatera Utara a. Ingin melepaskan lelah setelah bekerja. b. Bosan karena tak ada yang dapat dikerjakan. c. Melepaskan diri dari kesibukan sehari-hari yang melelahkan. d. Mengisi waktu saat liburan http:www.scribd.comdoc15653450Rekreasi. H. Tabungan Tabungan adalah menyimpan sebagian pendapatan seseorang yang tidak dibelanjakan sebagai cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan. Karena pada dasarnya, kita semua memiliki tujuan dan impian yang lebih untuk masa depan. Itu semua dapat terwujud jika didukung dengan keuangan yang memadai untuk menjalankan semua aktifitas kita. Dalam kehidupan kita sehari-hari, uang sudah menjadi bagian penting dalam mendukung berbagai aktivitas yang kita lakukan dan beragam tujuan di dalamnya. Di mana pun kita berada, langsung ataupun tidak langsung, setiap aktivitas yang kita lakukan selalu berhubungan dengan uang, dan semua itu bermuara ke arah pengeluaran atau pemasukan, maka itu perlu adanya tabungan http: www.madania.info.htm .

2.3 Sistem Ekonomi Kerakyataan