Aspek Pengukuran Variabel Independen Variabel Dependen

3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen

a. Pendapatan diukur dengan skalaordinal dan dikategorikan menjadi 3yaitu berdasarkan hasil observasi dari jumlah seluruh keluarga dengan pendapatan minimal dan maksimal. 1. Rendah Rp. 3.000.000 2. Sedang Rp. 3.000.000 – Rp. 5.500.000 3. Tinggi Rp. 5.500.000 b. Pendidikan di ukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1. Rendah SD dan SLTP 2. Tinggi SMU dan AkademiPerguruan Tinggi PT c. Pekerjaan diukur dengan skala ordinal, dilakukan dengan 2 kategori di beri bobot 1 jika mempunyai pekerjaan dan 0 jika tidak mempunyai pekerjaan. d. Pengukuran variabel pengetahuan dengan menggunakan skala ordinal melalui kuesioner kepada responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 buah. Pengetahuan diukur dengan memberikan nilai skor 1 untuk jawaban ya, dan skor 0 untuk jawaban tidak, nilai skor maksimal adalah 10 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skorvariabel pengetahuan tersebut dikategorikan yaitu: 1 Baik ,jika 60 dengan total skor 8-10 2 Kurang baik, jika 51-75 dengan total skor 6-7 3 Tidak Baik, jika 50 dengan total skor 5 e Pengukuran variabel kebiasaan dengan menggunakan skala ordinal melalui kuesioner kepada responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 buah. Universitas Sumatera Utara Kebiasaandiukur dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b, dan nilai skor 0 untuk jawaban c. nilai skor maksimal adalah 20 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel kebiasaan tersebut dikategorikan yaitu: 1. Baik, jika 50 dengan total skor 11-20 2. Tidak baik, jika 50 dengan total skor 10

3.6.2. Variabel Dependen

Pengukuran variabel partisipasiibu rumah tangga dengan menggunakan skala ordinal melalui kuesioner kepada responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 buah.Partisipasi diukur dengan memberikan nilai skor 1 untuk jawaban a, dan skor 0 untuk jawaban b. Nilai skor maksimal adalah 10 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel partisipasi tersebut dikategorikan yaitu: : Tidak berpartisipasi, jika50 dengan total skor ≤5 1 : Berpartisipasi, jika 50 dengan total skor 6-10

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Ibu Rumah Tangga dengan Produktivitas Kerja dalam Pembibitan Mangrove Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat

0 52 75

Pengaruh Sosial Ekonomi Rumah Tangga Terhadap Kenakalan Remaja Di Desa Sidodadi Kecamatan Birubiru Kabupaten Deli Serdang

7 84 114

Hubungan Pendidikan, Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Balitanya Di Kecamatan Medan Selayang

7 73 54

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII, Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)

2 56 73

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009

3 76 66

Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Kecamatan Sawangan Kota Depok

2 24 105

Faktor yang mempengaruhi partisipasi ibu rumah tangga dalam pemberdayaan lingkungan melalui kegiatan daur ulang sampah anorganik: studi kasus di Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur, Tangerang Selatan

0 10 121

PARTISIPASI ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN CARAPENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA PARTISIPASI ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN CARA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA CATUR TUNGGAL KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN.

0 2 13

Pengaruh anemia, norma budaya, sosial ekonomi, gender dan kekerasan dalam rumah tangga terhadap fungsi seksua AWAL

0 0 14

Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum PP No.81 TH 2012

0 0 35