Pemodelan Domain Komputasi Diskritisasi Penetapan Kondisi Batas Boundary Condition

5.2.1 Pemodelan Domain Komputasi

Dalam melakukan proses pemodelan, digunakan perangkat lunak Gambit 2.4.6. seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak ada parameter yang pasti dalam menentukan dimensi kontainer, hanya merujuk kepada bagaimana model kontainer yang memungkinkan efek groundcooling bisa dimanfaatkan secara maksimal. Desain dan dimensi model reservoir yang digunakan pada siklus groundcooling dapat dilihat pada gambar 5.1 dan tabel 5.1 berikut ini : Gambar 5.1 Model Kontainer yang Digunakan Dalam Tampilan 3D dan Tampilan Grid Tabel 5.1 Data Dimensi Reservoir yang Digunakan Reservoir Dimensi m Panjang 0,65 Lebar 0,4 Tinggi 0,5 Panjang Pipa 3,5 Diameter Pipa 0,05 Universitas Sumatera Utara Secara sederhana, proses pendinginan yang dilakukan pada saat udara mengalir di dalam reservoir dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.2 Proses Pendinginan Saat Udara Mengalir Melalui Kontainer

5.2.2 Diskritisasi

Udara yang masuk melalui inlet diasumsikan sebagai gas idealincompressible. Asumsi lain yang digunakan adalah aliran fluida turbulen, transien, dan tiga dimensi. Persamaan pembentuk aliran governing equations yang akan digunakan untuk menganalisis telah ditampilkan pada bab 2. Dikarenakan proses meshing pada model harus menggunakan pilihan tethyd, karena kontur permukaan kontainer yang tidak merata seluruhnya, maka harus digunakan skema interpolasi second-order upwind pada proses simulasinya. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan hasil V, T inlet V, T outlet Universitas Sumatera Utara iterasi yang akurat. Efek yang ditimbulkan ialah kerja komputer semakin berat, dan proses iterasi akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai konvergen.

5.2.3 Penetapan Kondisi Batas Boundary Condition

Dalam melakukan proses iterasi transien, terlebih dahulu harus dilakukan simulasi dalam keadaan steady. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan time step dan number of step yang akuratpada iterasi transiennya. Adapun kondisi batas yang diberlakukan dalam simulasi ini adalah sebagai berikut : a. Velocity Inlet = 0,2 ms. b. Temperature Inlet = 303 K. Untuk simulasi transien, harga temperature inlet akan dimasukkan dengan UDF User Defined Function. c. Temperatur dinding reservoir dibuat bervariasi untuk tiap daerah siripnya. Sirip 1 = 302 K Sirip 2 = 301 K Sirip 3 = 300 K Sirip 4 = 299 K Sirip 5 = 288 K Harga ini diambil dengan asumsi bahwa temperatur sirip yang terakhir terkena aliran udara, temperaturnya adalah sama dengan temperatur tanah yang diperoleh dari hasil pengukuran. d. Fluida yang dialirkan Parameter fluida yang akan digunakan dalam proses simulasi ini ialah udara dengan sifat fisik sebagai berikut : Massa jenis = 1,225 kgm 3 ; kapasitas panas = 1005,7 JkgK ; viskositas absolut = 0.000017894 Nsm 2 ; bilangan Prandtl Pr=0,707 Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Analisa Hasil Simulasi