Kenyamanan Udara Untuk Manusia

2.3 Kenyamanan Udara Untuk Manusia

Fakta mengatakan bahwa temperatur normal tubuh manusia ialah 98,6 o F 37 o C. Pada kondisi-kondisi tertentu, temperatur ini disebut temperatur bawah permukaan subsurface atau temperatur jaringan dalam deep tissue, berlawanan dengan temperatur kulit atau permukaan kulit. Pentingnya pemahaman tentang bagaimana tubuh manusia mempertahankan temperatur ini nantinya akan sangat membantu kita untuk mengerti bagaimana proses pengkondisian udara yang nyama itu sendiri agar membantu badan tetap merasa nyaman. Pengeluaran panas badan secara konstan berlangsung melalui tiga proses alamiah yang biasanya terjadi secara simultan. Ketiga proses itu adalah : konveksi, konduksi dan evaporasi. Proses tersebut dapat kita lihat pada gambar 2.3 di bawah ini : Gambar 2.3 Perpindahan Panas pada Tubuh Manusia Stoecker, W. F dan J. W. Jones, 1992 a. Konveksi Proses perpindahan panas secara konveksi didasari atas dua fenomena: 1. Panas mengalir dari permukaan yang panas ke permukaan yang dingin. Sebagai contoh, panas mengalir dari badan ke udara sekelilingnya yang bertemperatur lebih rendah dari temperatur kulit badan. Universitas Sumatera Utara 2. Panas akan membumbung naik. Hal ini dapat dilihat dari asap yang berasal dari rokok yang menyala. Bila dua fenomena ini diterapkan pada proses pengeluaran panas tubuh manusia, akan memungkinkan hal berikut terjadi :  Badan menyerahkan panasnya ke udara dingin di sekeliling badan.  Udara disekeliling menjadi hangat adan akan bergerak ke atas.  Ketika udara hangat bergerak ke atas, tempatnya digantikan udara dingin, maka terjadilah aliran konveksi. Proses konveksi pada tubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini : Gambar 2.4 Proses Konveksi pada Tubuh Manusia Stoecker, W. F dan J. W. Jones, 1992 b. Radiasi Radiasi merupakan proses di mana panas berpindah dari sumbernya ke benda lain dengan cara penyinaran. Prinsip ini didasari fenomena bahwa panas berpindah dari permukaan yang panas ke permukaan yang dingin. Radiasi terjadi tidak bergantung seperti konveksi, dan tidak memerlukan udara yang bergerak untuk melengkapi terjadinya perpindahan panas dan tidak dipengerahui oleh temperatur udara walau dipengaruhi oleh temperatur sekeliling. Tubuh akan segera merasakan efek sinar radiasi matahari bila bergerak dari tempat teduh ke tempat panas. Tubuh juga akan segera merasa panas bila berdekatan dengan api, karena bagian tubuh yang terdekat dengan api akan jadi lebih hangat sedangkan Universitas Sumatera Utara bagian tubuh lainnya tetap dingin. Proses radiasi pada tubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini: Gambar 2.5 Proses Radiasi pada Tubuh Manusia Stoecker, W. F dan J. W. Jones, 1992 c. Evaporasi Evaporasi adalah proses di mana tetes air menjadi uap air. Ketika tetes air dari permukaan yang panas menguap, ia mengambil panas dan karenanya permukaan itu jadi dingin. Proses ini berlangsung konstan pada permukaan tubuh kita. Tetes air keluar melalui pori-pori tubuh di permukaan kulit, ketika tetes air menguap, panas diambilnya. Keringat yang nampak sebagai tetesan air di tubuh menunjukkan bahwa tubuh itu sedang menghasilkan panas yang lebih banyak dibanding jumlah panas yang dapat dikeluarkan secara konveksi, radiasi dan evaporasi secara normal. Proses evaporasi pada tubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2.6 di berikut ini : Gambar 2.6 Proses Evaporasi pada Tubuh Manusia Stoecker, W. F dan J. W. Jones, 1992 Universitas Sumatera Utara

2.4 Psikometrik