4.3.1 Gambar Ruangan Beban
Berikut ini merupakan denah dari ruangan kuliah J17.402 yang digunakan sebagai ruang beban pendinginan :
Gambar 4.2 Denah Ruangan Beban
4.3.2 Data-data Ruangan
Ruangan dengan luas 9,9 m X 6,9 m dan tinggi 3,9 m
Dinding bagian Aterbuat dari 100 mm bata biasa common brick, 40 mm plester, menurut data ASHRAE Fundamental Handbook, koefisien
perpindahan panas tembok ini pada saat pengukuran temperatur ruangan Dinding A
Dinding B Dinding D
Dinding C
Operable Window Operable Window
Non Operable Window
Papan Tulis
Universitas Sumatera Utara
dilakukan =1,36 Wm
2
K R=0,735. Pada dinding ini terdapat jendela 3 buah jendela
Jendela pada dinding Adengan jenis fixed non operable ukuran 0,6 m x
1,1 m 6 buah , 0,6 m x 0,6 m8 buah. Terbuat dari plat gelas biasa terjadi konduksi melalui kaca jendela ini dan non fixed operable dengan ukuran
0,6 m x 0,4 m sebanyak 8 buah tidak terjadi konduksi karena pada saat pengukuran, jendela dalam keadaan terbuka. Sehingga yang perlu
diperhitungkan adalah efek radiasi matahari.
Jendela pada dinding C dengan jenis fixed non operable ukuran 0,6 m x 0,6 m sebanyak 8 buah. Terbuat dari plat gelas biasa terjadi konduksi
melalui jendela ini dan non fixed operable sebanyak 8 buah tidak terjadi kondeksi pada saat pengukuran, karena jendela dalam keadaan terbuka.
Dinding Bterbuat dari 100 mm bata biasa common brick dan plester 40
mm. Koefisien perpindahan panas U = 1,36 Wm
2
K R=0,735. Pada dinding ini terdapat sebuah pintu.
Pintu pada dinding B terbuat dari kayu setebal 40 mm dan isolator dengan
luas salah satu daunnya = 0,5 x 2 m. Koefisien perpindahan panas menyeluruh pada pintu U =1,08 Wm
2
K R=0,926.
Dinding C terbuat dari 100 mm bata biasa common brick dan plester 40 mm. Koefisien perpindahan panas U = 1,36 Wm
2
K R=0,735.
Dinding D terbuat dari 100 mm bata biasa common brick, 40 mm plester, menurut data koefisien perpindahan panas tembok ini pada musim panas U
=1,36 Wm
2
K.
Atap terbuat dari atap datar 120 mm tanpa asbes dengan nilai U = 0,51 Wm
2
K R=1,96.
Koefisien pindahan panas menyeluruh pada permukaan luar yang ditampilkan adalah kondisi tanggal 22 september 2011 pada saat
pengukuran temperatur ruangan dilakukan. Dimana kecepatan angin rata- rata pada saat itu = 3,05 mdetik.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi pada saat perancangan berdasarkan pengukuran dengan HOBO Micro Station Data Logger dan Agilent Sistem Akuisisi Data.
Adapun data-datanya ialah sebagai berikut : a.
Kondisi udara luar adalah: temperatur bola kering 36
o
C dan bola basah 26
o
C dan perbedaan temperatur harian 10
o
C. b.
Kondisi udara di ruangan yang ingin dicapai adalah T
R
= 24
o
C dan RH
70. c.
Penghuni ruangan: 44 orang mahasiswa dan 1 orang dosen. Pengukuran dilakukan mulai jam 9 pagi sd jam 5 sore.
d. Total daya lampu 0,96 kW jenis fluorescent beroperasi mulai jam 9 pagi
sd jam 5 sore. Konfigurasi lampu adalah type tidak perlu ventilasi. e.
Ventilasi pada ruangan beban adalah sebesar 7Lsorang, maka total udara ventilasi adalah 55 x 7 = 385 Ls.
f. Infiltrasi: Pada saat dilakukan pengukuran, ruangan ini dipergunakan
untuk 3 mata kuliah. Dimana total orang yang berada pada ruangan untuk 3 mata kuliah ini sekitar 165 orang. Oleh karena kemungkinan terjadi
infiltrasi pada ruangan ini hanyalah dari pembukaan pintu, dengan mempertimbangkan terjadi pergantian jam kuliah sebanyak 3 kali pada
hari pengukuran dan orang keluar masuk dari pintu sebanyak 55 orang selama 3 x 0,15, jam maka diperkirakan jumlah udara infiltrasi adalah
43,128 Ls. g.
Termal Respon bangunan dikategorikan medium. h.
Lokasi peralatan groundcooling direncanakan di dinding A.
4.3.3 Analisa Beban Pendingin