BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi Variabel
Pada penelitian yang penulis lakukan untuk menganalisis pengaruh yang terjadi antara luas lahan, pupuk, dan curah hujan terhadap hasil produktifitas padi sawah
di Kabupaten Langkat tahun 2006-2011 ini, penulis menggunakan beberapa variabel yang penulis gunakan sebagai faktor penentu, yaitu:
a Variabel luas lahan Menurut Dokuchaiev, lahan merupakan likungan fisis dan biotik yang
berkatian dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisis meliputi relief atau
topografi, iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia Romenah, ”Lahan Potensial dan Lahan
Kritis ”, 2008.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel luas lahan yaitu besarnya lahan panen yang digunakan oleh warga di Kabupaten Langkat
untuk bercocok tanam padi sawah dengan kondisi lahan tersebut memiliki tingkat kesuburan dan dan kondisi yang berbeda-beda di tiap daerahnya.
Universitas Sumatera Utara
b Variabel pupuk Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih
unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah unsur hara ke dalam tanah pupuk akar dan
tanaman pupuk daun Marsono, “Petunjuk Penggunaan Pupuk”, 1998.
Pupuk sudah membudaya pada petani. Petani dan pupuk seakan sudah menyatu. Sehingga tak perlu heran kalau banyak petani yang merasa
enggan menanam sesuatu tanpa memberi pupuk. Berdasarkan asal pembuatannya, pupuk terdiri dari dua kelompok, yaitu pupuk anorganik
dan pupuk organik. Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengn meramu bahan-bahan kimia anorganik
berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea berkadar N 45 - 46, jadi setiap 100 kg urea terdapat 45-
46 kg hara Nitrogen Marsono, “Petunjuk Penggunaan Pupuk
”, 1998.
Pada penelitian ini, penulis membatasi variabel pupuk hanya pada pupuk yang sering digunakan oleh petani yang berada di Kabupaten
Langkat yaitu pupuk jenis UREA bersubsidi dari pemerintah untuk tanaman pangan dan hortikultura. Pupuk urea termasuk pupuk nitrogen
yang dibuat dari gas amoniak dan gas asam arang. Persenyawaan kedua zat ini melahirkan pupuk urea dengan kandungan N sebanyak 46 yang
termasuk pupuk higroskopis atau mudah menarik uap air. Pada kelembapan 73, pupuk ini sudah mampu menarik uap air dari udara
Universitas Sumatera Utara
sehingga pupuk urea ini mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh tanaman Marsono, “Petunjuk Penggunaan Pupuk”, 1998.
c Variabel curah hujan Curah hujan adalah banyaknya debit air hujan yang turun pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu di setiap musimnya. Pada daerah tropis seperti Indonesia, curah hujan sangat berpengaruh terhadap kesuburan
suatu tanaman.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel curah hujan sebagai salah satu variabel bebas, yaitu banyaknya tingkat debit air hujan
yang turun di daerah Kabupaten Langkat dalam kurun waktu 1 satu tahun.
d Variabel Produktifitas Padi Sawah Produktifitas padi sawah adalah banyaknya hasil produksi di sektor padi
sawah. Hasil produksi padi sawah tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya luas lahan, pupuk, curah hujan, hama, bibit yang
digunakan, dan banyak faktor pendukung lainnya.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel produktifitas padi sawah sebagai variabel takbebas atau prediktor, yaitu produktifitas
padi sawah di daerah Kabupaten Langkat tiap tahunnya.
2.2 Tinjauan Teori