Uji Koefisien Regresi Ganda Uji t dan Uji Multikolinearitas

4.2.5 Uji Koefisien Regresi Ganda Uji t dan Uji Multikolinearitas

Uji koefisien regresi ganda digunakan untuk menguji adanya keberartian pada setiap variabel bebas dalam regresi linear ganda dibandingkan dengan tabel distribusi Student t dengan taraf signifikansi α = 5 = 0,05 dan derajat kebebasan dk=n–k–1 adalah sebesar 4,303. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS dalam pengujian koefisien regresi ganda uji t untuk setiap variabel. Uji multikolinearitas regresi ganda digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya hubungan multikolinearitas pada suatu model regresi, dapat dilihat dari hubungan antara variabel bebas yang lebih besar dari pada 0,85. Pada program SPSS, salah satu cara yang dilakukan untuk uji multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF, terjadi multikolinearitas apabila nilai VIF 5. Tabel output SPSS untuk uji koefisien regresi ganda uji t dan uji multikolinearitas untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.15: Output SPSS Uji Koefisien dan Uji Multikolinearitas. Coefficients a Model Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF Universitas Sumatera Utara 1 Constant 1.036 .409 Luas_lahan .923 2.873 .103 .856 1.169 Pupuk .060 .184 .871 .826 1.211 Curah_hujan -.010 -.033 .977 .906 1.104 a. Dependent Variable: Produktivitas_padi Dari output SPSS diatas, dapat dilihat nilai untuk uji koefisien dan uji multikolinearitas pada masing-masing variabel. 1. Uji Koefisien dan Uji Multikolinearitas Variabel Luas Lahan. Hipotesis: H : Tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel luas lahan terhadap produktifitas padi sawah. H 1 : Ada pengaruh yang berarti antara luas lahan terhadap produktifitas padi sawah. Kriteria Pengujian: H diterima H 1 ditolak apabila t hitung t tabel H ditolak H 1 diterima apabila t hitung t tabel Hasil Pengujian: Dari output SPSS diatas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel luas lahan adalah sebesar 2,873. Dan nilai untuk t tabel adalah sebesar 4,303. Sehingga nilai t hitung = 2,873 Universitas Sumatera Utara t tabel = 4,303, jadi H 1 ditolak dan H diterima, yang artinya luas lahan tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil produktifitas padi sawah. Untuk uji multikolinearitas, dari tabel output SPSS juga dapat dilihat nilai VIF untuk variabel luas lahan adalah sebesar 1,169 5, yang berarti tidak ada hubungan yang multikolinearitas untuk variabel luas lahan terhadap variabel bebas lainnya. 2. Uji Koefisien dan Uji Multikolinearitas Variabel Pupuk. Hipotesis: H : Tidak ada pengaruh yang berarti antara pupuk terhadap produktifitas padi sawah. H 1 : Ada pengaruh yang berarti antara pupuk terhadap produktifitas padi sawah. Kriteria Pengujian: H diterima H 1 ditolak apabila t hitung t tabel H ditolak H 1 diterima apabila t hitung t tabel Hasil Pengujian: Dari output SPSS diatas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel pupuk adalah sebesar 0,184. Dan nilai untuk t tabel adalah sebesar 4,303. Sehingga nilai t hitung = 0,184 t tabel = 4,303, jadi H diterima dan H 1 ditolak, yang artinya pupuk tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil produktifitas padi sawah. Universitas Sumatera Utara Untuk uji multikolinearitas, dari tabel output SPSS juga dapat dilihat nilai VIF untuk variabel pupuk adalah sebesar 1,211 5, yang berarti tidak ada hubungan multikolinearitas yang terjadi untuk variabel pupuk terhadap variabel bebas lainnya. 3. Uji Koefisien dan Uji Multikolinearitas Variabel Curah Hujan. Hipotesis: H : Tidak ada pengaruh yang berarti antara curah hujan terhadap produktifitas padi sawah. H 1 : Ada pengaruh yang berarti antara curah hujan terhadap produktifitas padi sawah. Kriteria Pengujian: H diterima H 1 ditolak apabila t hitung t tabel H ditolak H 1 diterima apabila t hitung t tabel Hasil Pengujian: Dari output SPSS diatas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel curah hujan adalah sebesar –0,033. Dan nilai untuk t tabel adalah sebesar 4,303. Sehingga nilai t hitung = – 0,033 t tabel = 4,303, jadi H diterima dan H 1 ditolak, yang artinya curah hujan tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil produktifitas padi sawah. Untuk uji multikolinearitas, dari tabel output SPSS juga dapat dilihat nilai VIF untuk variabel curah hujan adalah sebesar 1,104 5, yang berarti tidak ada hubungan multikolinearitas yang terjadi untuk variabel curah hujan terhadap variabel bebas lainnya Universitas Sumatera Utara BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan pada suatu penelitian untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen yang telah disetujui, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Di dalam implementasi sistem data tersebut terdapat suatu perangkat lunak yang dinamakan dengan software, dan dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menggunakan program Microsoft Office Word 2007, Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS Statistics 17 For Windows dalam penerapan pengolahan data.

5.2 Program-Program Pada Implementasi Sistem

5.2.1 Microsoft Office Word dan Excel 2007

Program Microsoft Office Word 2007 dan Microsoft Office Excel 2007 merupakan program milik perusahaan komersil Microsoft yang diinstal dalam satu paket. Program Microsoft Office Word 2007 pada penelitian ini, penulis gunakan sebagai program untuk penyusunan laporan, sedangkan Microsoft Office Excel 2007 penulis gunakan sebagai program untuk perhitungan matriks pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara