Perumusan Masalah Identifikasi Penerapan Model Sistem Organisasi Pembelajar pada PT Taspen (Persero) Cabang Bogor

Persero Cabang Bogor harus menjadi organisasi pembelajar yang dapat memberikan fasilitas pembelajaran dan pengembangan pribadi pada semua karyawannya. Dengan demikian diharapkan PT Taspen Persero Cabang Bogor dan seluruh karyawannya dapat terus-menerus mengubah dirinya sendiri guna menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.

1.2. Perumusan Masalah

Tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah membuat kemajuan yang dibutuhkan tiap individu dan kelompok untuk belajar tentang beragam dimensi pengetahuan, sikap, keterampilan dan teknik barudan menempatkan dalam proses yang terkait dengan dorongan kerja dalam program suatu keberlanjutan pengembangan kemampuan berbisnis. Termasuk bagaimana belajar menyusun suatu program bisnis yang futuristik. Dengan kata lain perusahaan khususnya berskala besar harus mampu melakukan simulasi dari beragam skenario adanya turbulensi moneter dan ekonomi eksternal sekaligus skenario cara-cara mengatasinya. Tataran mikro sumberdaya manusia diperlukan proses pembelajaran berkesinambungan. Belajar seharusnya diintegrasikan kedalam suatu pekerjaan, sebagai bagian dan paket kerja harian. Itu juga harus didorong, distimulasi dan dibuat menyenangkan. Belajar tidak harus selalu dalam bentuk pendidikan dan pelatihan terstruktur. Menciptakan budaya belajar di kalangan karyawan dan manajemen menjadi sangat strategis. Budaya belajar juga mengandung makna bahwa setiap individu manajemen dan non- manajemen harus selalu memiliki daya tanggap dan kepekaan tinggi terhadap setiap fenomena perekonomian yang ada. Sebagai sebuah perusahaan yang sedang berkembang, PT Taspen Persero Cabang Bogor menyadari bahwa pegawai atau karyawan merupakan manajemen yang paling penting di dalam organisasiperusahaan yang harus selalu ditingkatkan kualitasnya. Maka dari itu perusahaan harus secara kontinyu dan berkelanjutan memenuhi kebutuhan SDM, terutama dari segi kompetensi atau mutunya. Salah satu kegiatan yang mendorong terciptanya peningkatan mutu SDM adalah dengan diklat atau pelatihan seperti yang baru-baru ini diselenggarakan PT Taspen Persero Cabang Bogor. Pelaksanaan diklat ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi individu peserta sehingga mampu mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan kompetensi yang ada pada dirinya dan untuk meningkatkan kompetensi personal peserta sehingga menjadi pribadi efektif yang mampu mengenali kekuatan dan kelemahan pada dirinya serta mampu mengelola dan mengendalikannya. Secara umum PT Taspen Persero Cabang Bogor telah menerapkan sebagian dari model sistem organisasi pembelajar. Hal ini terlihat dari pencerminan visi, strategi, struktur organisasidan nilai kerja Taspen yang berlaku dan diterapkan dalam pelaksanaan kegiatannya. Pembelajaran pada PT Taspen Persero Cabang Bogor perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM yang nantinya berguna dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya berbagai perubahan dalam kompetisi bisnis. Berdasarkan pemaparan diatas, maka perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan model sistem organisasi pembelajar pada PT Taspen Persero Cabang Bogor? 2. Apakah ada perbedaan persepsi antara pimpinan dan karyawan PT Taspen Persero Cabang Bogor terhadap penerapan model sistem organisasi pembelajar?

1.3. Tujuan Penelitian