Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian

3.2 Setting Penelitian

Arikunto 2009:39 memaparkan bahwa dalam setting penelitian menjelaskan tentang lokasi dan gambaran kelompok siswa atau subyek yang dikenai tindakan, serta tidak ada sampel dan populasi dalam penelitian tindakan. Lokasi penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling ini dilakukan di SMP Negeri 1 Ungaran, Kabupaten Semarang. Sedangkan subyek yang dikenai penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling yaitu siswa kelas VIII B yang berjumlah 25 siswa dengan rincian 8 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.3 Sasaran Penelitian

Menurut Arikunto 2009:39 memaparkan isi dari sasaran penelitian dalam penelitian tindakan yaitu target yang diharapkan dari penelitian tindakan. Adapun sasaran penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling ini yaitu peran aktif siswa dalam layanan informasi Bimbingan dan Konseling yang dilakukan dalam format klasikal.

3.4 Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang 1 identifikasi variabel penelitian dan 2 definisi operasional variabel penelitian.

3.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu tingkat peran aktif siswa sebagai variabel yang dikenai tindakan atau dampak atau biasa disebut variabel terikat disimbolkan dengan Y . Sedangkan variabel tindakan yang disimbolkan dengan simbol X sebagai variabel bebas adalah pengembangan pertanyaan dengan taksonomi Bloom. Gambaran hubungan antar variabel penelitian digambarkan dalam bagan berikut. Bagan 3.2 Hubungan Variabel X dan Y 3.4.2 Devinisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1 Sebagai variabel bebas X pertanyaan taksonomi Bloom, didefinisikan sebagai bentuk-bentuk pertanyaan yang disusun berdasarkan tingkatan taksonomi Bloom dari tingkatan kognitif, afektif dan psikomotor yang paling rendah hingga sampai tingkatan paling tinggi. Adapun tingkatan kognitif taksonomi Bloom dari yang paling rendah hingga paling tinggi yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Tingkatan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan pembentukan pola. Sedangkan tingkatan psikomotor mencakup persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan komplek, penyesuain pola gerakan, dan kreatifitas. 2 Sebagai variabel terikat Y peran aktif siswa dalam layanan informasi, yaitu segala aktifitas kegiatan siswa selama proses layanan informasi dengan pemberian tindakan. Peran aktif siswa diukur dengan metode observasi dengan alat bantu pedoman observasi check list dan anecdotal records yang disusun berdasarkan indikator-indikator peran aktif siswa yang meliputi 1 Siswa menunjukan minat terhadap proses layanan yang ditunjukan dengan memperhatikan materi layanan dengan baik; 2 Siswa X Y ikut serta secara langsung dalam proses layanan yang ditunjukan dengan mengajukan pertanyaan ketika layanan sedang berlangsung; 3 Siswa berusaha secara kreatif dalam menyelesaikan tugas belajar, dan; 4 Siswa berpindah ke-tempat tertentu untuk memenuhi tugas belajar. Dari hasil observasi dengan check list dan anecdotal records kemudian diambil kesimpulan untuk mendiskripsikan tingkat peran aktif siswa satu kelas dalam proses layanan informasi.

3.5 Rancangan Penelitian