Gambaran Peran Aktif Siswa Sebelum Tindakan Gambaran Peran Aktif Siswa Setelah Tindakan

119 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai 1 simpulan, dan 2 saran yang diperoleh dari hasil penelitian tentang upaya meningkatkan peran aktif siswa dalam layanan informasi Bimbingan dan Konseling dengan pengembangan pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom di SMP Negeri 1 Ungaran. Pemaparan tersebut disajikan pada bagian berikut.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan rumusan masalah dalam upaya meningkatkan peran aktif siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Ungaran, dapat diambil simpulan utama bahwa peran aktif siswa dalam layanan informasi Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan dengan menggunakan pengembangan pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom. Dengan kata lain, untuk meningkatkan perak aktif siswa dalam layanan informasi Bimbingan dan Konseling, metode penyampaian layanan dapat dilakukan dengan memberikan tindakan berupa pengembangan pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom. Berdasarkan simpulan utama di atas dapat dijabarkan menjadi tiga simpulan sebagai berikut:

5.1.1 Gambaran Peran Aktif Siswa Sebelum Tindakan

Peran aktif siswa sebelum diberikan tindakan yaitu dalam kategori peran aktif siswa rendah 88, kategori peran aktif siswa cukup 12, kategori peran aktif siswa tinggi 0 dan sangat aktif 0. Hal tersebut dikarenakan siswa di kelas tersebut cenderung mendengarkan materi informasi dari guru Bimbingan dan Konseling secara pasif tanpa ada umpan balik dari siswa. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peran aktif siswa dalam layanan informasi di kelas VIII B SMP Negeri 1 Ungaran sebelum diberikan tindakan sebesar 88 siswa termasuk pada kategori peran aktif siswa rendah 0 ≤ ≤ 25 5.1.2 Gambaran Peran Aktif Siswa Selama Proses Tindakan Peran aktif siswa selama proses pemberian tindakan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Ungaran mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukan dengan: 1 Pada siklus I, sebesar 80 siswa di kelas tersebut di atas termasuk pada kategori peran aktif siswa cukup 26 ≤ ≤ 50. 2 Pada siklus II, sebesar 78 siswa di kelas tersebut di atas termasuk pada kategori peran aktif siswa cukup 26 ≤ ≤ 50. 3 Pada siklus III, sebesar 52 siswa di kelas tersebut di atas termasuk pada kategori peran aktif siswa tinggi 51 ≤ ≤ 75. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa besar persentase peran aktif siswa selama proses pemberian tindakan berbeda besarannya antara siklus I, II, dan III. Akan tetapi secara umum peran aktif siswa dalam layanan informasi selama proses pemberian tindakan dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan.

5.1.3 Gambaran Peran Aktif Siswa Setelah Tindakan

Peran aktif siswa setelah diberikan tindakan perincianya yaitu siswa termasuk dalam kategori peran aktif siswa rendah 0, siswa termasuk dalam kategori peran aktif siswa cukup 32, siswa termasuk dalam kategori peran aktif siswa tinggi 52, dan siswa termasuk dalam kategori sangat aktif 16. Peningkatan peran aktif siswa setelah tindakan ini terjadi karena dibantu dengan adanya kisi-kisi pertanyaan yang disiapkan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk siswa bertanya dan berpartisipasi secara aktif dalam proses layanan informasi. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peran aktif siswa dalam layanan informasi di kelas VIII B SMP Negeri 1 Ungaran setelah diberikan tindakan sebesar 52 siswa termasuk pada kategori peran aktif siswa tinggi 51 ≤ ≤ 75.

5.2 Saran