Ranah Kognitif Taksonomi Bloom

diimplementasikan dalam penelitian ini yaitu berupa pengembangan teknik active knowledge sharing berdasarkan taksonomi bloom. Sharing ini akan memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan yang singkat dan mudah dipahami oleh semua siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa “something as simple as asking good questions can be as effective as any other method of facilitating active lear ning” celttufts.edu:2010 ,2

2.3 Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom adalah taksonomi yang membagi tingkatan berpikir seseorang dari kemampuan berpikir yang paling rendah sampai ke tingkat tinggi, dari proses pemahaman sampai proses melakukan analisis serta mampu mengevaluasi. Munandar 2004:162 mengemukakan bahwa taksonomi Bloom merupakan taksonomi yang terdiri dari enam tingkat perilaku kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Selain ranah kognitif, taksonomi Bloom juga memiliki dua ranah lain yaitu ranah afektif dan ranah psikomotor. Masing –masing ranah dalam taksonomi Bloom memiliki peranan yang berbeda, namun memiliki tujuan akhir yang sama yaitu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Ranah tersebut dipaparkan sebagai berikut:

2.3.1 Ranah Kognitif

Yaitu ranah yang mengarah pada perkembangan kognisi siswa. Pada ranah ini tingkatan kognisi siswa dibagi dalam enam 6 tingkatan yaitu sebagai berikut Munandar, 2004:162-163: 2.3.1.1 Pengetahuan Pemahaman menyangkut pada kemampuan siswa untuk dapat mengingat. Pada bagian ini terdapat dua hal penting yaitu; pertama, berupa recognition atau mengenal; kedua,kemampuan untuk recall atau mengingat kembali. Arikunto 2009:117-118 memaparkan bahwa aspek pertama dalam taksonomi Bloom yaitu pengenalan, akan menuntut kognisi siswa untuk memilih dari beberapa hal yang disajikan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan pada bagian kedua yaitu mengingat kembali, mengarah pada tuntutan kognitif siswa agar dapat mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana. 2.3.1.2 Pemahaman Comprehension Arikunto 2009:118 memaparkan bahwa pemahaman pada fungsi taksonomi Bloom mengarah pada kemampuan untuk mengingat dan menggunakan informasi yang diperoleh. Dari tingkatan pemahaman, siswa akan dituntut untuk memahami hubungan yang sederhana dari fakta-fakta atau konsep. 2.3.1.3 Menerapkan Application Menurut Arikunto 2009:119 menjelaskan bahwa aspek menerapkan pada taksonomi Bloom mengarah pada tercapainya memanfaatkan informasi yang sudah diperoleh dengan cara baru. Dalam aplikasi ini siswa akan dituntut untuk menerapkan, memilih suatu hukum atau aturan tertentu secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar. 2.3.1.4 Analisis Menurut Arikunto 2009:119 memaparkan aspek analisis akan menuntut siswa untuk mampu memisah-misahkan masing-masing komponen dan mampu mencari hubungan-hubungan dari masing-masing komponen. Senada dengan pendapat di atas, Munandar 2002:235 menambahkan bahwa analisis dalam taksonomi Bloom meliputi kemampuan untuk memisahkan suatu bahan menjadi komponen-komponen untuk melihat hubungan dari bagian-bagian dan kesesuaiannya. 2.3.1.5 Sintesis Dalam sintesis, siswa akan dituntut memiliki kemampuan untuk menggabungkan komponen-komponen yang telah terpisah menjadi bagian-bagian yang utuh. Menurut Munandar 2002:236 memaparkan bahwa pada tingkatan ini siswa akan dituntut untuk menjadi pribadi kreatif dalam menggabungkan unsur- unsur informasi menjadi bagian-bagian yang belum diketahui. 2.3.1.6 Evaluasi Evaluasi yaitu kemampuan untuk membuat penilaian, koreksi dan mampu mengambil keputusan yang didasarkan pada teori dan konsep-konsep yang sudah dipelajari. Seperti yang dipaparkan oleh Munandar 2002:236 bahwa pada aspek ini siswa akan dituntut untuk membuat pertimbangan dan penilaian serta membuat keputusan atas dasar pemahaman terhadap informasi yang sudah diperoleh sebelumnya.

2.3.2 Ranah Afektif